Thursday, October 10, 2013

CONTOH LAPORAN KPM IAIN AR-RANIRY


 
LAPORAN PELAKSANA

KULIAH PENGABDIAN MASYARAKAT (KPM) MANDIRI SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2011/ 2012



                             DESA                        : SEUKEUMBROK
                             KECAMATAN         : PIDIE
                             KABUPATEN          : ACEH JAYA





  

PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P2M)
IAIN AR-RANIRY
DARUSSALAM BANDA ACEH 2012




DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR............................................................................. ........         
PENGESAHAN.......................................................................................                  
DAFTAR ISI .....................................................................................................       
DAFTAR TABEL ............................................................................................       
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................                 

BAB I: PENDAHULUAN .......................................................................                     
  1. Latar Belakang ......................................................................................         
  2. Lokasi KPM ..........................................................................................         
  3. Permasalahan dilokasi ...........................................................................        
  4. Metode pendekatan ..............................................................................           

BAB II: PERSIAPAN DILAPANGAN .................................................                      
  1.      Pendaftaran Peserta ...............................................................................        
  2.      Seleksi Peserta ........................................................................................     
  3.      Pembekalan Peserta ..............................................................................         
  4.      Pengorganisasian dan Penempatan Peserta ...........................................         
  5.      Pelaksanaan dan Pembiayaan ...............................................................         
  6.      Pelepasan/Penyerahan dan Penjemputan Peserta KPM ........................          

BAB III: KEGIATAN-KEGIATAN LAPANGAN .............................                       
  1.      Bidang Agama ......................................................................................         
  2.      Bidang Pendidikan, Sosial Budaya ......................................................         
  3.      Bidang Administrasi Pemerintahan Desa .............................................         
  4.      Bidang Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan ..................................           
  5.      Kegiatan-kegiatan Lainnya ...................................................................         
  6.      Solusi (Pemecahan Masalah) .................................................................       

BAB IV: PERSPEKTIF PENGEMBANGAN .....................................                     
  1. Program-Program ..................................................................................       
  2. Faktor-Faktor Pendukung Kelancaran KPM ........................................         
  3. Faktor-Faktor Penghambat Kelancaran KPM ......................................        

BAB V: PENUTUP  .................................................................................                   
  1.      Kesimpulan ...........................................................................................        
  2.      Saran .....................................................................................................         

LAMPIRAN ..............................................................................................             








BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
      IAIN Ar-Raniry Banda Aceh merupakan bagian dari sistem Perguruan Tinggi di Indonesia. Setiap Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia memiliki program pengabdian pada masyarakan yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa. IAIN Ar-Raniry sebagai salah satu Perguruan Tinggi, juga menerapkan sebagian dari sistem perguruan tersebut. Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) merupakan suatu aktivitas perkuliahan dari pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi sebagai perwujudan pengabdian kepada masyarakat yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa yang ingin menyelesaikan studinya.
KPM IAIN Ar-Raniry merupakan suatu program perkuliahan dengan bobot 4 (empat) SKS yang dikemas dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat dan wajib diikuti oleh setiap mahasiswa program S1. Kegiatan ini mempunyai tujuan khusus,  yaitu untuk memenuhi tujuan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tri Dharma Perguruan Tinggi ini terdiri dari tiga aspek, meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat yang merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan bagi keterpaduannya.
Tujuan dari Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) IAIN Ar-Raniry adalah untuk meningkatkan kesadaran alumni serta menguji kebolehan dan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmunya dalam masyarakat. Di samping itu, mendidik mahasiswa untuk membiasakan diri berbuat baik dan beramal shaleh dalam membangun masyarakat, sekaligus mempersiapkan calon sarjana yang lebih menghayati dan memahami kompleksitas permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat secara langsung. Program ini juga mendewasakan cara berpikir, bersikap dan bertindak serta belajar menanggulangi permasalahan secara praktis dan terpadu oleh mahasiswa.
   Visi dari pelaksanaan program Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) adalah terwujudnya sarjana dalam bidang keislaman yang memiliki sikap academi honesty dan academi integrity, sehingga mampu mewujudkan masyarakat yang bermartabat, amanah, demokrasi, damai dan sejahtera.
   Pelaksanaan KPM IAIN Ar-Raniry dikoordinir oleh Pusat Pengabdian pada Masyarakat (P2M). Dalam Pelaksanaan Program ini, pihak P2M menempatkan peserta KPM pada lembaga-lembaga / kelurahan-kelurahan yang sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing yang ditekuni oleh peserta, sehingga memudahkan peserta itu sendiri dalam melaksanakan KPM.
   Adapun mengenai penentuan daerah yang ditetapkan sebagai lokasi pengabdian mahasiswa KPM pada setiap angkatan adalah berdasarkan beberapa faktor, diantaranya adalah faktor keamanan yang dapat menjamin terlaksananya segala kegiatan yang dirancang oleh peserta KPM. Pada penempatan lokasi mahasiswa KPM semester ganjil tahun akademik 2012/2013 juga tidak terlepas dari faktor ikatan kerjasama antara pihak panitia pelaksana KPM dengan PEMDA daerah penempatan tersebut untuk kelancaran KPM. Pada semester ini, penempatan peserta KPM dilakukan di dua kecamatan, yaitu Kecamatam Delima dan Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie.
   Penempatan mahasiswa di Kecamatan Pidie pada semester ganjil tahun akademik 2012/2013 dilakukan pada 45 desa. Salah satunya adalah Desa Seukeumbroek, yaitu desa dimana penulis ditempat tugaskan selama menjalani Kuliah Pengapdian Masyarakat (KPM).
   Desa Seukeumbrok merupakan desa yang cukup potensial untuk diberdayakan. Desa ini memiliki kultur budaya yang berbeda dengan penulis, namun demikian penulis dapat beradaptasi dan mengaplikasikan kegiatan dengan lancer dan tanpa hambatan.
Berikut ini adalah tabel penempatan mahasiswa peserta KPM yang bertugas di Gampong Seukuembrok Kec. Pidie, Kabupaten Pidie.
Tabel 1.1 Nama-Nama Mahasiswa Peserta Kuliah Pengabdian Masyaraka(KPM) Di Gampong Batee Kec. Pidie, Kabupaten Pidie Tahun 2012

No.
Nama
NIM
Jurusan
Fakultas
1
Nanda Ahmadi
430 805 435
DMD
Dakwah
2
Muhammad Amin

PAI
Tarbiyah
3
Milda Husnah
230 716 897
TEN
Tarbiyah
4
Junailis

TFS
Tarbiyah

B.       Lokasi KPM
a.    Sejarah Gampong
Gampong merupakan nama lain dari desa yang umum digunakan di Aceh. Dalam sejarahnya, sebagaimana di tempat lain, gampong merupakan kesatuan masyarakat adat yang memiliki penataan berdasarkan asal usul adat dan adat-istiadat yang berlaku. Dengan demikian, gampong juga merupakan pemerintahan adat (self governing community).[1]
Seukeumbroek merupakan salah satu gampong yang terletak di kecamatan Pidie, kabupaten Pidie. Gampong Seukeumbrok berdiri sejak 1915. Sejarah pembangunan desa seukeumbrok diawali dengan keinginan sekelompok orang untuk membangun sebuah pemukiman ratusan  tahun yang lalu. Pada dasarnya, Gampoeng Seukeumbrok dimulai dari rawa – rawa (hutan) bakau dan terletak di Kemukiman Utue Buloeh, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, yang berjarak 0,5 km dari pusat kecamatan.
Luas Desa Seukeumbrok adalah ± 50 hektar yang terbagi kedalam tiga dusun, yaitu dusun suka tani, suka maju, dan suka makmur dengan jumlah penduduk 495 jiwa. Mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai petani sawah, sebagian kecil petani kebun, pedagang, dan sebagian lainya sebagai pegawai di kantor pemerintahan.
Tabel 1.2. Sejarah kepemimpinan Gampong Seukuembrok

No
Nama Keuchik
Tahun Kepemimpinan
Bantuan yang diterima baik fisik maupun pemberdayaan ekonomi
1
Abdullah
1920 – 1950
Repelita
2
Keumari
1950 – 1958
Repelita
3
Usman nyak cut
1958 – 1970
Repelita
4
Syafie Mustafa
1970 – 1977
Repelita
5
Muhammad TB
1977 – 1980
Pelita
6
Nurdin ahmad
1980 – 1995
Pelita
7
Asnawi ali
1995 – 1997
Pelita
8
Abd. Majid ismail
1997 – 2008
PPK PNPM_BKPG
CWSHP bantuan tingkat 1
9
Buchari MS
2008


b.   Geogarafis dan Demografi
1.    Letak geografis gampoeng
Secara umum, keadaan topografi Gampoeng Seukeumbrok merupakan wilayah daratan rendah dengan mayoritas lahan sebagai lahan areal persawahan dan pemukiman masyarakat. Gampoeng ini terletak di sebelah uatara pusat kota pidie dengan batas – batas gampong sebagai berikut :
Batas wilayah Gampong Seukeumbroek
Sebelah utara               : Berbatasan dengan Desa Seuriweuk
Sebeleh timur              : Berbatasan dengan Desa Leubue
Sebelah selatan            : Berbatasan dengan Desa Cot Glumpang
Sebelah utara               : Berbatasan dengan Desa Mesjid Utue
Orbitrasi (jarak gampoeng dengan pusat kecamatan ) :
Ø  Jarak tempuh ke kota kecamatan        : 0,5 Kilometer
Ø  Waktu tempuh ke kota kecamatan      : 10 Menit
Ø  Jarak tempuh ke kota kabupaten         : 2 Kilometer
Ø  Waktu tempuh ke kota kabupaten      : 15 Menit
2.    Kondisi demigrafi gampoeng
Penduduk Gampoeng Seukuembrok berjumlah mencapai 495 jiwa dengan komposisi penduduk laki – laki 245 jiwa dan perempuan  250 jiwa. Yang mencakup 119 kepala keluarga yang tersebar di 3 wilayah dusun.
Tabel 1.3. Mata Pencaharian Penduduk

No
Mata pencaharian
Jumlah
1
Petani
20 Orang
2
Butuh tani
215 Orang
3
Pedagang
21 Orang
4
PNS
10 Orang
5
TNI/POLRI
3 Orang
6
Tukang bangunan
10 Orang
7
Pensiunan
51 Orang
8
Swasta
30 Orang
3.    Keadaan Ekonomi
            Penghasilan utama masyarakat gampong ini berasal dari sektor pertanian, petani tambak, dan jasa, sehingga mata pencaharian masyarakat Gampong Seukumbroek secara umum adalah sebagai buruh tani dan buruh tambak. Sebagian ada juga masyarakat yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), karyawan swasta, tukang, dan lain sebagainya.
4.    Kodisi Fisik Desa
            Kondisi sarana umum dan prasarana Gampong Seukeumbrok secara garis besar tertera sebagai berikut :
Tabel 1.4. Sarana dan prasarana umum Gampong Seukeumbrok
No
Jenis
Volume
1
Balai pengajian
1 unit
2
Meunasah
1 unit
3
Masjid
1unit
4
Sekolah TK
1 unit
5
Seluran irigasi
1.000 m
6
Seluran tersier
2.500 m
7
Jalan gampong
1.000 m
8
Drainase
3.500 m
9
Pos siskamling
1 unit
10
Gudang PKK
1 unit

5.    Kondisi Pemerintah Gampong
a.    Pembagian Wilayah Gampong
Luas wilayah gampong seukuembrok kecamatan pidie kabupaten pidie secara keseluruhan ± 62,2 Ha yang terdiri dari :

Ø Tanah pemukiman/perkarangan         : ± 10,8 Ha
Ø Tanah persawahan                            : ± 15 Ha
Ø Tanah perkebunan                             : ± 5 Ha
Ø Tanah kas gampong                          : ± - Ha
Ø Lain – lain                                         : ± 0,2 Ha

C.      Permasalahan di Lokasi
      Ada beberapa permasalahan yang penulis dapatkan di Desa Seukeumbrok selama pelaksanaan program KPM. Permasalahan-permasalahan tersebut antara lain:
1.    Bidang Agama
Ø  Kegiatan peribadatan shalat 5 waktu secara berjamaah hanya berjalan waktu (magrib)sedangkan waktu (subuh, dzuhur, ashar, dan isyalainnya tidak dilakukan. Hal ini disebabkan oleh kesibukan masyarakat di siang hari.
Ø  Banyak anak-anak (tingkat SD dan SMP) yang belum mampu membaca Al-Quran dengan baik.
2.  Bidang pendidikan
Ø  Masih terdapat anak – anak  yang belum bisa membaca dan menulis. Hal ini dikarenakan  kurangnya perhatian masyarakat terhadap pendidikan generasi desa.
Ø  Kurangnya minat belajar dalam diri anaksehingga mereka lebih cenderung menghabiskan waktu luangnya untuk bermain.
Ø  Kurangnya pengajar bagi pendidikan anak usia dini (PAUD).
Ø  Metode ajar yang diterapkan dalam PAUD masih sangat monoton, sehingga minat siswa untuk belajar rendah.
Ø  Pemahaman masyarakat mengenai teknologi masih sangat kurang.

3.  Bidang Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan
Ø  Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap kebersihan dan keindahan desa. Partisipasi masyarakat dalam membersihkan lingkungan desa rendah dan tidak ada gotong royong secara rutin yang dilakukan oleh masyarakat.
Ø  Membuang sampah sembarangan.
Ø  Kurang kepedulian masyarakat terhadap kebersihan tempat-tempat umum,  seperti menasah, sumur umum, WC, dll.
4.  Bidang Administrasi Pemerintahan, Sarana dan Prasarana Gampong
Ø  Belum selesainya pembangunan kantor desa, sehingga kegiatan administrasi pemerintahan  berpusat di rumah-rumah perangkat desa.
5.  Bidang Sosial Kemasyarakatan
Ø  Adapun permasalahan pada bidang sosial kurangnya interaksi antar sesama masyarakat dan masyarakat dengan peserta KPM. Hal ini disebabkan oleh sibuknya masyarakat pada siang hari yang mayoritas bekerja sebagai petani.

D.      Metode Pendekatan
Bedsarkan Permasalahan yang terjadi dilokasi pengabsian, maka perlu dilakukan beberapa pendekatan untuk meminimalisir permasalahan-permasalahan tersebut. Metode pendekatannya yang digunakan adalah dengan melakukan silaturahmi dan membina hubungan emosional yang baik antara masyarakat dengan peserta KPM, baik itu dengan para tokoh masyarakat, pemuda-pemudi, ibu-ibu, dan anak-anak.
     Langkah selanjutnya adalah merencanakan program-program yang berhubungan dengan penyelesaian permasalahan-permasalahan tersebut. Program-program yang direncanakan tentunya harus berdasarkan persetujuan dari pemuka dan masyarakat gampong, sehingga ada dukungan dan partisipasi masyarakat dalam menyukseskan program-progam yang telah direncanakan tersebut.


BAB II
PERSIAPAN DI LAPANGAN

            Sebelum para mahasiswa peserta Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) diberangkatkan ke daerah atau desa baktinya, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan yaitu :
A.    Pendaftaran Peserta
Sebelum mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) diberangkatkan ke lokasi KPM, para mahasiswa diwajibkan mengikuti beberapa tahapan penyeleksian secara administratif dan pembekalan peserta KPM yang dilaksanakan oleh pihak lembaga panitia pelaksana (P2M). Mahasiswa peserta KPM diwajibkan mempersiapkan persyaratan administrasi sebagai berikut:
  1. Menyerahkan bukti terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada semester yang sedang berjalan, melampirkan foto copy KRS semester terakhir, dan foto copy rekening SPP.
  2. Tahap penyeleksian calon peserta KPM IAIN Ar- Raniry terdiri atas penyeleksian Admistratif saja.

B. Seleksi Peserta
            Mahasiswa yang diterima sebagai peserta KPM adalah mahasiswa yang telah melewati seleksi syarat-syarat adminisratif.

C. Pembekalan Peserta
Setelah peserta dinyatakan lulus seleksi, barulah diadakan pembekalan (coaching). Kegiatan ini dilakukan selama 2 (dua) hari, yang meliputi ilmu-ilmu teoritis dan ilmu tarapan lainya. Arahan tentang program yang dilaksanakan, berupa visi dan misi IAIN Ar-Raniry, adaptasi lingkungan, moral, sosialisasi lapangan sampai pada petunjuk penyusunan laporan hasil kegiatan juga disampaikan kepada peserta oleh pihak Rektorat pada saat coaching.
Adapun dari segi teoritis, peserta dibekali dengan sejumlah pengetahuan praktis terhadap fenomena atau kebutuhan masyarakat yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.      Mampu mengaplikasikan visi dan misi dari IAIN dalam rangka Darma Pengabdian kepada masyarakat.
2.      Orientasi KPM IAIN Ar-Raniry
3.      Menejemen TPQ dan teknik mengajar metode Iqra`
4.      Pengetahuan praktis agama Islam/praktek ibadah dan teknik pelaksanaan tahjiz mayat.
5.      Pembinan Akhlaqul Karimah
6.      Pelaksanaan kegiatan lapangan.
7.      Pemberdayan masyarakat Gampong.
8.      Penulisan kegiatan harian dan sistem penilaian
9.      Teknik penyusunan program dan penulisan laporan KPM.
      Setelah dibekali dengan beberapa macam pengetahuan, pengalaman-pengalaman praktis serta kemampuan lain yang dapat mempermudah pelaksanan KPM, baru peserta diberangkatkan ke lokasi pengabdian.

D.   Pengorganisasian dan Penempatan Peserta
Pengorganisasian dan penempatan peserta KPM IAIN Ar-Raniry dilakukan oleh panitia pelaksanaan KPM sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan oleh Panitia pelaksanaan KPM sebagaimana tercantum dalam surat keputusan Rektor IAIN Ar-raniry tentang pelaksanaan KPM itu sendiri.

E.  Pelaksanan dan Pembiayaan
1.      Pelaksanaan
Pelaksanaan berbagai kegiatan terkait Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) IAIN Ar-Raniry dilaksanakan oleh panitia pelaksana Kuliah Pengabdian Masyarakat IAIN Ar-Raniry dengan personalianya berdasarkan surat keputusan rektor IAIN Ar-Raniry di bawah koordinasi Pusat Pengabdian Masyarakat (P2M) IAIN Ar-Raniry.
2.      Pembiayaan
Biaya Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Mandiri Mahasiswa IAIN Ar-Raniry semester ganjil tahun akademik 2012/2013 ditanggung oleh peserta KPM yang bersangkutan. Begitu pula dengan biaya living cost peserta KPM di lokasi pengabdian serta biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan kegiatan pengabdian juga ditanggung sendiri oleh peserta KPM. Adapun biaya perjalanan/transportasi Pulang Pergi Peserta KPM ke lokasi KPM ditanggung oleh pihak P2M.

F.  Pelepasan/ Penyerahan dan Penjemputan Peserta KPM
1.      Pelepasan/ Penyerahan
Rombongan  peserta KPM diberangkatkan dari Banda Aceh  pada tanggal 12 November  2012  pukul 08.00 WIB menuju kantor Camat Pidie  Kabupaten Pidie. Tiba di kantor Camat pada pukul 11.00 WIB. Selanjutnya, para peserta mengikuti acara penyerahan peserta KPM oleh panitia pelaksana KPM IAIN Ar-Raniry kepada Camat pidie. Selanjutnya, penyerahan peserta diteruskan dari Bapak Camat kepada Bapak Geuchik Gampong Seukumbroek pada pukul 12.00 WIB.
2.      Penjemputan Kembali
Setelah 45 (empat puluh lima) hari di lokasi Pengabdian Masyarakat , peserta KPM dijemput kembali oleh panitia pelaksana KPM IAIN Ar-Raniry pada hari Jum’at tanggal 26 Desember 2012.







 
BAB III
KEGIATAN-KEGIATAN LAPANGAN

Selama empat puluh lima hari mahasiswa KPM merencanakan dan menyusun program-program yang akan dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yaitu: menggali masalah, memetakan masalah, merumuskan masalah, menyusun program-program kerja berdasarkan rumusan masalah tersebut, kemudian mengimplimentasikan dalam bentuk kerja nyata. Dalam tiap tahapan tersebut, peserta KPM melibatkan masyarakat dan tokoh masyarakat, yang sangat menentukan keberhasilan visi dan misi peserta KPM. Berikut ini program-program kerja secara garis besar  yang penulis agendakan berdasarkan hasil pemetaan masalah:
  1. Bidang Agama
  2. Bidang Pendidikan dan Sosial Budaya
  3. Bidang Administrasi Desa
  4. Bidang Kesehatan dan  Kebersihan Lingkungan
Setelah Program-program kerja selesai dirumuskan, langkah selanjutnya adalah membentuk koordinator yang akan mengkoordinir dari setiap kegiatan tersebut sebagai penanggung jawab kerja untuk masing-masing program. Hal ini dilakukan agar mekanisme kerja lebih terkoordinir dan semua yang telah direncanakan dapat tercapai dengan baik. Selain itu, dengan adanya koordinasi yang baik diharapkan penyelesaian program tersebut dapat tercapai tepat pada waktunya dengan hasil yang maksimal.
Sesuai dengan arahan secara teoritis yang penulis peroleh pada saat pembekalan (coaching), maka penulis telah membuat rumusan kegiatan berdasarkan kondisi nyata yang diperoleh melalui observasi di lapangan dan berdasarkan musyawarah dengan tokoh-tokoh masyarakat setempat. Adapun daftar kegiatan  kerja terbagi dalam beberapa bidang berikut ini :
A.    Bidang Agama.
  1. Membudidayakan shalat berjama’ah.
  2. Menjadi Imam dan Mu’azin Shalat Fardhu di Meunasah.
  3. Membentuk program dan mengajar TPA di Gampong Seukeumbrok.
  4. Sosialisasi Metode Iqra’ dalam mempelajari dan membaca huruf Hijaiyah untuk santri-santriwan yang masih iqra’.
  5. Membudayakan membaca surat Yasin serta berdoa bersama pada setiap malam jum`at.
  6. Melatih praktek sholat, baik secara individu (munfarid) maupun berjama’ah.
  7. Melatih pidato agama bagi anak-anak.
  8. Melakukan pelatihan hafalan surat-surat pendek untuk anak-anak usia Sekolah Dasar  (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
  9. Melatih anak-anak azan.

B.        Bidang Pendidikan dan Sosial Budaya
1.      Membentuk program les Bahasa Inggris dan Fisika.
2.      Membantu mengajar di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Bungong Ban Keumang yang sudah dibentuk di Desa Seukeumbrok.
3.      Melatih peserta ”Festival Anak Shaleh” mewarnai.
4.      Membuat lomba mewarnai tingkat desa bagi anak-anak Sekolah Dasar (SD)
5.      Menyumbang Kitab Iqra’ dan buku Tuntunan Shalat Lengkap untuk anak – anak TPA di Desa Seukeumbrok.
6.      Mengajar beberapa tarian daerah pada grup nari yang sudah terbentuk di Seukeumbrok.

C. Bidang Administrasi Pemerintahan Desa
  1. Membuat pamplet struktur desa
  2. Membuat pamplet struktur karang taruna
  3. Membuat papan dusun
  4. Mengumpulkan data warga (KK) untuk keperluan administrasi desa.

D.    Bidang Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan
Sosialisasi hidup sehat dan bersih sesuai dengan tuntutan dalam ajaran Islam.
  1. Berpartisipasi dalam program posyandu di Desa Seukeumbroek.
  2. Gotong Royong membersihkan lingkungan desa, meunasah, balai pengajian, dan WC umum.
  3. Mengecat PAUD, lapangan bulu tangkis, dan WC umum.
  4. Gotong royong di dua mesjid kemukiman utue buloeh (Mesjid Seuriweuk dan Mesjid Blang Kula) yang dilaksanakan oleh seluruh peserta KPM kemukiman utue buloeh.
E.       Kegiatan-kegiatan lainnya
Kegiatan lainya yang bersifat penunjang (kegiatan ekstra) dalam menyukseskan program-program yang sudah direncanakan oleh peserta KPM tertera di bawah ini:
  1. Observasi lapangan (desa, dayah, dan sekolah)
  2. Silaturahmi ke rumah tokoh-tokoh masyarakat.
  3. Silaturahmi ke rumah masyarakat gampong.
  4. Aktif bergabung dalam kegiatan kepemudaan.
  5. Menghadiri undangan kenduri di kampung setempat.
  6. Menghadiri rapat rutin seluruh mahasiswa KPM di Kecamatan Pidie dan kemukiman Utue Buloeh. 
  7. Menjadi Panitia dan juri Lomba ”Festival Anak Sholeh” di kemukiman Utue Buloeh.
  8. Pertemuan dengan supervisor.
  9. Bermain bulu tangkis bersama pemuda dan bapak-bapak sebagai aktivitas mengisi waktu luang di sore hari.

F.     Solusi (Pemecahan Masalah)
     Permasalahan-permasalah yang telah disebutkan pada bab I telah diselesaikan melalui pendekatan-pendekatan yang terdiri atas beberapa tahapan, meliputi pendekatan secara emosional dengan masyarakat dan tokoh masyarakat desa abdi, penyusunan program, dan pelaksanaan program. Dalam hal ini, masalah dipecahkan melalui penerapan program-program yang telah disusun tersebut. Rinci mengenai program yang telah diterapkan guna memecahkan masalah yang ada telah dijelaskan pada pembahasan di atas untuk setiap bidang masalah.





BAB IV
PERSPEKTIF PENGEMBANGAN

Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) merupakan tuntutan dalam rangka merespon kebutuhan nyata masyarakat yang sarat dengan dinamika dan permasalahan. Sesuai dengan tuntutan IAIN Ar-Raniry masa depan, maka dipandang perlu mengembangkan Kuliah Pengabdian Masyarakat ( KPM) dalam bentuk dan ragam program yang realistis, pragmatis dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat khususnya dibidang keagamaan, sosial, kesehatan dan seni budaya Islam. Selain itu, KPM bagi mahasiswa sangat bermanfaat,diantaranya adalah sebagai event pelatihan turun kedalam kehidupan sosial kemasyarakatan sebelum mendapat gelar sarjana.
            Kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Mandiri IAIN Ar-Raniry  Tahun 2012 di Gampong seukuembrok adalah pengabdian yang dilakukan peserta KPM sebagai sarana mengaktualisasikan pengetahuan dan pengalaman penulis selama masa-masa pendidikan di perguruan tinggi. Berikut ini beberapa kegiatan yang sudah dibebankan oleh TIM untuk mengkoordinasi realisasi program tersebut:
A.    Program-Program
1.      Mengikuti dan berpartisipasi aktif pada rapat seluruh peserta KPM yang bertugas di Kecamatan Pidie, dalam hal ini sebagai ajang tukar menukar informasi, ikatan kerjasama seluruh mahasiswa KPM, dan pelaporan pelaksanan kegiatan di lokasi masing-masing.  
2.      Pembuatan panplet lorong, mengecat PAUD dan WC umum.
3.      Observasi dan studi banding program ke desa-desa lain yang juga terdapat Mahasiswa KPM. Hal ini bertujuan untuk kelancaran program.
4.      Menjadi panitia pada pelaksanaan acara “Festival Anak Sholeh” yang terdiri atas cabang lomba cerdas cermat, sholat berjama’ah, pidato, azan, mewarnai, dan hafalan surat-surat pendek yang dilaksanakan oleh peserta KPM di Kemukiman Utue Buloeh.
5.      Gotong royong membersihkan pekarangan meunasah setiap minggu.
6.      Mengaktifkan aktifitas TPA di Gampong Seukuembrok.
7.      Pembuatan papan struktur organisasi Gampong.
8.      Pembuatan papan struktur karang taruna meuguna Gampong Seukuembrok.
9.      Gotong royong bersama warga Gampong Seukembrok.
10.  Mengadakan les B. inggris dan Fisika untuk siswa/i SD dan SMP.

B.     Faktor-Faktor Pendukung Kelancaran KPM
Adapun hal-hal yang sangat mendukung terealisasinya program-program kegiatan yang di rencanakan oleh peserta KPM adalah:
1.      Kerjasama yang baik dengan sesama peserta KPM.
2.      Kerja sama yang baik dengan seluruh masyarakat setempat,  yaitu masyarakat Gampong Seukembrok.
3.      Dukungan dari warga Gampong Seukuembrok dalam menjalankan program.
4.      Bimbingan dan motivasi dari Supervisor.
5.      Bimbingan atau arahan dari Geuchik, Sekdes, Imeum Meunasah, tokoh masyarakat dan seluruh masyarakat Desa Seukeumbrok.
6.      Kondisi keamanan yang kondusif.
7.      Dukungan/motivasi orang tua terhadap anak-anak untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta KPM.
8.      Serta dukungan moril dan material dari orang tua, kerabat, keluarga peserta KPM, dan warga desa setempat.

C.    Faktor-Faktor Penghambat Kelancaran Kegiatan KPM
Walaupun program KPM telah terlaksana dengan baik, namun faktor penghambat tetap selalu ada dalam pelaksanaannya. Adapun faktor penghambat tersebut antara lain:
1.      Kurangnya pengalaman peserta KPM. Faktor pengalaman para pesrta KPM itu sendiri sangat berpengaruh terhadap implementasi kegiatan di lapangan.
2.      Kesibukan masyarakat dalam tugas kesehariannya (penambak, bertani, berkebun, dan pegawai negeri)  menyebabkan adanya kegiatan-kegiatan tertentu yang tidak dapat melibatkan masyarakat secara maksimal.
3.      Terbatasnya dana yang dimiliki oleh peserta KPM dalam memjalankan program – program yang telah direncanakan.



BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan penting dari laporan kegiatan ini, yaitu :
1.      Semua program telah terlaksana dengan baik berkat adanya kerja sama yang baik antara peserta KPM dengan Pak Geuchik, tokoh-tokoh masyarakat setempat, dan masyarakat Gampong Seukeumbrok.
2.      Kekompakan dan kerjasama yang baik dalam TIM merupakan modal dasar keberhasilan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah diprogramkan.
3.      KPM merupakan area penelitian dan pembinaan kepribadian mahasiswa sebagai calon sarjana, sehingga dengan adanya KPM mahasiswa dapat melihat langsung realita yang ada di tengah-tengah masyarakat, yang sarat dengan dinamika dan permasalahannya.

B.     Saran-Saran
1.      Diharapkan kepada seluruh masayarakat Gampong Seukeumbrok agar terus meningkatkan dan mempererat silaturrahmi, baik antar sesama masyarakat maupun antar masyarakat dengan peserta KPM. Kerjasama yang baik antara para tokoh dan masyarakat Gampong Seukeumbrok dengan peserta KPM terus dipertahankan.
2.      Adanya keberlanjutan dari program-program yang telah dibentuk oleh peserta KPM di Desa Seukeumbrok.
3.      Diharapkan kepada para peserta KPM agar terus meningkatkan kemampuan intelektual dan pengabdiannya kepada masyarakat.
4.      Kepada pihak P2M, selaku panitia pelaksana program KPM, agar terus meningkatkan pembekalan mahasiswa sebelum pemberangkatan ke lapangan, baik dari segi pembinaan, pembekalan moral/akhlak, maupun sosialisasi situasi lokasi.
5.      Kepada pihak P2M agar dapat terus mengusahakan anggaran untuk kelancaran program, minimal dianggarkan untuk kelompok/ tim yang ditempatkan di desa.
6.      Diharapkan kepada Tim Monotoring agar ke depan dapat melakukan pertemuan besar dengan seluruh peserta KPM. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan silaturrahmi dan diskusi tanya jawab untuk hal-hal yang dapat membangkitkan semangat peserta KPM.
7.      Hendaknya seluruh peserta KPM menjadikan program ini sebagai sebuah pengalaman yang sangat berharga, sebagai studi nyata yang bisa menjadikan perubahan kearah yang lebih baik, baik bagi personal mahasiswa itu sendiri maupun kepada masyarakat pada umumnya.

Demikian laporan ini penulis susun. Bila terdapat kekurangan dalam penulisan ini, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.







[1] Fraid Hadi rahman, dkk, Gampong Mandiri Mengembangkan Regulasi Gampong, Banda Aceh, Local Gevernance and infrastructure For Communities In Aceh (Logika), 2008 cet,1 hal.3.

No comments: