Sunday, March 30, 2014

BIJI



KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan nikmat karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah Morfologi Tumbuhan ini tepat pada waktunya. Yang berjudul “BIJI (SEMEN)”. Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan, namun berkat, dukungan dan karja keras kami dapat menyelesaikannya. Tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Muhfahroyin S.Pd.M.TA dan bapak Mustofa khoiri S.Pd.M.Si selaku dosen mata kuliah Morfologi tumbuhan,
2.  Kedua orang tua kami yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada kami baik secara moral maupun material,
3.   Dosen-dosen di Universitas Muhammadiyah Metro,
4.  Teman – teman di Universitas Muhammadiyah Metro.

Penyusun  menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, masih banyak kekurangan oleh sebab itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.



BAB I
 PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Setelah terjadi penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi buah, dan bakal biji tumbuh menjadi bakal biji. Bagi tumbuhan biji ( Spermathophyta ), biji ini merupakan alat perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru ( lembaga ). Dengan dihasilkannya biji, tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya, dan dapat pula terpencar ke lain tempat.
Semula biji itu duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau tembuni ( placenta ). Tangkai pendudukung biji itu disebut tali pusar ( funiculus ). Bagian biji tempat pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji ( hilus ). Jika biji sudah masak biasanya tali pusarnya putus, sehingga biji terlepas dari tembuninya. Bekas tali pusar pada umumnya            nampak            jelas     pada    biji. Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh, berubah sifatnya menjadi salut atau selaput biji ( arillus ). Bagian ini ada yang merupakan selubung biji yang sempurna, ada yang hanya menyelubungi sebagian    biji saja.         

B.     Pembatasan Masalah
Berbicara mengenai pembatasan masalah, maka pembahasan yang akan kami kaji dalam topic ini adalah mengenai kulit biji, tali pusar, inti biji. Adapun lain dari pada itu, tidak akan kami bahas dalam makalah ini.
       C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk kulit biji ?
2. Bagaimana bentuk tali pusar ?
3. Bagaimana bentuk inti biji ?
D. Tujuan
1. Ingin mengetahui bentuk kulit biji.
2. Ingin mengetahui bentuk tali pusar.
3. Ingin mengetahui bentuk inti biji.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    BIJI (Semen)
Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.
Biji hanya terdapat pada tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma=biji, phyton=tumbuhan) merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas, yaitu adanya suatu organ yang berupa biji. Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan.

Ciri tumbuhan berbiji meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh. Ukuran dan bentuk tubuh Tumbuhan berbiji berukuran makroskopik dengan ketinggian yang sangat bervariasi. Tumbuhan biji tertinggi berupa pohon dengan tinggi melebihi 100 m. masalnya pohon konifer Sequoiadendron giganteum di taman Nasional Yosemite California, dengan tinggi sekitar 115 m dan diameter batang sekitar 14 m. Habitus atau perawakan tumbuhan berbiji sangat bervariasi, yaitu Pohon, misalnya jati, duku, kelapa, beringin, cemara; Perduk, misalnya mawar, kembang merak, kembang sepatu; semak, misalnya arbei; dan Herba, misalnya sayur-sayuran, bunga lili, serta bunga krokot.

Pada awalnya biji duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau tembuni (placenta). Tangkai pendukung biji itu disebut talu pusat (funiculus). Bagian biji tempat pelekatan tali pusat dinamakan pusar biji (hilus). Jika biji sudah masak biasanya tali pusarnya putus, sehingga biji terlepas dari tembuninya. Bekas tali pusat umumnya nampak jelas pada biji. Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh, berubah sifatnya menjadi salut atau selaput biji (arillus). Bagian ini ada yang merupakan selubung biji yang sempurna, ada yang hanya menyelubung sebagai biji saja.
- Berdaging atau berair, dan seringkali dapat dimakan, misalnya pada biji durian (Durio zibethinus Murr), biji rambutan (Nephelium lappaceum L.). dll.                        
-          Menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji, misalnya pada biji pala (Myristica fragrans Houtt). Salut biji pala dinamakan marcis, yang seperti bijinya sendiri digunakan pula sebagai bumbu masak dan berbagai macam keperluan lainnya, antara lain sebagai bahan obat.              
Bagian-bagian biji dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Kulit Biji (spermodermis)
b. Kulit pusar (funiculus)
c. Inti biji atai isi biji (nucleus seminis)
Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak berbeda dengan bakal biji, tetapi
dipergunakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang sama asalnya, misalnya :
Integumentum pada bakal biji, kalau sudah menjadi biji merupakan kulit biji (spermodermis).


B. KULIT BIJI (Spermodermis)

Kulit biji berasal dari selaput bakal biji (integumentum). Oleh sebab itu biasanya kulit biji (dari tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) terdiri aras dua lapisan, yaitu :
Lapisan Kulit Luar (testa), ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit, ada yang keras seperti        kayu atau batu. Bagian ini merupakan pelindung utama bagian biji yang di dalam. Lapisan luar ini dapat memperlihatkan warna dan gambaran yang berbeda-beda: merah, biru, perang, kehijau-hijauan, ada yang licin rata, mempunyai permukaan keriput.


Lapisan Kulit Dalam (tegmen), tipis seperti selaput, dinamakan juga kulit ari.
Pada pembentukan kulit biji dapat pula ikut serta bagian bakal biji yang lebih dalam daripada integumentumnya, misalnya lain bagian jaringan nuselus yang terluar.
Biji yang kulitnya terdiri atas dua lapisan itu umumnya adalah biji tumbuhan bijitertutup (Angiospermae). Pada tumbuhan biji talanjang (Gymnospermae), biji malahanmempunyai tiga lapisan seperti pada biji belinjo (Gnetum gnemon K), padahal bakal biji
tumbuhan biji telanjang umumnya hanya mempunyai satu integementum saja.
Ketiga lapisan kulit biji seperti pada melinjo itu masing-masing dinamakan :
1. Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kuning, dan akhirnya merah.

2.Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat dan keras, berkayu, menyerupai kulit dalam (endocarpium) pada buah batu.
3.Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput, serigkali melekat erat pada inti biji  Pada kulit luar biji itu masih dapat ditemukan bagian-bagian lain, misalnya :
a.Sayap (ala), alat tambahan berupa sayap pada kulit luar biji, dan dengan demikian biji
mudah dipencarkan oleh angin, ch. pada spatodea (Spathodea campanulata P.B.), kelor
(Moringa oleifera Lamk).
b.Bulu (coma), yaitu penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa rambut-rambut yang
halus, memudahkan biji ditiup oleh angin, ch. pada kapas (Gossypium), biduri (Calotropis
gigantea Dryand).
c.Salut biji (arillus), yang biasanya berasal dari pertumbuhan tali pusar, misalnya pada biji
durian (Durio zibethinus Murr), dll.
d. Salut Biji semu (arillodium), seperti salu biji, tetapi tidak berasal dari tali pusar. Melainkan
tumbuh dari bagian sekitar liang bakal biji (micropyle). Macis pada biji pala sebenarnya
adalah suatu salut biji semu.
e. Pusar biji (hilus), yaitu bagian kulit luar biji bekas perlekatan dengan tali pusar, biasanya
kelihatan kasar dan mempunyai warna yang berlainan dengan bagian lain kulit biji. Pusar biji
jelas kelihatan pada biji tumbuhan berbuah polong, misalnya ; Kacang panjang (Vigna
Sinensis Edl), kacang merah (Phaseolus vulgaris L). Dll.
f. Liang biji (micropyle), ialah liang kecil bekas jalan masuknya buluh serbuk sari ke dalam
bakal biji pada peristiwa pembuahan. Tepi liang inii seringkali tumbuh menjadi badan
berwarna keputih-putihan, lunak, yang disebut karunkula (caruncula). Jika badan yang
berasal dari tepi liang ini sampai merupakan salut biji, maka disebut salut biji semu
(arillodium).
g. Bekas-bekas pembuluh pengangkutan (chalaza), yaitu tempat pertemuan integumen
dengan nuselus, masih kelihatan pada biji anggur (Vitis vinifera.L).
h. Tulang biji (raphe), yaitu tali pusar pada biji, biasanya hanya kelihatan pada biji yang
berasal dari bakal biji yang mengangguk (anatropus), dan pada biji biasanya tak begitu jelas
lagi, masih kelihatan misalnya pada biji jarak (Ricinus communis L).

C .Tali Pusar (Funiculus)

Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni, jadimerupakan tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya bijii terlepas dari tali pusarnya (tangkai biji), dan pada biji hanya tampak bekasnya yang dikenal sebagai pusar biji (lihat perihal kulit biji).

D.Inti Biji (Nucleus Seminis)
Inti biji ialah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulitnya, oleh sebab itu inti biji juga dapat dinamakan isi biji.
a. Lembaga (embryo), yang merupakan calon individu baru,
b. Putih Lembaga (albumen), jaringan berisi cadangan makanan untuk masa permulaan
kehidupan tumbuhan baru (kecambah) sebelum dapat mencari makanan sendiri.

E. Lembaga (Embryo)
Lembaga adalah calon tumbuhan baru, yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan
baru. Lembaga telah memperlihatkan ketiga bagian utama tumbuhan, yaitu :
a. Akar lembaga atau calon akar (radicula), yang biasanya kemudian akan tumbuh tersusum merupakan akar tunggang (untuk tumbuhan yang tergolong dalam Dicotyedoneae).
b. Daun Lembaga (cotyledon), merupakan daun pertama suatu tumbuhan. Daun lembaga dapat mempunyai fungsi yang berbeda-beda.
- Sebagai tempat penimbunan makanan, jumlahnya biasanya dua, dan duduk berhadapan
pada sisi yang rata tadi.
- Sebagai alat untuk melakukan asimilas
- Sebagai alat pengisap makanan untuk lembaga dari putih lembaga. Dalam hal ini daun
lembaga itu merupakan suatu alat yang tipis, merupakan bagian yang memisahkan putih
lembaga dari lembaganya. Karena bentuknya yang seperti perisai kecil, alat itu
dinamakan skutelum (scutellum). Biji tampak utuh, dan bagian ini (daun lembaga tadi)
tidak tampak dari luar.
c. Batang Lembaga (cauliculus), dapat dibedakan dalam dua bagian, yaitu :
- Ruas batang di atas daun lembaga (interodium epicotylum),
- Ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum).
Putih Lembaga (Albumen)
Putih lembaga adalah bagian biji, yang terdiri atas suatu jaringan yang menjadi tempat
cadangan makanan bagi lembaga. Tidak setiap biji mempunyai putih lembaga. Seperti misalnya
pada biji tumbuhan berbuah polong (Leguminosae), cadangan makanan tidak tersimpan dalam
putih lembaga, melainkan dalam daun lembaga, oleh sebab itu daun lembaganya menjadi tebal.
Melihat asalnya jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan tadi
kita dapat membedakan putih lembaga dalam :

a. Putih lembaga dalam (endospermium), jika jaringan penimbun makanan itu terdiri atas sel-
sel yang berasal dari inti kandung lembaga sekunder yang kemudian setelah dibuahi oleh
salah satu inti sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbun makanan ini. Hanya
dapat ditemukan pada tumbuhan biji tertutup (Angiospermae).

b. Putih lembaga luar (perispremium), jika bagian ini berasal dari bagian biji di luar kandung
lembaga, entah dari nuselus entah dari selaput bakal biji.
Biji yang sebagian besar terdiri atas putih lembaga dalam, misalnya biji jagung (Zea
mays L.) dan biji rumput (Gramineae) umumnya, sedang biji yang untuk sebagian besar hanya
terdiri atas putih lembaga luar ialah biji lada (Piper nigrum L.). Ada pula biji yang cadangan
makanannya tersimpan baik dalam putih lembaga luar maupun dalam, jadi kedua-duanya ada
pada biji tadi, seperti misalnya pada biji pala (Myristica fragrans Houtt.)


F. Kecambah (plantula)
Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tanaman baru. Biji akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai. Perkecambahan biji bergantung pada imbibisi. Imbibisi merupakan penyerapan air oleh biji. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang, memecahkan kulit biji, dan memicu perubahan metabolic pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhannya. Munculnya plantula (tumbuhan kecil) dari dalam biji merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio.
Fase perkecambahan diikuti pertumbuhan 3 jaringan meristem primer, yaitu :
a.Protodrem : lapisan terluar yang akan membentuk jaringan epidermis
b.Meristem dasar akan berkembang menjadi jaringan dasar yang mengisi lapisan korteks pada akar diantara stele dan epidermis
c.Prokambium : lapisan dalam yang akan berkembang menjadi silinder pusat, yaitu floem dan xylem
Tahapan dan perkembangan
a.Pembelahan sel (cleavage) : Jumlah bertambah banyak
b.Spesialisasi : sel-sel yang sejenis berkelompok
c.Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi
d.Organogenesis sel : proses pembentukkan organ-organ tumbuhan
e.Morfogenesis sel : Organ satu dengan yang yang lain memiliki
kekhususan dalam bentuk dan fungsi
Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
a.      Perkecambahan Epigeal
Merupakan perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat keatas tanah. Ruas batang di bawah daun lembaga (hipokotil) akan tumbuh lurus mengangkat kotiledon dan epikotil. Dengan demikian epikotil dan kotiledon terangkat ke atas permukaan tanah. Epikotil memunculkan helai daun pertamanya. Sedang kotiledon akan layu dan rontok karena cadangan makanannya telah habis oleh embrio yang berkecambah. Contohnyapada perkecambahan kacang hijau dan kacang tanah.         

perkecambahan pada kacang tanah



b.Perkecambahan Hypogeal
Merupakan perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di bawah. Tumbuhnya epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal di dalam tanah. Contohnya pada perkecambahan kacang kapri dan jagung.
Urutan proses perkecambahan:
a.Masuknya air kedalam biji atau imbibisi
b.Aktifnya enzim-enzim untuk proses metabolisme, membongkar cadangan makanan dalam kotiledon / endosperm
c.Hasil pembongkaran berupa sumber energi sebagai bahan penyusun komponen sel, dan pertumbuhan embrio.
d.Embrio tumbuh dan berkembang
Bagian – bagian perkecambahan :
     a.Radikula
Adalah bakal calon akar yang tumbuh selama masa perkecambahan. Fungsinya untuk menyokong dan menyuplai bahan – bahan makanan untuk di proses pada bagian tanaman lainnya.
     b.Kotiledon
Adalah daun kecil yang terletak di bawah daun pertama kecambah. Fungsinya untuk menyimpan cadangan makanan dan asimilasi.
       c.Cauliculus
       Adalah bakal calon batang yang tumbuh selama masa perkecambahan. Fungsinya sebagai bagian tanaman yang akan mengalami perkembangan ke atas untuk membentuk batang.
Hipokotil : Batang yang terletak di bagian bawah kotiledon
Epikotil : Batang yang terletak di bagian atas kotiledon
       d.Testa
Adalah bagian yang melindungi bagian dalam biji.


BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari pembahasan makalah ini dapat di simpulkan bahwa Biji  tersusun atas  tiga komponen, yakni kulit biji (spermodermis),  tali pusar (funiculus) dan inti biji (Nucleus seminis).
B.Saran
Saran yang kami berikan dalam makalah ini adalah sebaiknya dalam penyusunan makalah ini ruang lingkupnya dibatasi agar pembahasannya lebih terarah dan lebik spesifiks.



DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo, Gembong. 2001. Morfologi Tumbuhan. Cetakan ketiga belas. Yogyakarta:Gadjah Mada University PRESS
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan
http://ninityulianita.wordprees.com/2009/07/29/anatomi.tumbuhan
















No comments: