Friday, October 06, 2017

SKRIPSI "Pelayanan Perpustakaan IAIN Ar-Raniry dalam Meningkatkan Minat Baca"

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Perpustakaan merupakan suatu lembaga penyedia jasa informasi yang tidak bertujuan untuk mencari keuntungan atau nirlaba. Kebanyakan praktik di Indonesia institusi bersifat nirlaba maka kualitas pelayanan kepada pemakai menjadi prioritas.[1] Kehadiran dan sikap pemakai terhadap layanan perpustakaan bisa dijadikan tolak ukur  dalam proses meningkatkan minat baca masyarakat. Rendahnya budaya baca pemakai jasa perpustakaan dan informasi akan berdampak pada lambatnya  perkembangan  ilmu pengetahuan, oleh karena itu budaya dan minat baca masyarakat harus lebih ditingkatkan dengan pemberian layanan yang lebih baik kepada pemakai perpustakaan.[2]
Pelayanan perpustakaan yang lebih baik menjadi tuntutan pengguna perpustakaan, beriringan dengan semakin membaiknya pengertian mereka terhadap hak-haknya sebagai anggota perpustakaan yang mempunyai akses langsung terhadap perpustakaan.[3]
   Perpustakaan sebagaimana yang ada dan berkembang sekarang telah dipergunakan sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi, pelestarian khasanah budaya bangsa, serta memberikan berbagai layanan jasa lainnya. Hal tersebut telah ada sejak dahulu dan terus berproses secara alamiah menunjuk kepada suatu kondisi dan tingkat perbaikan yang signifikan meskipun belum memuaskan semua pihak. Perpustakaan pada prinsipnya mempunyai tiga kegiatan pokok, yaitu pertama, mengumpulkan informasi semua bidang kegiatan dan misi organisasi dan masyarakat yang dilayaninya. Kedua melestarikan, memelihara dan merawat seluruh koleksi perpustakaan, agar tetap dalam keadaan baik, utuh, layak pakai, dan tidak lekas rusak, baik karena pemakaian maupun karena usianya,  ketiga menyediakan dan menyajikan informasi untuk siap dipergunakan dan diberdayakan  seluruh koleksi yang dihimpun perpustakaan untuk dipergunakan pemakaiannya.[4]
Menurut Sopatminan, dalam bukunya “Perpustakaan dan Pustakawan,” perpustakaan sebagai rangkaian catatan sejarah masa lalu yang merupakan hasil budaya umat manusia yang sangat tinggi. Di dalam perpustakaan terdapat hartayang tersimpan dari masa silam dalam wujud karja-kerja sastra, buah pikiran, filsafat, teknologi peristiwa-peristiwa besar umat manusia dan ilmu pengetahuan lainnya. Semua itu dapat dipelajari, dihayati dan diungkapkan kembali pada masa sekarang melalui penelitian. Dalam sumber bacaan berupa bahan perpustakaan dan ilmu pengetahuan yang disimpan di perpustakaan. Kita perlu berupaya meneruskan dan mengembangkannya. Di perpustakaan juga merupakan rujukan dan pangkalnya ilmu untuk kita sekarang mempersiapkan, merencanakan dan melaksanakan segala sesuatu, proses tersebut kemudian melangkah ke masa depan untuk mewujudkan kehidupan yang makin baik, maju dan sejahtera. Dalam kehidupan yang serba modern dan dewasa ini, semua orang membutuhkan informasi sebagai sesuatu yang sangat penting dan strategis. Tanpa ketersediaan dan kemudahan akses informasi yang dibutuhkan, masyarakat tentunya akan mengalami  kesulitan dalam mendapatkan informasi. Kesulitan untuk mendapatkan akses informasi yang sangat penting dapat menyebabkan menculnya permasalahan  tersendiri. Dalam hal-hal tertentu, masyarakat menjadi tersisih dan tertinggal dibandingkan  kelompok-kelompok yang dengan mudah mendapat akses  informasi dan disinilah peranan perpustakaan yang sangat besar.
Perpustakaan menjadi media dan pusat informasi  serta sumber ilmu pengetahuan yang tidak habis-habisnya untuk digali dan dikembangkan. diperpustakaan dapat saling tukar menukar informasi, menambah dan memperkaya wawasan, pengalaman, dan saling memperoleh  nilai tambah untuk mengembangkan pola kehidupan. Keterbukaan dan kemudahan dalam menperoleh informasi maka apa yang terjadi dibagian dunia yang lain dapat kita ikuti dan diketahui melalui buku, majalah, surat khabar, jaringan internet, dan komputer serta fasilitas yang lain. Dalam perpustakaan, harus adanya aplikasi teknologi informasi dan teknologi telekomunikasi, maka kendala jarak dan wakttu sudah dapat teratasi. Melalui peran perpustakaan pula setiap penemuan dan pemikiran baru dengan cepat menjadi milik bersama. Perpustakaan melalui tenaga-tenaga yang profesional diharapkan dapat memberikan bimbingan bagi pemakai perpustakaan untuk melangkah ke masa depan.
Dengan membaca buku sejarah, ilmu pengetahuan yang telah ditemukan pada masa lalu, menjadi pengalaman untuk belajar menentukan sikap, membentuk pikiran, rencana, serta tindakan yang lebih cepat dan bijaksana. Berdasarkan semua itu orang-orang terus berusaha untuk tidak mengulangi kegagalan dan kesalahan yang pernah dilakukan oleh para pendahulu. Selanjutnya kita mampu mempersiapkan dan menata masa depan yang lebih baik, Dengan bermodalkan ilmu pengetahuan, pengalaman masa lampau dan perencanaan yang baik maka kini kita  mencoba mengukir sejarah kehidupan pada masa depan dan generasi penerus yang makin sejahtera.
Perguruan tinggi termasuk satuan pendidikan yang harus dilengkapi sarana dan prasarana perpustakaan. Fungsi perpustakaan di perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.[5]
Pelayanan disebuah perpustakaan berbeda dengan pelayanan pada kegiatan kemasyarakatan yang lain. Sebagaimana pelayanan kesehatan, pelayanan kependudukan dan pelayanan keagamaan. Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi, ilmu pengetahuan dan pendidikan. Meskipun sebenarnya perpustakaan sudah ada sejak zaman dahulu.[6]
Kita sering mendengar, merasakan dan memahami bahwa dalam masyarakat perkembangan minat baca dan budaya masih relatif rendah. Istilah tersebut dapat dikatakan benar, namun dapat dikatakan salah, jadi sifatnya relatif dan tidak mutlak. Benar untuk sebagian anggota masyarakat yang lainnya. Kedua-duanya memiliki alasan dan dapat dibuktikan. Perbedaan pendapat itu tidak perlu dipertentangkan satu sama lain, sebab tidak ada faedah, dan tidak menyelesaikan masalah, yang paling penting adalah bagaimana mencari solusi untuk menjawab permasalahan itu. Keadaan tersebut bersifat internal dan eksternal. ketika kita menganalisis dan mengkaji pendapat atau pernyataan yang menyebutkan minat dan budaya baca masyarakat rendah, hal itu terjadi pada kelompok  masyarakat yang menghadapi beberapa keterbatasan seperti :
1.      Akses informasi dari dan ke perpustakaan.
Keterbatasan akses informasi dari perpustakaan disebab beberapa  hal seperti kurangnya sosialisasi, publikasi melalui brosur, tempat perpustakaan yang kurang  strategis dan terbatasnya kegiatan perpustakaan yang dapat diketahui atau diikuti oleh masyarakat. Keterbatasan informasi ke perpustakaan misalnya kurang atau tidak adanya papan atau sarana petunjuk ke perpustakaan.  Jalur angkutan umum ke perpustakaan yang belum memadai, dan ditambah tingkat kesibukan kelompok masyarakat.
2.      Tingkat pendidikan masyarakat yang  masih berada dibawah standar.
Kita paham betul bahwa pemakaian perpustakaan adalah mereka yang berkecipung dengan dunia informasi dan ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, masyarakat yang tingkat pendidikannya masih relatif terbatas dan kondisi lingkungannya kurang mendukung, maka tingkat ketertarikan dan kebutuhannya terhadap layanan perpustakaan juga belum optimal. Perpustakaan terkait langsung dengan aktifitas membaca, belajar,  informasi, penelitian dan kegiatan yang sejenis. Sehingga untuk masyarakat tertentu belum sadar atas  manfaatnya.


3.      Layanan perpustakaan kepada masyarakat belum merata.
Layanan perpustakaan kepada masyarakat pemakai dapat dilakukan dengan beberapa cara. Namun yang penting adalah sikap aktif, baik pada petugas perpustakaan maupun masyarakat. Layanan yang belum merata juga menyebabkan banyak masalah. Jika antara kedua belah pihak sudah saling berjumpa dan saling mengetahui apa kebutuhan, maka akar permasalahan sudah ditemukan dan langkah lebih lanjut adalah mencari pemecahan berdasarkan alternatif-alternatif yang ada,[7]
Dari sejumlah perpustakaan yang ada di kecamatan  atau di kota-kota dan di kampus  masing-masing, perpustakaan IAIN Ar-Raniry ini mempunyai sistem pendidikan dan tujuan yang  sama yaitu mengajak mahasiswa\mahasiswi, dosen dan masyarakat sekitar kampus, untuk meningkatkan minat baca sebagaimana yang telah diisyaratkan perpustakaan itu sendiri. Akan tetapi kenyataan yang terjadi tidak demikian, karena masih ada mahasiswa dan mahasiswi yang menganggap perpustakaan ini adalah pendidikan yang masih tidak modern, buku-buku masih kurang dan tidak cukup,  terbatas pemakaian bagi mahasiswa dan mahasiswi serta dosen-dosen yang mengajar berbagai mata kuliah di fakultas masing-masing dan lain sebagainya. Sehingga perpustakaan cenderung dianggap kurang efektif dalam meningkatkan  minat baca terutama di kawasan  kampus IAIN Ar-Raniry. Selain itu mahasiswa dan mahasiswi juga kurang aktif dalam    meningkatkan minat baca, dikarenakan kurang pengetahuan serta informasi yang mereka dapatkan.
Perpustakaan IAIN Ar-Raniry merupakan salah satu perpustakaan induk yang dimiliki oleh IAIN Ar-Raniry, selain perpustakaan yang ada di setiap fakultas dan jurusan yang ada di kampus IAIN Ar-Raniry. Perpustakaan ini memiliki pelayanan dan juga memiliki buku-buku koleksi yang tujuannya untuk memudahkan para mahasiswa dalam mencari bahan perkuliahan maupun mencari bahan-bahan dalam menyelesaikan tugas akhir.
Melihat fenomena-fenomena yang terjadi di lapangan dapat dipahami bahwa perpustakaan IAIN Ar-Raniry merupakan perpustakaan yang terbesar di lingkungan kampus IAIN Ar-Raniry yang bisa memberikan pelayanan yang baik bagi mahasiswa dan mahasiswi dalam meningkatkan minat baca, karena dibutuhkan oleh mahasiswa sebagai tempat rujukan mencari bahan-bahan kuliah sehari-hari.
Seharusnya karyawan perpustakaan IAIN Ar-Raniry mengetahui keinginan pembaca (mahasiswa), untuk memberikan pelayanan yang baik, serta buku-buku memadai untuk semua fakultas yang dibutuhkan oleh mahasiswa dan fasilitasnya. Perpustakaan harus mengikuti arus zaman sekarang seperti komputer, internet, koran, majalah dan lain-lain. Perpustakaan IAIN Ar-Raniry  bisa memberikan contoh teladan bagi perpustakaan yang lain.
Namun pada kenyataannya pelayanan perpustakaan IAIN Ar-Raniry dalam meningkatkan minat baca masih mengalami hambatan dan kekurangan, hal disebabkan karena buku-buku yang dibutuhkan oleh mahasiswa dan dosen  belum memadai, koleksi buku-buku yang ada masih kurang, serta pelayanan perpustakaan IAIN Ar-Raniry belum begitu lancar.
Dengan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul Pelayanan Perpustakaan IAIN Ar-Raniry dalam Meningkatkan Minat Baca.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa pelayanan perpustakaan IAIN Ar-Raniry dalam meningkatkan minat baca, khususnya bagi mahasiswa dan masyarakat sekitarnya. Perpustakaan IAIN Ar-Raniry  merupakan salah satu perpustakaan Induk yang dimiliki oleh kampus IAIN Ar-Raniry, selain perpustakaan yang ada di setiap fakultas. Perpustakaan ini memiliki pelayanan dan juga memiliki buku-buku koleksi yang tujuannya untuk memudahkan para mahasiswa dalam mencari bahan perkuliahan maupun mencari bahan-bahan dalam menyelesaikan tugas akhir. Seharusnya karyawan perpustakaan IAIN Ar-Raniry  mengetahui keinginan pembaca (mahasiswa), untuk memberikan pelayanan yang baik dan menyediakan buku-buku yang memadai, semua fakultas serta yang dibutuhkan oleh mahasiswa, fasilitas yang memadai dan juga perpustakaan harus mengikuti arus zaman sekarang seperti komputer, internet,koran,majalah dan lain-lain.  dan perpustakaan IAIN Ar-Raniry  bisa memberikan contoh teladan bagi perpustakaan yang lain. Namun Pada kenyataannya pelayanan perpustakaan IAIN Ar-Raniry dalam meningkatkan minat baca masih mengalami hambatan dan kekurangan karena buku-buku yang dibutuhkan oleh mahasiswa dan dosen  belum memadai, koleksi buku-buku yang ada masih kosong dan pelayanan IAIN Ar-Raniry belum begitu lancar.
Dari masalah tersebut dapat dirumuskan beberapa pertanyaan sebagai berikut:
1.    Bagaimana pelayanan perpustakaan IAIN Ar-Raniry dalam meningkatkan minat baca?
2.    Bagaimana kelebihan dan kekurangan  di Perpustakaan IAIN Ar-Raniry?
3.    Bagaimana tantangan dan keberhasilan yang telah dicapai di perpustakaan IAIN Ar-Raniry dalam meningkatkan minat para pembaca?

C.    Tujuan Penelitian 
1.    Untuk mengetahui pelayanan perpustakaan IAIN Ar-Raniry dalam meningkatkan minat para pembaca 
2.    Untuk mengetahui  kelebihan dan kekurangan di perpustakaan IAIN Ar-Raniry
3. Untuk mengetahui  tantangan dan keberhasilan yang telah dicapai diperpustakaan IAIN Ar-Raniry dalam meningkatkan minat para pembaca 
                       
D.      Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian  ini mengharapkan  nantinya dapat :
1.      Menjadi masukan bagi pihak–pihak terkait yang berkepentingan sehubungan dengan upaya penerapan pelayanan perpustakaan.
2.      Untuk menjadi wawasan kedepannya.
3.      Menjadi sumbangan bagi ilmu dakwah dan rujukan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian terkait.
4.      Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi pengurus-pengurus  pelayanan perpustakaan IAIN Ar-Raniry  untuk mengetahui kekurangan-kekurangan pada saat menjalankan aktifitasnya  dalam meningkatkan minat para pembaca.

E.     Tinjauan Pustaka
1.      Pelayanan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pelayanan  berasal dari  kata”layan” yang berarti mengayomi atau melayani, sedangkan pelayanan  adalah suatu usaha untuk melayani kebutuhan orang lain.[8]
Menurut Jhingan, pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung  antara seseorang dengan orang lain atau secara fisik  dan menyediakan  kepuasan pelayanan,[9]
Sedangkan pengertian perpustakaan adalah suatu unit kerja dari sesuatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola badan-badan pustaka, baik berupa buku, maupun berupa bukan buku yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan  sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya.
2.      Perpustakaan
Menurut Sutarno perpustakaan adalah suatu ruangan, bagian dari gedung bangunan atau gedung yang berisi buku–buku koleksi yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah dicari dan dipergunakan apabila sewaktu waktu diperlukan untuk pembaca.[10]
Pelayanan perpustakaan pada umumnya bersifat layanan sosial, pemakainya tidak dipungut bayaran. Perpustakaan yang mengadakan atau memungut biaya hanya  sekedarnya, namun tidak tertutup kemungkinan bahwa perpustakaan tidak bebas dari biaya sama sekali. Dalam praktiknya, ada perpustakaan-perpustakaan tertentu yang memang sudah dapat menghasilkan uang dari kegiatan layanan.[11]
Menurut Adjat Sakri perpustakaan adalah lembaga yang menghimpun dan menyediakan sarana bagi orang untuk memanfaatkan koleksi pustaka tersebut[12]
3.      Minat Baca
Minat adalah suatu keinginan atau kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Minat baca berarti suatu keinginan atau kecenderungan hati yang tinggi terhadap bahan bacaan. Bahan bacaan atau koleksi perpustakaan yang diminati oleh seseorang atau sekelompok orang dalam masyarakat adalah yang mengandung manfaat, nilai, yang sesuai dengan apa yang dikehendaki pembaca yang bersangkutan. Nilai dan manfaat yang dikehendaki tersebut sesuai dengan kebutuhan. Nilai dan manfaat itu dapat menambah pengetahuan, memberikan kesenangan, hiburan, memberikan rasa kepuasan/kenikmatan jiwa, bahkan rasa bangga yang ada pada diri orang yang bersangkutan. Seorang yang berminat terhadap suatu karena tertarik dan ingin tahu, Keingintahuan pada dasarnya sudah ada pada setiap orang sejak kecil dan terus berkembang. Oleh sebab itu orang tua dan lingkungan diharapkan bisa membina dan mengharapkan keingintahuan anak-anak ke arah  yang positif, seperti kreatif, imajinatif, motivatif dan inovatif.[13]
Minat baca terhadap sesuatu adalah kecenderungan hati yang tinggi, gairah atau keinginan seseorang tersebut terhadap sesuatu sumber bacaan tertentu. Faktor yang menjadi pendorong atas bangkitnya minat baca ialah ketertarikan, kegemaran, hobi membaca dan pendorong tumbuhnya kebiasaan membaca adalah kemauan dan kemampuan membaca.[14]
Dari istilah di atas, dapat disimpukan bahwa pelayanan yang dilaksanakan oleh perpustakaan IAIN Ar-Raniry memang sudah ada, tetapi masih ada kendala-kendala yang membuat pelayanan tersebut belum maksimal dalam menumbuhkan minat baca para mahasiswa yang ada di kalangan kampus maupun mahasiswa dari kampus lain. Ini dikarenakan yang diinginkan oleh para mahasiswa baik dari segi pelayanan dan buku-buku koleksi yang ada masih kurang terkadang mahasiswa harus mencari referensi ke perpustakaan luar.





[1]DwiSurhawa, “Kepuasan Pemakai dan Peningkatan Kualitas Berbasis Pemakai”. (Yogyakarta, Rineka Cipta, 2006), hal. 1
[2] Supriyanto,dkk, Eksentuasi Perpustakaan dan Perpustawan, ( Jakarta : Sagung Seto, 2006),hal.381
[3]Dyah Sawitri dan Abdul Halim, Bagaimana Membangun Fasilitas Layanan Publik ( Suatu Tinjauan dalam Instansi Pemerintahan ), Manajemen Usahawan Indonesia, edisi 08 (Jakarta: Persada, 2003), hal. 30
[4]Ensiklopedia Americana (Canada: Americana Corporatian,1991), hal. 783
[5]Sopatminan, Perpustakaan,Kepustakaan dan Pustakaan, ( yogyakarta: Kanisius, 1992), hal 40
[6]Sutarno NS,Manajemen perpustakaan hal.., hal. 189
[7] Satarno NS, Manajemen Perpustakaan.., hal. 256
[8] Pouwadarminta, KamusUmum Bahasa Indonesia (Jakarta: Pustaka, 1976), hal. 918
[9] Jhingan, ml, hal. 5
[10]SutarnoN.S. Perpustakaan dan Masyarakat, (Yogyakarta: Kanisius, 2007), hal. 7
[11] Surtano NS. Manajemen Perpustakaan ( Jakarta: Sagung Seto, 2006). Hal 192
[12] Adjat Sakari, Penyelenggaraan Perpustakaan Sekeloh, (Yogyakarta; Bakti, 2006), hal. 42
[13]Surtano NS Manajemen Perpustakaan ( Jakarta :Sagung Seto,2006),hal. 107
[14]Sagung Seto. Perpustakaan dan Masyarakat Edisi Revisi, (Jakarta : Persada 2006), hal. 27

No comments: