BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perpustakaan
merupakan suatu lembaga penyedia jasa informasi yang tidak bertujuan untuk
mencari keuntungan atau nirlaba. Kebanyakan praktik di Indonesia institusi
bersifat nirlaba maka kualitas pelayanan kepada pemakai menjadi prioritas.[1] Kehadiran dan sikap pemakai terhadap
layanan perpustakaan bisa dijadikan tolak ukur dalam proses meningkatkan minat baca
masyarakat. Rendahnya budaya
baca pemakai jasa perpustakaan dan informasi akan berdampak pada lambatnya perkembangan
ilmu pengetahuan, oleh
karena itu budaya dan minat baca masyarakat harus lebih ditingkatkan dengan
pemberian layanan yang lebih baik kepada pemakai perpustakaan.[2]
Pelayanan
perpustakaan yang lebih baik menjadi tuntutan pengguna perpustakaan, beriringan dengan semakin membaiknya pengertian mereka terhadap
hak-haknya sebagai anggota perpustakaan yang mempunyai akses langsung terhadap
perpustakaan.[3]
Perpustakaan sebagaimana yang ada dan berkembang
sekarang telah dipergunakan sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu
pengetahuan, penelitian, rekreasi, pelestarian khasanah budaya bangsa, serta memberikan berbagai layanan jasa lainnya.
Hal tersebut telah ada sejak dahulu dan terus berproses secara alamiah menunjuk
kepada suatu kondisi dan tingkat perbaikan yang signifikan meskipun belum
memuaskan semua pihak. Perpustakaan pada prinsipnya mempunyai tiga kegiatan
pokok, yaitu pertama, mengumpulkan
informasi semua bidang kegiatan dan misi organisasi dan masyarakat yang dilayaninya.
Kedua melestarikan, memelihara dan
merawat seluruh koleksi perpustakaan, agar tetap dalam keadaan baik, utuh,
layak pakai, dan tidak lekas rusak, baik karena pemakaian maupun karena usianya,
ketiga menyediakan dan menyajikan
informasi untuk siap dipergunakan dan diberdayakan seluruh koleksi yang dihimpun perpustakaan
untuk dipergunakan pemakaiannya.[4]
Menurut Sopatminan, dalam bukunya “Perpustakaan dan
Pustakawan,” perpustakaan sebagai rangkaian catatan sejarah masa
lalu yang merupakan hasil budaya umat manusia yang sangat tinggi. Di dalam
perpustakaan terdapat “harta” yang tersimpan dari masa silam dalam
wujud karja-kerja sastra, buah pikiran, filsafat, teknologi peristiwa-peristiwa
besar umat manusia dan
ilmu pengetahuan lainnya. Semua itu dapat dipelajari, dihayati dan diungkapkan
kembali pada masa sekarang melalui penelitian. Dalam
sumber bacaan berupa bahan perpustakaan dan ilmu pengetahuan yang disimpan di
perpustakaan. Kita perlu
berupaya meneruskan
dan mengembangkannya. Di perpustakaan juga merupakan rujukan
dan pangkalnya ilmu untuk
kita sekarang mempersiapkan,
merencanakan dan melaksanakan segala sesuatu, proses tersebut kemudian
melangkah ke masa depan untuk mewujudkan kehidupan yang makin baik, maju dan
sejahtera. Dalam kehidupan
yang serba modern dan dewasa ini, semua orang membutuhkan informasi sebagai
sesuatu yang sangat penting dan strategis. Tanpa
ketersediaan dan kemudahan akses informasi yang dibutuhkan, masyarakat tentunya
akan mengalami kesulitan dalam
mendapatkan informasi. Kesulitan
untuk mendapatkan akses informasi yang sangat penting dapat menyebabkan menculnya
permasalahan tersendiri. Dalam hal-hal tertentu,
masyarakat menjadi tersisih dan tertinggal dibandingkan kelompok-kelompok yang dengan mudah mendapat akses informasi dan disinilah peranan perpustakaan yang
sangat besar.
Perpustakaan
menjadi media dan pusat informasi serta
sumber ilmu pengetahuan yang tidak habis-habisnya untuk digali dan
dikembangkan. diperpustakaan dapat saling tukar menukar informasi, menambah dan
memperkaya wawasan, pengalaman,
dan saling memperoleh nilai tambah untuk
mengembangkan pola kehidupan. Keterbukaan dan kemudahan dalam menperoleh informasi
maka apa yang terjadi dibagian dunia yang lain dapat kita ikuti dan diketahui
melalui buku, majalah, surat khabar, jaringan internet, dan komputer serta fasilitas
yang lain. Dalam
perpustakaan, harus adanya aplikasi teknologi informasi dan teknologi
telekomunikasi, maka kendala jarak dan wakttu sudah dapat teratasi. Melalui peran perpustakaan pula setiap
penemuan dan pemikiran baru dengan cepat menjadi milik bersama. Perpustakaan
melalui tenaga-tenaga yang profesional diharapkan dapat memberikan bimbingan
bagi pemakai perpustakaan untuk melangkah ke masa depan.
Dengan membaca
buku sejarah, ilmu pengetahuan yang telah ditemukan pada masa lalu, menjadi pengalaman untuk belajar
menentukan sikap, membentuk pikiran, rencana, serta tindakan yang lebih cepat
dan bijaksana. Berdasarkan semua itu orang-orang terus berusaha untuk tidak
mengulangi kegagalan dan kesalahan yang pernah dilakukan oleh para pendahulu.
Selanjutnya kita mampu mempersiapkan dan menata masa depan yang lebih baik,
Dengan bermodalkan ilmu pengetahuan, pengalaman masa lampau dan perencanaan
yang baik maka kini kita mencoba
mengukir sejarah kehidupan pada masa depan dan generasi penerus yang makin
sejahtera.
Perguruan tinggi
termasuk satuan pendidikan yang harus dilengkapi sarana dan prasarana perpustakaan.
Fungsi perpustakaan di perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.[5]
Pelayanan disebuah
perpustakaan berbeda dengan pelayanan pada kegiatan kemasyarakatan yang lain. Sebagaimana pelayanan kesehatan,
pelayanan kependudukan dan pelayanan keagamaan. Perpustakaan
merupakan salah satu sumber informasi, ilmu pengetahuan dan pendidikan. Meskipun
sebenarnya perpustakaan sudah ada sejak zaman dahulu.[6]
Kita sering
mendengar, merasakan dan
memahami bahwa dalam masyarakat perkembangan minat baca dan budaya masih
relatif rendah. Istilah tersebut dapat dikatakan
benar, namun dapat dikatakan salah, jadi sifatnya relatif dan tidak mutlak. Benar
untuk sebagian anggota masyarakat yang lainnya. Kedua-duanya memiliki alasan
dan dapat dibuktikan. Perbedaan pendapat itu tidak perlu dipertentangkan satu sama
lain, sebab tidak ada faedah, dan tidak menyelesaikan
masalah, yang paling penting adalah bagaimana mencari solusi untuk menjawab permasalahan
itu. Keadaan tersebut bersifat internal dan
eksternal. ketika kita menganalisis dan mengkaji pendapat atau pernyataan yang
menyebutkan minat dan budaya baca masyarakat rendah, hal itu terjadi pada
kelompok masyarakat yang menghadapi
beberapa keterbatasan seperti :
1.
Akses informasi dari dan ke perpustakaan.
Keterbatasan
akses informasi dari perpustakaan disebab beberapa hal seperti kurangnya sosialisasi, publikasi
melalui brosur, tempat
perpustakaan yang kurang strategis dan
terbatasnya kegiatan perpustakaan yang dapat diketahui atau diikuti oleh
masyarakat. Keterbatasan informasi
ke perpustakaan misalnya kurang atau
tidak adanya papan atau sarana petunjuk ke perpustakaan. Jalur angkutan umum ke perpustakaan yang
belum memadai, dan ditambah
tingkat kesibukan kelompok
masyarakat.
2.
Tingkat pendidikan masyarakat yang masih berada dibawah standar.
Kita
paham betul bahwa pemakaian perpustakaan adalah mereka yang berkecipung dengan dunia informasi
dan ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, masyarakat yang tingkat pendidikannya
masih relatif terbatas dan
kondisi lingkungannya kurang mendukung, maka tingkat ketertarikan dan
kebutuhannya terhadap layanan perpustakaan juga belum optimal. Perpustakaan
terkait langsung dengan aktifitas membaca, belajar,
informasi, penelitian dan kegiatan yang sejenis. Sehingga untuk masyarakat tertentu belum
sadar atas manfaatnya.
3.
Layanan perpustakaan kepada masyarakat
belum merata.
Layanan
perpustakaan kepada masyarakat pemakai dapat dilakukan dengan beberapa cara.
Namun yang penting adalah sikap aktif, baik pada petugas perpustakaan maupun
masyarakat. Layanan
yang belum merata juga menyebabkan banyak masalah. Jika antara kedua belah pihak sudah
saling berjumpa dan saling mengetahui apa kebutuhan, maka akar permasalahan
sudah ditemukan dan langkah lebih lanjut adalah mencari pemecahan berdasarkan alternatif-alternatif
yang ada,[7]
Dari
sejumlah perpustakaan yang ada di kecamatan
atau di kota-kota dan di kampus
masing-masing, perpustakaan
IAIN Ar-Raniry ini mempunyai sistem pendidikan dan tujuan yang sama yaitu mengajak mahasiswa\mahasiswi,
dosen dan masyarakat sekitar kampus, untuk meningkatkan minat baca sebagaimana
yang telah diisyaratkan perpustakaan itu sendiri. Akan
tetapi kenyataan yang terjadi tidak demikian, karena masih ada mahasiswa dan
mahasiswi yang menganggap perpustakaan ini adalah pendidikan yang masih tidak modern,
buku-buku masih kurang dan tidak cukup,
terbatas pemakaian bagi mahasiswa dan mahasiswi serta dosen-dosen yang
mengajar berbagai mata kuliah di fakultas masing-masing dan lain sebagainya. Sehingga
perpustakaan cenderung dianggap kurang efektif dalam meningkatkan minat baca terutama di kawasan kampus IAIN Ar-Raniry. Selain itu mahasiswa
dan mahasiswi juga kurang aktif dalam meningkatkan
minat baca, dikarenakan kurang pengetahuan serta informasi yang mereka dapatkan.
Perpustakaan IAIN Ar-Raniry merupakan salah satu perpustakaan induk yang dimiliki oleh IAIN Ar-Raniry, selain perpustakaan yang ada di
setiap fakultas dan jurusan yang ada di kampus IAIN Ar-Raniry. Perpustakaan ini memiliki pelayanan dan juga memiliki
buku-buku koleksi yang tujuannya untuk memudahkan para mahasiswa dalam mencari
bahan perkuliahan maupun mencari bahan-bahan dalam menyelesaikan tugas akhir.
Melihat
fenomena-fenomena yang terjadi di lapangan dapat dipahami bahwa perpustakaan
IAIN Ar-Raniry merupakan perpustakaan yang
terbesar di lingkungan kampus IAIN Ar-Raniry yang bisa memberikan pelayanan yang baik bagi
mahasiswa dan mahasiswi dalam meningkatkan minat baca, karena dibutuhkan oleh mahasiswa sebagai
tempat rujukan mencari bahan-bahan kuliah sehari-hari.
Seharusnya
karyawan perpustakaan IAIN
Ar-Raniry mengetahui
keinginan pembaca (mahasiswa), untuk memberikan pelayanan yang baik, serta buku-buku
memadai untuk semua fakultas yang dibutuhkan oleh mahasiswa dan fasilitasnya. Perpustakaan harus mengikuti
arus zaman sekarang seperti komputer, internet, koran, majalah
dan lain-lain. Perpustakaan IAIN Ar-Raniry
bisa memberikan contoh teladan
bagi perpustakaan yang lain.
Namun pada kenyataannya pelayanan
perpustakaan IAIN Ar-Raniry dalam meningkatkan minat baca masih mengalami
hambatan dan kekurangan, hal disebabkan karena buku-buku yang dibutuhkan oleh
mahasiswa dan dosen belum memadai,
koleksi buku-buku yang ada masih kurang, serta
pelayanan perpustakaan IAIN Ar-Raniry belum begitu lancar.
Dengan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik
untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Pelayanan
Perpustakaan IAIN Ar-Raniry
dalam Meningkatkan Minat Baca.”
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
uraian di atas dapat dipahami bahwa pelayanan perpustakaan IAIN Ar-Raniry dalam
meningkatkan minat baca, khususnya bagi mahasiswa dan masyarakat sekitarnya. Perpustakaan IAIN Ar-Raniry merupakan
salah satu perpustakaan Induk yang dimiliki oleh kampus IAIN Ar-Raniry, selain perpustakaan yang ada di
setiap fakultas. Perpustakaan ini memiliki pelayanan dan
juga memiliki buku-buku koleksi yang tujuannya untuk memudahkan para mahasiswa
dalam mencari bahan perkuliahan maupun mencari bahan-bahan dalam menyelesaikan
tugas akhir. Seharusnya karyawan perpustakaan IAIN
Ar-Raniry mengetahui keinginan pembaca
(mahasiswa), untuk memberikan pelayanan yang baik dan menyediakan buku-buku
yang memadai, semua fakultas serta yang dibutuhkan oleh mahasiswa, fasilitas
yang memadai dan juga perpustakaan harus mengikuti arus zaman sekarang seperti
komputer, internet,koran,majalah
dan lain-lain. dan perpustakaan IAIN Ar-Raniry bisa memberikan contoh teladan bagi perpustakaan yang lain. Namun Pada
kenyataannya pelayanan perpustakaan IAIN Ar-Raniry dalam meningkatkan minat baca
masih mengalami hambatan dan kekurangan karena buku-buku yang dibutuhkan oleh
mahasiswa dan dosen belum memadai,
koleksi buku-buku yang ada masih kosong dan
pelayanan IAIN Ar-Raniry belum begitu lancar.
Dari masalah tersebut dapat dirumuskan beberapa pertanyaan sebagai
berikut:
1.
Bagaimana pelayanan perpustakaan
IAIN Ar-Raniry dalam meningkatkan minat baca?
2.
Bagaimana kelebihan dan
kekurangan di Perpustakaan IAIN Ar-Raniry?
3.
Bagaimana tantangan
dan keberhasilan yang telah dicapai di perpustakaan IAIN Ar-Raniry dalam
meningkatkan minat para pembaca?
C. Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui pelayanan
perpustakaan IAIN Ar-Raniry dalam meningkatkan minat para pembaca
2.
Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan di perpustakaan IAIN
Ar-Raniry
3. Untuk mengetahui tantangan dan keberhasilan yang telah dicapai diperpustakaan
IAIN Ar-Raniry dalam meningkatkan minat para pembaca
D.
Manfaat
Penelitian
Adapun manfaat
penelitian ini mengharapkan nantinya dapat :
1.
Menjadi masukan bagi pihak–pihak terkait
yang berkepentingan sehubungan dengan upaya penerapan pelayanan perpustakaan.
2.
Untuk menjadi wawasan kedepannya.
3.
Menjadi sumbangan bagi ilmu dakwah dan
rujukan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian terkait.
4.
Hasil penelitian diharapkan dapat
bermanfaat bagi pengurus-pengurus
pelayanan perpustakaan IAIN Ar-Raniry
untuk mengetahui kekurangan-kekurangan pada saat menjalankan
aktifitasnya dalam meningkatkan minat
para pembaca.
E. Tinjauan Pustaka
1.
Pelayanan
Menurut
Kamus Besar
Bahasa Indonesia pelayanan berasal dari
kata”layan” yang berarti
mengayomi atau melayani, sedangkan pelayanan
adalah suatu usaha untuk melayani kebutuhan orang lain.[8]
Menurut
Jhingan, pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi
dalam interaksi langsung antara
seseorang dengan orang lain atau secara fisik
dan menyediakan kepuasan
pelayanan,[9]
Sedangkan
pengertian perpustakaan adalah suatu unit kerja dari sesuatu badan atau lembaga
tertentu yang mengelola badan-badan pustaka, baik berupa buku, maupun berupa
bukan buku yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat
digunakan sebagai sumber informasi oleh
setiap pemakainya.
2.
Perpustakaan
Menurut Sutarno
perpustakaan adalah suatu ruangan, bagian
dari gedung bangunan atau gedung yang berisi buku–buku koleksi yang disusun dan
diatur sedemikian rupa sehingga mudah dicari dan dipergunakan apabila sewaktu waktu
diperlukan untuk pembaca.[10]
Pelayanan perpustakaan
pada umumnya bersifat layanan sosial, pemakainya tidak dipungut bayaran.
Perpustakaan yang mengadakan atau memungut biaya hanya sekedarnya, namun
tidak tertutup kemungkinan bahwa perpustakaan tidak bebas dari biaya sama
sekali. Dalam praktiknya, ada perpustakaan-perpustakaan tertentu yang memang
sudah dapat menghasilkan uang dari kegiatan layanan.[11]
Menurut Adjat Sakri perpustakaan adalah lembaga yang
menghimpun dan menyediakan sarana bagi orang untuk memanfaatkan koleksi pustaka
tersebut[12]
3.
Minat
Baca
Minat adalah suatu keinginan atau kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Minat baca
berarti suatu keinginan atau kecenderungan hati yang tinggi terhadap bahan
bacaan. Bahan bacaan atau koleksi perpustakaan yang diminati oleh seseorang
atau sekelompok orang dalam masyarakat adalah yang mengandung manfaat, nilai,
yang sesuai dengan apa yang dikehendaki pembaca yang bersangkutan. Nilai dan
manfaat yang dikehendaki tersebut sesuai dengan kebutuhan. Nilai dan manfaat
itu dapat menambah pengetahuan, memberikan kesenangan, hiburan, memberikan rasa
kepuasan/kenikmatan jiwa, bahkan rasa bangga yang ada pada diri orang yang
bersangkutan. Seorang yang berminat terhadap suatu karena tertarik dan ingin
tahu, Keingintahuan pada dasarnya sudah ada pada setiap orang
sejak kecil dan terus berkembang. Oleh sebab itu orang tua dan lingkungan
diharapkan bisa membina dan mengharapkan keingintahuan anak-anak ke arah yang positif, seperti kreatif, imajinatif, motivatif dan inovatif.[13]
Minat baca terhadap sesuatu adalah kecenderungan hati yang tinggi,
gairah atau keinginan seseorang tersebut terhadap sesuatu sumber bacaan
tertentu. Faktor yang menjadi pendorong atas bangkitnya minat baca ialah
ketertarikan, kegemaran, hobi membaca dan pendorong tumbuhnya kebiasaan membaca adalah kemauan dan kemampuan
membaca.[14]
Dari istilah di atas, dapat disimpukan bahwa pelayanan yang dilaksanakan
oleh perpustakaan IAIN Ar-Raniry memang sudah ada, tetapi masih ada kendala-kendala yang membuat pelayanan
tersebut belum maksimal dalam menumbuhkan minat baca para mahasiswa yang ada di
kalangan kampus maupun mahasiswa dari kampus lain. Ini
dikarenakan yang diinginkan oleh para mahasiswa baik dari segi pelayanan dan
buku-buku koleksi yang ada masih kurang terkadang mahasiswa harus mencari
referensi ke perpustakaan luar.
[1]DwiSurhawa, “Kepuasan Pemakai dan Peningkatan Kualitas Berbasis Pemakai”. (Yogyakarta,
Rineka Cipta, 2006), hal. 1
[3]Dyah Sawitri dan Abdul Halim, Bagaimana Membangun Fasilitas Layanan Publik ( Suatu Tinjauan dalam Instansi
Pemerintahan ), Manajemen
Usahawan Indonesia, edisi 08 (Jakarta: Persada, 2003), hal. 30
Tidak ada komentar:
Posting Komentar