Friday, October 06, 2017

SKRIPSI PERAN ORANG TUA DALAM MEMBINA PENGAJIAN AL-QURAN DALAM RUMAH TANGGA KECAMATAN ......................

BAB  1
PENDAHULUAN

A.    Latar  Belakang  Masalah
 Keluarga  memiliki nilai  strategi  dalam  pembentukan kepribadian Anak. Sejak  kecil anak sudah mendapat  pendidikan dari kedua orang tuanya melalui keteladanan  dan  kebiasaan  hidup sehari-hari dalam  keluarga. Baik tidaknya keteladanan yang diberikan dan bagaimana kebiasaan hidup orang tua sehari-hari  dalam keluarga akan  mempengaruhi  perkembangan jiwa anak. Keladanan  kebiasaan  yang orang tua tampilkan dalam bersikap dan berprilaku tidak  terlepas dari perhatian dan pengamatan anak.  Meniru kebiasaan hidup orang tua adalah suatu  hal yang sering dilakukan, karena memang pada masa perkembangannya, anak selalu ingin menuruti apa-apa yang orang tua lakukan. Anak selalu ingin meniru ini  dalam  pendidikan  dikenal dengan istilah anak belajar melalui  imitasi.
Kemudian  dalam kehidupan sehari-hari orang tua tidak hanya secara  sadar, tetapi  juga terkadang secara tidak sadar memberikan contoh  kurang baik  kepada anak. Misalnya, meminta tolong kepada anak denga mengancam, tidak mau mendengarkan cerita anak  tentang  sesuatu hal, memberi nasehat tidak pada tempatnya, berkata kasar kepada anak, terlalu mementingkan diri sendiri terlalu mencampuri urusan anak, membeda-bedakan anak, kurang memberikan kepercayaan kepada anak  untuk melakukan sesuatu, dan sebagainya.
Beberapa contoh  sikap dan prilaku dari orang tua yang dikemukakan diatas  berimplikasi negatif  terhadap perkembangan jiwa  anak.  Anak telah belajar banyak  hal dari orang tuanya.  Anak belum memiliki kemampuan  untuk menilai, apakah yang diberikan oleh orang tuanya itu termasuk  sikap dan prilaku yang baik atau tidak. Yang penting bagi anak adalah mereka telah belajar banyak hal dari sikap dan perilaku  yang  didemontrasikan oleh orangtuanya.  Efek negatif dari sikap  dan prilaku orang tua yang demikian terhadap anak  misalnya, Anak memiliki sifat keras hati, keras kepala,  manja, pendusta, pemalu, pemalas. Sifat-sifat anak tersebut menjadi rintangan dalam pendidikan selajutnya[1]           
Peran orang tua di Kecamatan Sampoiniet Kabupaten Aceh Jaya memiliki pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak baik dari segi positif maupun negatif,  karena bersama orang tuanyalah anak banyak menghabiskan waktunya dan bersama orang tua pula anak mendapat pelajaran. Seharusnya perkembangan anak itu tergantung kepada orang tuanya  apakah dia akan membentuk anaknya menjadi orang baik ataupun menjadi orang yang tidak baik.
Oleh karena kurang control orang tua terhadap anak di Kecamatan Sampoiniet Kabupaten Aceh Jaya akan berakibat  rasa kebebasan bagi anak sangatlah tinggi baik dari segi tingkah laku yang mengarah ke positif seperti pengajian, organisasi kemasyarakatan, namun yang lebih mendominasi mereka yang kurang dikontrol adalah dalam prilaku yang mengarah ke hal-hal yang  negatif seperti minum-minuman keras, tauran bahkan  nonton film  yang tidak wajar.[2]
M. Ngalim Purwanto menuliskan dalam bukunya yang berjudul "Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis”, bahwa orang tua mempunyai peran yang sangat signifikan dalam mendidik anak-anak. Sebagian orang mengatakan bahwa kaum ibu adalah pendidik bangsa, karena pendidikan seorang ibu merupakan pendidikan dasar yang tak boleh diabaikan. Sedangkan ayah adalah orang yang dianggap paling banyak memegang peranan penting dalam sebuah keluarga. Anak memandang seorang ayah adalah orang yang paling besar prestasinya. Maka ayah juga mempunyai pengaruh yang besar dalam kesuksesan pendidikan anak.
Peran orang tua dalam mengajarkan Al-Quran dilingkungan rumah tangga di kecamatan Sampoiniet  Kabupaten Aceh Jaya dapat ditegaskan bahwa  orang tua yang menjalankan peranannya merupakan orang tua yang melaksanakan kewajibannya berdasarkan yang dibebankan kepadanya  dalam memberikan pembinaan membaca Al-Quran. Sebaliknya  apabila ada orang tua yang tidak melaksanakan kewajibannya sementara ia sendiri mengetahui bahwa pembinaan tersebut adalah wajib baginya, maka ia dapat dikatakan sebagai orang yang tidak berperan atau tidak menjalankan tugasnya dalam memberikan pendidikan Al-Quran pada anaknya.[3]
Ibnu khaldun mengatakan hendaklah pendidikan  yang pertama untuk anak adalah mengajarkannya Al-Quran sebelum persiapkan fisik dan akalnya, agar sejak dini dia mengucap bahasa arab asli dan meresap pada  dirinya nilai-nilai iman. Apabila orang tua  mencintai anaknya  serta ingin menjadi orang tua  yang berperan, tentunya mereka secara suka rela dan tidak menemukan kesulitan walaupun kesulitan itu ada, namun dapat dianggap  sebagai warnawarni  hidup  dalam mendidik dan membina anak khususnya dalam pembelajaran membaca Al-Quran  untuk anak.[4]
Anak harus sedini mungkin diajarkan mengenai baca bahkan menulis Al-Quran agar kelak anak-anak  tersebut menjadi generasi Qur`ani yang tangguh dalam menghadapi zaman.[5]
Pada kenyataannya pengajian Al-Quran,  khusus di Kecamatan  Sampoiniet  Kabupaten Aceh jaya yang dilakukan dalam keluarga terdiri dari adanya orang tua  dan anak  untuk mempercepat bimbingan pengajian Al-Quran yang baik atau benar. Kemudian harus mampu memberikan motivasi kepada anaknya supaya  anaknya lebih giat dalam pengajian Al- Quran,  di Kecamatan Sampoiniet Kabupaten Aceh Jaya. Setiap orang tua memiliki tata cara dalam melakukan bimbingan membaca Al-Quran di rumah atau di tempat lain, setiap orang tua memerlukan cara ini supaya ilmu yang diajarkan kepada anaknya dapat diterima dan diserap dengan baik.
Berdasarkan uraian dan permasalahan diatas maka timbullah keinginan dari penulis untuk melakukan penelitianPERAN  ORANG  TUA DALAM  MEMBINA PENGAJIAN AL-QURAN DALAM  RUMAH  TANGGA   KECAMATAN  SAMPOINIET  KABUPATEN ACEH  JAYA”
B.       Rumusan  Masalah
Berdasarkan  latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah:
1.      Bagaimana  Peran Orang Tua  dalam Membina Pengajian Al-Quran  dalam Rumah Tangga Kecamatan Sampoiniet  Kabupaten Aceh Jaya
2.      Apa  Pengaruh orang tua dalam Membina Pengajian Al-Quran  dalam Rumah Tangga Kecamatan Sampoiniet Kabupaten Aceh Jaya
3.      Apa kendala  Peran Orang Tua dalam Membina  Pengajian  Al-Quran dalam Rumah Tangga  Kecamatan Sampoiniet Kabupaten  Aceh Jaya

C.      Tujuan Penelitian
1.      Untuk  mengetahui  Peran Orang Tua  dalam Membina Pengajian Al-Quran  dalam  Rumah Tangga di  Kecamatan Sampoiniet Kabupaten Aceh Jaya
2.      Untuk Mengetahui  Pengaruh Peran Orang Tua dalam Membina Pengajian Al-Quran  dalam  Rumah Tangga Kecamatan Sampoiniet Kabupaten Aceh Jaya
3.      Untuk Mengetahui kendala Peran Orang Tua dalam Membina Pengajian Al-Quran dalam  Rumah  Tangga Kecamatan Sampoiniet Kabupaten Aceh Jaya.



D.      Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharap:
1.      Secara akademis,  penelitian dapat menjadi bahan bagi pengembangan ilmu kesejahteraan sosial secara nyata dalam mengembangkan bentuk-bentuk yang dilakukan.  Baik dalam peran orang terhadap anaknya, khusus mengenai pentingnya peran orang tua dalam membina pengajian Al-Quran dalam  rumah tangga Kecamatan Sampoiniet Kabupaten Aceh Jaya.
2.      Secara praktis, penelitian mengharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam proses peningkatan  dalam Peran Orang Tua  dalam Membina Pengajian Al-Quran dalam  Kecamatan Samponiet  Kabupaten Aceh Jaya.
3.      Secara teoritis, melatih diri dan mengembangkan pemahaman kemampuan berpikir penulis melalui penulisan karya ilmiah mengenaiPeran Orang Tua dalam Membina Pengajian Al-Quran dalam  Rumah Tangga Kecamatan Sampoiniet Kabupaten Aceh Jaya” dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh selama belajar di Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Jurusan Manajemen Dakwah, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.




E. Penjelasan Istilah
1.      Peran
Keikutsertaan  dalam pelaksanaan atau ketertiban seseorang dalam pelaksaan baik secara langsung  atau tidak langsung.[6]
2.      Orang Tua
Merupakan bagian kecil dari sebuah keluarga tetapi memiliki tugas mutlak dalam mendidik  anaknya.
3.      Membina
Merupakan usaha atau serangkaian proses yang dilakukan oleh pendidik terhadap pada anak/peserta didik dalam membentuk perilaku menuju kearah kedewasaan.
4.      Pengajian Al-Quran
Merupakan suatu proses yang dilakukan untuk memperoleh kepandaian  berupa  keterampilan yang dikuasainya atau terampilnya  seseorang dalam membaca Al-Quran[7].
5.      Rumah  Tannga
Merupakan  suatu  instusi yang berbentuk  karena ikatan  perkawinan  antara sepasang suami isteri  untuk hidup  bersama  dan membina rumah tangga untuk mencapai keluarga sakinah  dalam lindungan  dan ridha Allah[8]
Dari definisi  diatas, penulis menyimpulkan bahwa Peran Oran Tua Dalam Membina Pengajian Al-Quran adalah suatu kegiatan yang sangat penting dilakukan Orang Tua dalam membina anaknya supaya Anak-anaknya terlepas dari kebodohan sehingga menjadi berguna didunia maupun diakhirat.

F. Metode Penelitian
Untuk  memperoleh data yang diperlukan penulis menggunakan metode sebagai  berikut:
1.      Jenis Penelitian
Metode  yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif (fiel research) yaitu  mengadakan penelitian langsung turun kelapangan  penelitian ini untuk mengumpulkan data-data yang menyangkut  dengan masalah yang dikaji
2.      Lokasi Penelitian
Penelitian  ini dilaksakan  di desa-desa  Kecamatan  Sampoiniet  Kabupaten Aceh  Jaya. Alasan peneliti  memilih lokasi ini  sebagai objek  peneliti  adalah mengigat  desa-desa ini  salah  satu  desa  yang  ingin maju dalam   pengajian  Al-Quran.
Jumlah  desa  yang ada di  Kecamatan  Sampoiniet  tersebut  berjumlah 19   desa. Terdiri dari 100 KK (Kepala Keluarga),  yang menjadi Sampel dalam   penelitian  ini  yaitu  5 Desa  dalam wilayah Kecamatan Sampoiniet  dan  tiap-tiap  desa  20 KK ( Kepala keluarga).  Desa Kuala ligan, Babah  Nipah, Kuala Bakong, Mataie, Lhok Kruet.

3.      Tehnik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian yaitu :
a.       Observasi
Observasi adalah mengadakan pengamatan langsung kelokasi penelitian, langkah-langkah dalam observasi adalah mengamati kondisi lapangan yang berhubungan dengan yang diperlukan dalam pembahasan skripsi ini.  Objek penelitian bersifat prilaku dan tindakan manusia, fenomena alam, serta proses kerja dan penggunaan responden kecil.[9]
b.      Wawancara
Wawancara (interview) adalah  suatu pengumpulan data  yang jalan tanya jawab langsung dari para responden dalam usaha memperoleh informasi yang berhubungan dengan penelitian ini, langkah-langkah yang ditempuh dalam Wawancara adalah menyusun daftar wawancara dan kemudian menemui responden  serta mengandakan dialog sesuai dengan pedoman wawancara, kemudian dicatat atau direkam dengan mengunakan alat perekam, (tape recorder).
c.       Dokumentasi
Tehnik Dokumentasi  adalah suatu cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip, termasuk juga buku tenteng teori, pendapat, dalil atau hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.[10]
4.      Tehnik Analisis Data
Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan analisislah data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian.  Data mentah yang telah dikumpulkan perlu dipecahkan dalam kelompok-kelompok, diadakan kategorisasi, disederhanakan, serta diperas sedemikian rupa, sehingga data tersebut mempunyai makna untuk menjawab masalah dan menguji hipotesis.
Setelah data disusun dalam kelompok-kelompok serta hubungan-hubungan yang terjadi dianalisis, perlu pula dibuat penafsiran-penafsiran terhadap hubungan antara fenomena yang terjadi dan membandingkannya dengan fenomena-fenomena lain diluar penelitian tersebut.  Berdasarkan analisis dan penafsiran yang dibuat, perlu pula ditarik kesimpulan-kesimpulan yang berguna, serta implikasi-implikasi dan saran-saran untuk kebijakan selanjutnya.[11]




[1] Syaiful  Bahri Djamah,  M. Ag.   Pola  Komunikasi  Orang Tua  Dan Anak  Dalam  Keluarga (Jakarta: PT. Renika Cipta,2004) hal. 24-26
[2]Profitcliking mu. Blogspot, Peran Orang Tua  Dalam  Mendidik  Anak  Menurut  Ajaran Islam (2011)
[3]Mustaqim & Abdul Wahib, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003). Hal .44
[4] Mustaqim & Abdul Wahib, Psikologi Pendidikan..,. Hal. 44
[5]Ibid,Pendidikan Anak Usia Dini Dalam islam,  (Yogyakarta: Pustaka pelajar,  2007) Hal:323
[6] Rofika dihidayatullah,  blogspot.com
[7] Syaiful Bahri Djamarah,   Pola  Komunikasi  Orang Tua  Dan Anak  Dalam Keluarga.( Jakarta:PT. Renika Cipta, 2004) hal.28
[8] Ibid,… hal  28
                [9] Ridwan, Skala Pengukuran  Variabel-variabel  Penelitian , (Bandung: Alfabeta, 2005). hal.30  
[10] Nurul Zuriah, Metodelogi  Penelitian  Sosial  Dan Pendidikan,(  Jakarta:Media  Grafika, 2006).  hal. 191
[11] Nazir. Moh, Metode Penelitin..., hal. 346

No comments: