Minggu yang buram
11 -12-2011
Sepenggal kisah untuk abang sepupu ku..
Terkadang hidup tak semuanya
semudah yang kita harapkan, drimu adalah sosok orang yang berlimu, number one
untukmu bang, walaupun sekarang kamu tak da lagi dunia ini ku curahkan seuntain
do’a untukmu bang, mungkin di balik kekuranganmu, itu merupakan pelajaran untuk
kami, yang harus lebih baik darimu, walaupun orang mengangap kamu tidak waras
tapi itulah dirimu, kami terima itu apa adanya, karena dibalik itu semua pasti
ada hikmahnya.
Sekarang
tak ada lagi orang yang akan meminta rokok padaku, atau yang mengikutiku ketika
aku sedang membawa mobil pick up ku, teringak ku ketika menyokop pasir di krung
baru, setelahnya dirimu meminta makan mie padaku, kusuruh kak sur memberimu
semangkok mie, dan dan rokok empat batang, mungkin itu emberian terakhirku untukmu,
maafkan jika ada salah adikmu ini padamu.
Kutuliskan ini samabil meneteskan
air mata, selamat tinggal abangku, semoga kau bahagia di alam yang baru mu itu,
semoga kau diberi tembat terbaik untukmu, sekarang kau telah pergi,
meninggalkan secerca kenangan untuk kami, kamu meninggalkan seorang anak
perempuan, walaupun istrimu di jawa sana, ku berharap dia mendo’akan mu moga
tenang disisinya.
Ma’afkan jika diriku yang tak bisa
melihatmu untuk terakhir kalinya
Salam hangat dari adikmu
Nanda ahmadi,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar