Wednesday, December 14, 2011

contoh manajemen proyek dakwah


Manajemen Proyek

 LATAR BELAKANG MASALAH
Indonesia adalah Negara kepulauan dengan mayoritas penduduk beragama islam dan tercatat sebagai Negara dengan penduduk paling banyak beragama islam di dunia, maka tidaklah heran kalau di Indonesia sangatlah mudah untuk menemukan masjid. Kegunaan masjid selain sebagai tempat beribadah juga berfungsi tempat keperluan lainnya seperti:

a.      Tempat Beribadah
Sesuai dengan namanya Masjid adalah tempt sujud, maka fungsi utamanya adalah sebagai tempat ibadah shalat. Sebagaimana kita ketahui bahwa makna ibadah di dalam islam adalah luas menyangkut segala aktivitas kehidupan yang ditunjukan untuk mempeoleh ridha allah, maka fungsi masjid di samping sebagai tempat shalat juga sebagai tempat beribadah secara luas sesuai dengan ajaran islam.

b.      Tempat Menuntut Ilmu
Masjid berfungsi sebagai tempat untuk belajar mengajar, khususnya ilmu agama yang merupakan fardhu’ain bagi umat islam. Di samping itu juga ilmu-ilmu lain, baik ilmu alam, sosial, keterampilan dan lain sebagainya.

c.       Tempat Pembinaan Jamaah
Dengan adanya umat islam di sekitarnya, masjid berperan mengkoordinir mereka baik untuk shalat berjamaahmaupun aktivitas lainnya dalam rangka menyatukan potensi dan kepemimpinan umat. Selanjutnya umat yang terkoordinir secara rapi dalam himpunan jama’ah masjid (HJM) dibina keimanan, ketaqwaan, ukhwah imaniah (persaudaraan atas dasar iman ) dan da’wah islamiahnya. Sehingga masjid menjadi basis umat islam yang kokoh.

d.      Pusat Dakwah dan Kebudayaan
Masjid merupakan jantung kehidupan umat Islam yang selalu berdenyut untuk menyebar luaskan dakwah islamiyah dan budaya islami. Di masjid pula direncanakan, diorganisasi, dikaji, dilaksanakan dan dikembangkan da’wah dan kebudayaan islam yang menyahuti kebutuhan masyarakat. Karena itu masjid berperan sebagai sentra aktivitas dakwah dan kebudayaan.

e.       Pusat Kaderisasi Umat
Sebagai tempat pembinaan jamaah dan kepemimpinan umat, masjid memerlukan akti-vis yang berjuang menegakkan Islam secara berkesinambungan. Patah tumbuh hilang berganti. Karena itu pembinaan kader perlu dipersiapkan dan di pusatkan di masjid sejak mereka masih kecil sampai dewasa. Di antaranya dengan Taman Pendidikan Al-Qur’an, Organisasi Remaja Masjid maupun HJM beserta kegiatannya.

f.       Basis Kebangkitan Umat Islam
Abad ke-lima belas Hijriah ini dicanangkan umat Islam sebgai abad kebangkitan Islam. Umat islam yang sekian lama tertidur dan tertinggal dalam pencaturan peradaban dunia berusaha untuk bangkit dengan berlandaskan nilai-nilai agamanya. Islam dikaji dan ditelaah dari berbagai aspek, baik ideologi, hokum, ekonomi, politik, budaya, social dan lain sebagainya. Setelah itu dicoba untuk diaplikasikan dan dikembangkan dalam kehidupan rill umat. Menafasi kehidupan dunia ini dengan nilai-nilai islam. Proses islamisasi dalam segala aspek kehidupan secara arif bijaksana digulirkan.

Umat islam berusaha untuk bangkit. Dan kebangkitan ini memerlukan peran masjid sebagai basis perjuangan. Kebangkitan berawal dari masjid menuju masyarakat secara luas. Karena itu upaya aktualisasi fungsi dan peran masjid pada abad lima belas hijriah adalah mendesak (urgent) dilakukan umat islam. Back to basic, back to masjid.

Dari fungsi diatas masjid semestinya dijadikan sebagai tempat multi kegiatan tidak hanya sebagai tempat melaksanakan ibadah, namun pada realitanya penggunaan masjid tidak sesuai dengan apa yang di harapkan oleh pengurusnya. Masalah utama yang membuat terhambatnya penggunaan masjid adalah masalah sarana dan prasarana pendukung kegiatan di masjid itu sendiri seperti:

Masalah bangunan masjid yang sudah tua atau rekontruksi bangunan yang kurang berkualitas.masalah harus diperbaiki sesegera mungkin agar tidak menghambat proses peribadatan ataupun kegiatan-kegiatan lain yang berlangsung di masjid.

Masalah lingkungan masjid yang tidak teratur dan tidak terawat yang harus sesegera mungkin dibenahi agar terciptanya lingkungan yang indah dan nyaman. Masalah sarana pendukung minim seperti pengeras suara, karpet, mimbar dan lain-lain.


Faktor utama timbulnya masalah-masalah tersebut adalah:
g.      Kurangnya dana
Kurangnya dana yang dimiliki oleh masjid dalam menangani problemnya tersebut. Kurangnya dana yang dimiliki oleh masjid dapat disebabkan oleh beberapa factor seperti kurangnya kurangnya dana yang disalurkan oleh pemerintah atau kurangnya kesadaran masyarakat dalam berinfaq kepada masjid. Sebanarnya apabila masyarakat mempunyai kesadaran untuk berinfaq kepada masjid tentu tidak akan terjadi masalah yang dapat memberatkan pihak mesjid dalam memperbaiki sarana-sarana yang sudah ada.

h.      Kurangnya perhatian pemerintah dalam rangka memakmurkan masjid.
Kurangnya perhatian dari pemerintah disebabkan oleh kurangnya laporan sari masyarakat kepada pemerintah terkait dan letak wilayah yang terlalu terpencil sehingga menyulitkan pemerintah dalam membantu serta sulitnya medan jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan. masyarakat yang kurang memiliki sifat gotong royong dalam menangani masalah tersebut.
Pengurus yang kurang aktif dalam upaya memakmurkan dan menjaga sarana yang sudah ada. Faktor-faktor diatas dapat diatasi apabila adanya kesadaran dari pengurus dan masyarakat itu sendiri dalam menjaga dan merawat secara bersama-sama tempat ibadah ini. Akan tetapi itu saja tidak cukup, diperlukan satu kegiatan kerja yang menangani masalah-masalah tersebut sehingga hasil yang diinginkan dapat tercapai  dalam waktu yang cepat dan hasil yang memuaskan.
Setelah berbicara tentang latar belakang perbaikan sarana ibadah selanjutnya kita akan membahas tentang latar belakang perlunya proyek pemberdayaan para fakir miskin dan kaum dhuafa.
Indonesia adalah Negara dengan hasil bumi yang berlimpah baik dari sector pertanian, perkebunan, maupun hasil tambang. Dari hasil bumi tersebut semestinya dapat meningkatkan perekonomian negara dan meningkatkan taraf hidup masyarakat ke tingkat penghidupan yang lebih makmur, namun amat disayangkan hasil bumi yang ada tidak dapat dimanfaatkan dengan baik dikarnakan kurang sumberdaya manusia dan kurangnya skill (keterampilan) dimiliki oleh masyarakatnya sehingga terjadilah penganguran yang berakibat pada kemiskinan.
Di  Indonesia persoalan kemiskinan merupakan persoalan yang serius Karenakan di khawatirkan akan menyebabkan terjadinya kantong-kantong kemiskinan yang kronis dan kemudian menyebabkan lahirnya berbagai persoalan social diluar kontril atau kemampuan pemerintah untuk menananggani dan mengawasinya.
Kemiskinan merupakan salah satu masalah social di Indonesia yang tidak mudah untuk di atasi. Beragam upaya dan pogram dilakukan untuk mengatasinya, namun masih saja banyak  kita jumpai permukiman masyarakat miskin dihampir setiap sudut kota/desa yang disertai dengan ketidaktertiban dalam hidup bermasyarat.
Kemiskinan di Indonesia juga diakibatkan oleh kurangnya lapangan pekerjaan yang disediakan oleh pemerintah kepada masyarakatnya yang pada akhirnya berakibat pada bertambahnya jumlah pengangguran di Indonesia. Sempitnya lapangan pekerjaan di Indonesia membuat masyarakat lebih memilih bekerja di luar negeri baik sebagai buruh ataupun sebagai pembantu rumah tangga. Masyarakat Indonesia lebih memilih bekerja di luar negeri dengan alasan lapangan pekerjaan yang di sediakan di sana begitu luas dan juga upah kerja yang lebih tinggi dari upah yang diberikan di Indonesia.
Namun amat disayangkan apabila kita melihat sisi buruk dari para pekerja Indonesia yang ada di luar negeri, tidak semua tenaga kerja Indonesia yang mengadu nasib di luar negeri memperoleh apa yang mereka inginkan seperti mimpi mereka ketika masih berada di Indonesia.
Para tenaga kerja Indonesia kerap mendapatkan siksaan dari majikan mereka di sana akhirnya mereka pulang ke Indonesia dengan keadaan yang mengenaskan bahkan ada yang pulang ke Indonesia dengan jasat tanpa nyawa. Ironis memang di samping mereka menjadi pahlawan devisa bagi negerinya sendiri tapi mereka harus mengorbankan dirinya sendiri demi menyambung kehidupan keluarganya d di Indonesia.

Ada banya kasus-kasus para tenaga kerja Indonesia yang di siksa di negeri orang, ada yang nianiaya oleh majikannya, tidak di beri upah(gaji) yang telah disepakati, diperkosa, dan bahkan ada yang dibunuh oleh majikannya. Pemerintah dalam masalah ini kurang bertindak sebagaimana mestinya yang diharapkan oleh semua para tenaga kerja Indonesia yang bekerja mengadu nasib di negeri orang. Pemerintah mulai tersadar apabila ada warganya yang mulai di ekspose ke media sebagai korban penganiayaan, selebihnya pemerintah tidak akan tau menau soal rakyatnya tersebut apabila belum di ekspose ke media.

Oleh karena itu untuk menghindari jatuhnya korban yang lebih banyak alangkah baiknya para masyarakat di berikan keterampilan dalam suatu pelatihan pemberdayaan masyarakat yang bisa meningkatkan taraf hidup mereka tanpa harus bekerja diluar negeri. Sebenarnya banyak sekali sumber daya alam di Indonesia ini yang dapat dimanfaatkan untuk diolah sebagai suatu produk yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dan bahkan kualitasnya dapat di sandingkan dengan produk-produk luar negeri.

Ada banyak pengusaha-pengusaha di Indonesia yang sukses menjadi pengusaha di negerinya sendiri dengan memanfaatkan hasil alam Indonesia yang begitu melimpah. Para penguasaha-pengusaha yang sukses ini tidak hanya menjual hasil produksinya di dalam negeri bahkan ada yang mengekspor hasil produknya sampai ke luar negeri. Hasil dari produk-produk Indonesia sangat digemari di luar negeri dikrnakan unik dan bermutu tinggi, misalnya hasil kerajinan dari tempurung kelapa, tas, makanan, maupun minuman herbal hasil olahan masyarakat Indonesia.

Dari para pengusaha yang sukses tersebut semestinya menjadi motivasi bagi masyarakat lain untuk meningkatkan perekonomian mereka namun dikarnakan terbatas biaya dan kurangnya skill yang dimiliki oleh masyarakat menyebabkan mereka semakin terpuruk dibawah garis kemiskinan. Berikut ada beberapa Kriteria masyarakat miskin yang didapat dari pusat badan statistic adalah sebagai berikut :
1. Luas lantai bangunan tempat  tinggal kurang ari 8 m2 per orang
2.  Jenis lantai bangunan tempat tinggal tersebut dari tanah / miring bamboo / kayu murahan 3. Jenis dinding tempat tinggal terbuat dari bambu / rumbia / kayu yang berkualitas rendah / tembok  tanpa plaster
4. Tidak memiliki fasilitas buang air besar
5. Sumber penerangan rumahh tangga tidak menggunakan listrik
6. Sumber air minum bersumber dari sumur / mata air yang tidak terlindungi / sungai / air hujan
7. Bahan bakar yang di gunakan untuk memasak sehari hari ialah kayu bakar atau arang
8. Hanya membeli satu set pakaian dalam setahun
9. Hanya sanggup makan sebanyak satu atau dua kali dalam sehari

Untuk menangani masalah kemiskinan ini alangkah baiknya jika pemerintah melakukan suatu pelatihan kepada masyarakat kurang mampu agar kehidupan mereka menjadi lebih baik dan tingkat pengangguran pun akan segera berkurang.

Dalam menjalankan pelatihan pemberdayaan tersebut alangkah lebih efektifnya jika pelatihan tersebut dibimbing langsung oleh pengusaha sukses yang ahli dibidangnya serta diberikannya motivasi(masukan) kepada masyarakat agar terdorong masyarakat untuk memperbaiki perekonomian mereka. Dan  alasan utama memilih langsung ahlinya adalah untuk memberikan ilmu-ilmu dan masukan kepada masyarakat serta cara mengatasi maslah atau tantangan yang akan timbul ketika mereka berwirausaha.

Untuk membuat hasil produk masyarakat mempunyai harga yang tinggi, sebaiknya hasil produk tersebut di ekspor keluar negeri dengan memperhatikan model dan permintaan luar negeri terhadap produk. Untuk memudahkan proses pengeksporan sebaiknya mengundang para ahli ekonomi untuk memberikan ilmu-ilmu yang akan berguna nantinya.

Para ahli ini nantinya akan memberikan ilmu tentang tatacara  mengekspor produk mereka dan cara-cara bersaing dengan produk lain secara sehat dan tidak menghalalkan hal-hal yang kotor. Apabila pemberdayaan ini berjalan dengan sukses efeknya tidak hanya dirasakan oleh masyakat tetapi juga oleh negara karena  pendapatan penduduk akan meningkat dan jumlah pengangguran akan berkurang.

2.      RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana upaya masyarakat dalam mengurus dan menjaga tempat ibadah beserta sarananya
2.      Bagaimana perhatian pemerintah terhadap rumah ibadah dan sarananya yang perlu diperbaiki untuk kelancara beribadah
3.      Apa kendala utama yang di hadapi oleh masyarakat untuk meningkatkat taraf ekonomi keluarganya
4.      Bagaimana cara meningkatkan taraf ekonomi masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada
5.      Bagaimana upaya dan perhatian pemerintah dalam memberantas kemiskinan di kota/desa
6.      Bagaimana perubahan ekonomi yang akan terjadi apabila adanya pemberdayaan atau pelatihan umtuk mengembangkan skill masyarakat.




3.      TUJUAN AKHIR
Produk akhir dari hasil proyek yang di laksanakan ini ialah :
Terbentuknya suatu tempat ibadah yang layak untuk digunakan serta terpenuhinya sarana-sarana pendukung tempat ibadah tersebut guna terciptanya tempat ibadah yang layak dan nyaman untuk digunakan.
Masyarakat akan lebih kreatif dalam mengelola hasil alam yang ada di sekitarnya Terciptanya suatu lapangan pekerjaan baru yang bisa menekan angka pengangguran yang semakin tinggi di Indonesia
Masyarakat akan memiliki skill dan ilmu pengetahuan yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan perekonomian keluarga
Terciptanya jiwa interprener dan kemandirian dalam mengelola usaha yang akan dijlankan.
4.      JADWAL PELAKSANAAN AKHIR
Pelaksanaan proyek perbaikan sarana ibadah serta  pemberdayaan fakir miskin dan kaum dhuafa akan dilaksanakan mulai tanggal 12-10-2012 dan proyek ini akan selesai atau ditutup pada tanggal 12-10-2013
5.      TAHAPAN PROYEK
Tahapan perbaikan sarana ibadah serta pemberdayaan fakir miskin dan kaum dhu’fa adalah :

a.      Perencanaan
merencanakan hal – hal apa saja yang akan di butuhkan pada pelaksanaan proyek perbaikan sarana ibadah serta pemberdayaan fakir miskin dan kaum dhu’fa yang akan di laksanakan kedepan nantinya sehingga tercapainya tujuan proyek
b.      Pemograman
Yaitu merancang apa apa saja yang menjadi sub sub kegiatan sehingga lebih mudah dalam mengerjaka proyek
c.       Penganggaran
Yaitu menrincikan jumlah biaya yang di butuhkan dalam pengerjaan proyek
d.      Pengadaan
Menyediakan  barang ataupun jasa yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek.
e.       Pelaksanaan kontrak dan pembayaran
Pada sub ini akan dilaksanakan penandatanganan kontrak proyek antara kontraktor dengan stakeholder dalam proyek dan juga pembayaran biaya proyek yang telah di setujui dalam penandatangan kontrak proyek
f.       Penyelesaian dan penyerahan proyek
Pada bagian yang terakhir ini adalah mennyerahkan proyek yang telah dikerjakan kepada masyarakat dan pihak – pihak yang berkepentingan.

6.      FUNGSI PERENCANAAN PROYEK
Perencanaan: Proses peletakan dasar tujuan dan sasaran termasuk  penyiapan segala sumberdaya untuk mencapainya.
Tujuan Perencanaan:  
-  Memberi pegangan bagi pelaksana mengenai alokasi sumberdaya untuk 
melaksanakan kegiatan
- Sarana komunikasi bagi semua pihak penyelenggara proyek 
-  Dasar pengaturan alokasi sumberdaya 
-  Pendorong para perencana dan pelaksana melihat ke depan dan menyadari 
pentingnya unsur waktu 
-  Pegangan dan tolok ukur fungsi pengendalian 
Unsur-unsur Perencanaan: 
a. Jadwal  
b. Prakiraan/peramalan 
c. Sasaran 
d. Kebijakan dan prosedur 
e. Anggaran 


Hirarki Perencanaan: 
 










7.      TUJUAN PROYEK
1.      untuk membantu mayarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan
2.      untuk membantu menjaga sarana ibadah dan mengembangkannya
3.      membantu fakir miskin dan kaum dhuafa didesa tersebut
4.      untuk  mengimplementasikan  kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan masyarakat
5.      Untuk memberikan kemakmuran  bagi masayarakat miskin di desa tersebut

8.      MANFAAT PROYEK
Ø  Manfaat Lansung
1.      Masyarakat yang berinisial fakir, miskin dan kaum dhuafa dapat terbantu dengan adanya kegiatan proyek ini
2.      Terpenuhinya kebutuhan  masyarakat akan kebutuhan Rohani/ sarana ibadah yang memadai
3.      Masyarakat dapat merasakan kenyamanan dalam melaksanakan ibadah yang layak sebagaimana mestinya.
4.      Meningkatkan semangat ibadah bagi masyarakat
5.      Memperkuat tali siraturahmi antar masyarakat dengan bergotong royong bersama

Ø  Manfaat Tidak Lansung
Manfaat yang timbul sebagai dampak yang bersifat multiplier effects dari proyek yang dibangun terhadap kegiatan pembangunan lainnya. Contoh: perbaikan sarana ibadah  menyebabkan timbulnya berbagai kegiatan masyarakat dalam memanfaatkan sarana yang telah tersedia.

Ø  Manfaat Tidak Kentara
Manfaat dari pembangunan proyek yang sulit diukur dalam bentuk uang, seprti perubahan pola pikir masyarakat, perbaikan lingkungan, terdapatnya modal bagi masyrakat fikir miskin dan kaum dua’fa, kemantapan siraturahmi antar masyarakat, dll.


MENGONTROL PERUBAHAN LINGKUP PROYEK
Control perubahan lingkup proyek berarti mencakup pengendalian perubahan-perubahan pada lingkup proyek
Yang perlu di perhatikan dalam lingkup perubahan proyek tersebut ialah
Ø  Memgendalikan anggaran atau hal hal yang yang  berhubungan dengan proyek perbaikan sarana ibadah dan pemberdayaan masyarakat miskin dan kaum dhuafa
Ø  Memastikan perubahan-perubahan pada proyek perbaikan sarana ibadah dan pemberdayaan masyarakat miskin dan kaum dhuafa dan apabila terjadi pada proyek dapat sesuai dengan prosedur yang telah di tetapkan 
Ø  Mengatur perubahan volume barang yang kadang bisa berubah dalam waktu tertentu
Ø  Adanya perubahan rencana program perbaikan serta pemberdayaan fakir miskin dan kaum dhuafa
Ø  Tenaga kerja perbaikan sarana ibadah serta pemberdaaan pakir miskin dan kaum dhuafa.
Ø  Perubahan metode pelaksaan yang disesuaikan dengan lingkungan sekitar.




9.      WBS PROYEK










10.  STRUKTUR ORGANISASI PROYEK
           




11.  TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
a.      Pimpinan Umum
Memimpin dan Mengkoordinir serta menetapkan kebijakan dan keputusan dalam pelaksanaan proyek yang telah di setujui.
b.      Manajer A
Bertanggung jawab atas proyek A  dan departemen di bawah nya
c.       Manajer B
Bertnaggung jawab atas proyek B serta departemen di bawah nya
d.      Umum
Menyediakan sarana dan prasarana, menjaga fasilitas serta menagani maslah internal perusahaan menagani jam sostek dan rumah sakit yag di tuju
e.       Keungan
Bertanggung jawab atas masalah keuangan serta, pengeluaran dan pemasukan nya.
f.        Logistik
Departemen ini bertugas menyediakan barang barang yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pembangunan rumah bagi masyarakat miskin tersebut, contoh pengadaan alat alat berat dsb.
g.      Pebelanjaan
Mengkoordinir bahan – bahan yang harus ada dalam mengerjakan proyek serta beratanggung jawab atas ketersediaan bahan nya.
h.      Pemasaran
Mempublikasikan proyek yang dilaksanakan kepada media yang akan di tuju, contoh Koran, radio, TV dan lain – lain
12.  BUDGET PROYEK
WBS item
UNIT
BIAYA/UNIT
SUB TOTAL
WBS LEVEL TOTAL
% DARI TOTAL






1. PERBAIKAN SARANA IBADAH





1.1 RENOVASI kap



43,650,000

1.1.1 PEMASANGAN KUBAH
7
 2,500,000
17,500,000.00


1.1.2 CAT TEMBOK dan CAT MINYAK
110
150,000
16,500,000


1.1.3 PEMASANGAN PENGERAS SUARA
28
200,000
5,600,000


1.1.4 ORNAMEN dan ACCECORIS(KALIGRAFI dll)
27
150,000
4,050,000








1.2 Renovasi Tempat Wudhu', WC dll



32,400,000

1.2.1 semen
70
60,000
4,200,000


1.2.2 Keramik
500
160,000
9,000,000


1.2.3 Septi tank
3
150,000
4,500,000


1.2.4 closhed
7
2,100,000
14,700,000








2. Pemberdayaan Fakir Miskin dan kaum dhuafa





2.1 Pelatihan



1,400,000,000

2.1.1 Kewirausahaan
120
2,500,000
300,000,000


2.1.2 Ketrampilan Kerja
150
3,000,000
450,000,000


2.1.3 Kemandirian kerja
130
5,000,000
650,000,000








3. PEMBERIAN DANA
200
1,000,000
200,000,000
200,000,000







4. Contigency Reserve(20 % dari total estimasi biaya)













WBS
JENIS PEKERJAAN
COST ACCOUNT

BIAYA LANGSUNG

1
PERBAIKAN SARANA IBADAH
 $                   6,000.00
2
PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN DAN KAUM DHU'AFA
 $                   3,900.00
3
Konstruksi - Overhead cost
 $               164,700.00
4
Konstruksi - Direct cost
 $                 94,000.00

Subtotal
 $               268,600.00







contingency sum
 $                 75,000.00




total biaya langsung
 $               343,600.00

INDERECT COST


Head office contribution @ 4%
 $                   5,400.00

Project Insurance @ 1,2%
 $                   3,800.00

Profit margin @ 8%
 $                   8,900.00




Total inderect Cost
 $                 18,100.00




Budget Proyek
 $               361,700.00

Pajak @ 10%
 $                 43,670.00

Harga tender termasuk pajak
 $               405,370.00

13.  PROSES MANAJEMEN BIAYA
            Proses manajemen biaya ini sangat diperlukan, bahkan menjadi landasan untuk melaksanakan suatu proyek, karena disini semua dijelaskan seluruh aspek biaya. Dengan adanya manajemen biaya itu sendiri pihak pelaksana dapat mengontrol seluruh biaya yang ada dalam proyek ini.



Adapun tahapan-tahapan dalam proses manajemen biaya :
Ø  Monitoring kinerja pembiayaan
Meyakinkan bahwa hanya perubahan yang tepat yang termasuk dalam baseline biaya yang direvisi
Ø  Memberikan informasi pada stakeholders
Bahwa perubahan dapat mengakibatkan perubahan biaya
Ø  Penutupan Proyek
Ø  Rencana review proyek
Rencana review proyek ini berfungsi untuk menentukan semua elemen-elemen yang dipakai selama proyek itu berlangsung dapat dikelola dengan baik dan tepat, jangan ada penyimpangan dari pemakaian seluruh elemen-elemen dari proyek itu sendiri
Ø  Rencana pengetahuan proyek
Ø  Rencana penutupan proyek

14.  WAKTU PROYEK
Manajemen waktu proyek ialah perencanaan, koordinasi dan control terhadap aktivitas aktivitas proyek yang berfokus pada durasi ( waktu ) proyek


Adapun schedule nya ialah








Rincian Waktu
No
Nama Kegiatan
Tanggal Mulai
Tanggal Selesai
Ket
1.
Gotong Royong
12-10-2012
10-12-2012

2.
Perbaikan Sarana Ibadah
10-12-2012
10-05-2013

3.
Kepedulian Terhadap Fakir Miskin dan Kaum Dua’fa
10-05-2013
12-10-2013



15.  MANAJEMEN RESIKO PROYEK
Resiko resiko proyek yamg sering muncul dalam pelaksanaan pembangunan rumah bagi masyarakat miskin ini ialah
a.      Rencana manajemen resiko
Ø  Metodologi
Menjelaskan bagaimana manajemen resiko akan dilakukan dalam proyek yang berkaitan, tools apa & sumber data yang bagaimana yang tersedia dan dapat digunakan
Ø  Peran &  Tanggung Jawab
Menentukan siapa yang bertanggung jawab untuk mengimplementasikan tugas tertentu dan hasil apa yang harus dipertanggungjawabkan berkaitan dengan manajemen resiko
Ø  Dana & Biaya
Penjelasan estimasi biaya dan dana yang diperlukan dalam melakukan aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen resiko
Ø  Identifikasi resiko
Dana yang terbatas
Pengiriman barang yang terlambat
Kualitas barang yang kurang baik
Tenaga kerja yang kurang professional
Alat alat berat yang tidak bisa masuk ke lokasi proyek
Kurangnya Partisipasi Masyarakat
Cuaca yang tidak mendukung
Bertentangan dengan Adat-istiadat setempat
Lembaga masyarakat yang kurang mendukung
Adanya pihak-pihak yang mencari Keuntungan
Ø  Analisis resiko
Analisis resiko adalah menganalisis resiko yang akan terjadi pada pelaksanaan proyek pembangunan rumah bagi masyarakat miskin tersebut dan bagaimana cara meminalisir resiko agar pekerjaan proyek dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu yang telah di rencanakan .

16.  PENGADAAN PROYEK
Manajemen pengadaan proyek adalah prose proses yang dilakuakn untuk mendapatkan barang maupun jasa yag di butuhkan dalam sebuah proyek yang akan dilaksanakan.
a.      Rencana pengadaan
Ø  Tuntunan tipe kontrak yang akan digunakan dalam berbagai situasi dan kondisi yang berlaku
Ø  Template yang akan digunakan untuk dokumen-dokumen manajeman pengadaan       ( mis RFP, SOW, dsb)
Ø  Tuntunan untuk membuat strukturWBS bagi supplier
Ø  Peran danTanggung jawab setiap anggota tim proyek yang dilakukan secara bersamaan.



b.      Proses manajemen pengadaan
Ø  Perencanaan pembelanjaan dan pengadaan
Dalam sub ini adalah merencakan apa saja yang menjadi apa yang di butuhkan dalam pengerjaan proyek yang akan di laksanakan contoh  perencanaan pembelian semen, pasir, batu bata,renopasi kap dan hal  hal yang dibutuhkan
c.       Perencanaan kontrak kerja sama
Yaitu merencanakan kontrak kerja sama dengan lembaga lembaga yang mendukung pelaksanaan perbaikan sarana ibadah serta pemberdsayaan pakir miskin dan kaum dhuafa bagi masyarakat miskin ini
Ø  Permintaan respon dari sponsorsip
Ø  Yaitu memilih sponsor yang mampu membantu pakir miskin dan kaum dhuafa.
d.      Memilih Distributor
Yaitu memilih penjual baarang yang mempu memberikan kualitas barang yang bagus dan baik untuk mendukung pelaksanaan proyek yang dilaksanakan.
Ø  Administrasi kontrak kerja sama
Ø  Penutupan Kontrak








17.  PENUTUPAN PROYEK
a.      Rencana review proyek
Rencana review proyek adalah pelajaran penting apa saja yang dapat di ambil dari pelaksanaan yang telah kita lakukan di desa blang padang,kecamatan tangan-tangan.yang merupakan salah satu desa tujuan kita melaksakan proyek ini dimana dengan proyek ini kita berharap adanya perubahan untuk masyarakat setempat.
b.      Rencana Penyerahan Proyek
Rencana penyerahan proyek perbaikan sarana ibadah,serta pemberdayaan pakir miskin dan kaum dhu’afa yang akan dilaksanakan bagi masyarakat di Desa Blang Padang Kecamatan Tangan-Tangan Aceh Barat Daya ini selessai di kerjakan dalam 12 bulan.
c.       Rencana Penutupan Proyek
Sedangkan rencana penutupan proyek ini akan di laksanakan sesuai dengan jadwal yang telah di sepakati  bersama.