KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan nikmat karunia-Nya, sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah Morfologi Tumbuhan ini tepat pada
waktunya. Yang berjudul “BIJI (SEMEN)”. Dalam penyusunan makalah ini, kami
banyak mengalami kesulitan, namun berkat, dukungan dan karja keras kami dapat
menyelesaikannya. Tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Dr.
Muhfahroyin S.Pd.M.TA dan bapak Mustofa khoiri S.Pd.M.Si selaku dosen mata
kuliah Morfologi tumbuhan,
2. Kedua orang tua kami yang selalu memberikan
dukungan dan motivasi kepada kami baik secara moral maupun material,
3. Dosen-dosen di Universitas Muhammadiyah
Metro,
4. Teman – teman di Universitas Muhammadiyah
Metro.
Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini,
masih banyak kekurangan oleh sebab itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setelah
terjadi penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi
buah, dan bakal biji tumbuh menjadi bakal biji. Bagi tumbuhan biji (
Spermathophyta ), biji ini merupakan alat perkembangbiakan yang utama, karena
biji mengandung calon tumbuhan baru ( lembaga ). Dengan dihasilkannya biji,
tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya, dan dapat pula terpencar ke lain
tempat.
Semula
biji itu duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau tembuni (
placenta ). Tangkai pendudukung biji itu disebut tali pusar ( funiculus ).
Bagian biji tempat pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji ( hilus ). Jika
biji sudah masak biasanya tali pusarnya putus, sehingga biji terlepas dari
tembuninya. Bekas tali pusar pada umumnya nampak jelas pada
biji. Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh, berubah sifatnya
menjadi salut atau selaput biji ( arillus ). Bagian ini ada yang merupakan
selubung biji yang sempurna, ada yang hanya menyelubungi sebagian biji saja.
B. Pembatasan Masalah
Berbicara
mengenai pembatasan masalah, maka pembahasan yang akan kami kaji dalam topic
ini adalah mengenai kulit biji, tali pusar, inti biji. Adapun lain dari pada
itu, tidak akan kami bahas dalam makalah ini.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk
kulit biji ?
2. Bagaimana bentuk
tali pusar ?
3. Bagaimana bentuk
inti biji ?
D. Tujuan
1. Ingin mengetahui
bentuk kulit biji.
2. Ingin mengetahui
bentuk tali pusar.
3. Ingin mengetahui
bentuk inti biji.
BAB II
PEMBAHASAN
A. BIJI (Semen)
Biji
(bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang
telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae
atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi,
biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat
bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.
Biji
hanya terdapat pada tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma=biji,
phyton=tumbuhan) merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas, yaitu
adanya suatu organ yang berupa biji. Biji merupakan bagian yang berasal dari
bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga.
Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang diikuti oleh
pembuahan.
Ciri
tumbuhan berbiji meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh. Ukuran
dan bentuk tubuh Tumbuhan berbiji berukuran makroskopik dengan ketinggian yang
sangat bervariasi. Tumbuhan biji tertinggi berupa pohon dengan tinggi melebihi
100 m. masalnya pohon konifer Sequoiadendron giganteum di taman Nasional
Yosemite California, dengan tinggi sekitar 115 m dan diameter batang sekitar 14
m. Habitus atau perawakan tumbuhan berbiji sangat bervariasi, yaitu Pohon,
misalnya jati, duku, kelapa, beringin, cemara; Perduk, misalnya mawar, kembang
merak, kembang sepatu; semak, misalnya arbei; dan Herba, misalnya
sayur-sayuran, bunga lili, serta bunga krokot.
Pada
awalnya biji duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau tembuni
(placenta). Tangkai pendukung biji itu disebut talu pusat (funiculus). Bagian
biji tempat pelekatan tali pusat dinamakan pusar biji (hilus). Jika biji sudah
masak biasanya tali pusarnya putus, sehingga biji terlepas dari tembuninya.
Bekas tali pusat umumnya nampak jelas pada biji. Pada biji ada kalanya tali
pusar ikut tumbuh, berubah sifatnya menjadi salut atau selaput biji (arillus).
Bagian ini ada yang merupakan selubung biji yang sempurna, ada yang hanya
menyelubung sebagai biji saja.
- Berdaging atau
berair, dan seringkali dapat dimakan, misalnya pada biji durian (Durio
zibethinus Murr), biji rambutan (Nephelium lappaceum L.). dll.
- Menyerupai kulit dan hanya menutupi
sebagian biji, misalnya pada biji pala (Myristica fragrans Houtt). Salut biji
pala dinamakan marcis, yang seperti bijinya sendiri digunakan pula sebagai
bumbu masak dan berbagai macam keperluan lainnya, antara lain sebagai bahan
obat.
Bagian-bagian biji
dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Kulit Biji (spermodermis)
b. Kulit pusar
(funiculus)
c. Inti biji atai
isi biji (nucleus seminis)
Pada dasarnya biji
mempunyai susunan yang tidak berbeda dengan bakal biji, tetapi
dipergunakan
nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang sama asalnya, misalnya :
Integumentum pada
bakal biji, kalau sudah menjadi biji merupakan kulit biji (spermodermis).
B. KULIT BIJI (Spermodermis)
Kulit
biji berasal dari selaput bakal biji (integumentum). Oleh sebab itu biasanya
kulit biji (dari tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) terdiri aras dua
lapisan, yaitu :
Lapisan
Kulit Luar (testa), ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit, ada yang keras
seperti kayu atau batu. Bagian ini
merupakan pelindung utama bagian biji yang di dalam. Lapisan luar ini dapat memperlihatkan
warna dan gambaran yang berbeda-beda: merah, biru, perang, kehijau-hijauan, ada
yang licin rata, mempunyai permukaan keriput.
Lapisan Kulit Dalam
(tegmen), tipis seperti selaput, dinamakan juga kulit ari.
Pada
pembentukan kulit biji dapat pula ikut serta bagian bakal biji yang lebih dalam
daripada integumentumnya, misalnya lain bagian jaringan nuselus yang terluar.
Biji
yang kulitnya terdiri atas dua lapisan itu umumnya adalah biji tumbuhan
bijitertutup (Angiospermae). Pada tumbuhan biji talanjang (Gymnospermae), biji
malahanmempunyai tiga lapisan seperti pada biji belinjo (Gnetum gnemon K),
padahal bakal biji
tumbuhan biji
telanjang umumnya hanya mempunyai satu integementum saja.
Ketiga lapisan
kulit biji seperti pada melinjo itu masing-masing dinamakan :
1. Kulit luar
(sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada waktu masih muda berwarna hijau,
kemudian berubah menjadi kuning, dan akhirnya merah.
2.Kulit tengah
(sclerotesta), suatu lapisan yang kuat dan keras, berkayu, menyerupai kulit
dalam (endocarpium) pada buah batu.
3.Kulit dalam
(endotesta), biasanya tipis seperti selaput, serigkali melekat erat pada inti
biji Pada kulit luar biji itu masih
dapat ditemukan bagian-bagian lain, misalnya :
a.Sayap (ala), alat
tambahan berupa sayap pada kulit luar biji, dan dengan demikian biji
mudah dipencarkan
oleh angin, ch. pada spatodea (Spathodea campanulata P.B.), kelor
(Moringa oleifera
Lamk).
b.Bulu (coma),
yaitu penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa rambut-rambut yang
halus, memudahkan biji
ditiup oleh angin, ch. pada kapas (Gossypium), biduri (Calotropis
gigantea Dryand).
c.Salut biji
(arillus), yang biasanya berasal dari pertumbuhan tali pusar, misalnya pada
biji
durian (Durio
zibethinus Murr), dll.
d. Salut Biji semu
(arillodium), seperti salu biji, tetapi tidak berasal dari tali pusar.
Melainkan
tumbuh dari bagian
sekitar liang bakal biji (micropyle). Macis pada biji pala sebenarnya
adalah suatu salut
biji semu.
e. Pusar biji
(hilus), yaitu bagian kulit luar biji bekas perlekatan dengan tali pusar,
biasanya
kelihatan kasar dan
mempunyai warna yang berlainan dengan bagian lain kulit biji. Pusar biji
jelas kelihatan
pada biji tumbuhan berbuah polong, misalnya ; Kacang panjang (Vigna
Sinensis Edl),
kacang merah (Phaseolus vulgaris L). Dll.
f. Liang biji
(micropyle), ialah liang kecil bekas jalan masuknya buluh serbuk sari ke dalam
bakal biji pada
peristiwa pembuahan. Tepi liang inii seringkali tumbuh menjadi badan
berwarna
keputih-putihan, lunak, yang disebut karunkula (caruncula). Jika badan yang
berasal dari tepi
liang ini sampai merupakan salut biji, maka disebut salut biji semu
(arillodium).
g. Bekas-bekas
pembuluh pengangkutan (chalaza), yaitu tempat pertemuan integumen
dengan nuselus,
masih kelihatan pada biji anggur (Vitis vinifera.L).
h. Tulang biji
(raphe), yaitu tali pusar pada biji, biasanya hanya kelihatan pada biji yang
berasal dari bakal
biji yang mengangguk (anatropus), dan pada biji biasanya tak begitu jelas
lagi, masih
kelihatan misalnya pada biji jarak (Ricinus communis L).
C .Tali Pusar (Funiculus)
Tali
pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni, jadimerupakan
tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya bijii terlepas dari tali pusarnya
(tangkai biji), dan pada biji hanya tampak bekasnya yang dikenal sebagai pusar
biji (lihat perihal kulit biji).
D.Inti Biji (Nucleus Seminis)
Inti
biji ialah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulitnya, oleh sebab itu
inti biji juga dapat dinamakan isi biji.
a. Lembaga
(embryo), yang merupakan calon individu baru,
b. Putih Lembaga
(albumen), jaringan berisi cadangan makanan untuk masa permulaan
kehidupan tumbuhan
baru (kecambah) sebelum dapat mencari makanan sendiri.
E. Lembaga (Embryo)
Lembaga
adalah calon tumbuhan baru, yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan
baru. Lembaga telah
memperlihatkan ketiga bagian utama tumbuhan, yaitu :
a. Akar lembaga
atau calon akar (radicula), yang biasanya kemudian akan tumbuh tersusum
merupakan akar tunggang (untuk tumbuhan yang tergolong dalam Dicotyedoneae).
b. Daun Lembaga (cotyledon),
merupakan daun pertama suatu tumbuhan. Daun lembaga dapat mempunyai fungsi yang
berbeda-beda.
- Sebagai tempat
penimbunan makanan, jumlahnya biasanya dua, dan duduk berhadapan
pada sisi yang rata
tadi.
- Sebagai alat
untuk melakukan asimilas
- Sebagai alat
pengisap makanan untuk lembaga dari putih lembaga. Dalam hal ini daun
lembaga itu
merupakan suatu alat yang tipis, merupakan bagian yang memisahkan putih
lembaga dari
lembaganya. Karena bentuknya yang seperti perisai kecil, alat itu
dinamakan skutelum
(scutellum). Biji tampak utuh, dan bagian ini (daun lembaga tadi)
tidak tampak dari
luar.
c. Batang Lembaga
(cauliculus), dapat dibedakan dalam dua bagian, yaitu :
- Ruas batang di
atas daun lembaga (interodium epicotylum),
- Ruas batang di
bawah daun lembaga (internodium hypocotylum).
Putih Lembaga
(Albumen)
Putih lembaga
adalah bagian biji, yang terdiri atas suatu jaringan yang menjadi tempat
cadangan makanan
bagi lembaga. Tidak setiap biji mempunyai putih lembaga. Seperti misalnya
pada biji tumbuhan
berbuah polong (Leguminosae), cadangan makanan tidak tersimpan dalam
putih lembaga,
melainkan dalam daun lembaga, oleh sebab itu daun lembaganya menjadi tebal.
Melihat asalnya
jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan tadi
kita dapat
membedakan putih lembaga dalam :
a. Putih lembaga
dalam (endospermium), jika jaringan penimbun makanan itu terdiri atas sel-
sel yang berasal
dari inti kandung lembaga sekunder yang kemudian setelah dibuahi oleh
salah satu inti
sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbun makanan ini. Hanya
dapat ditemukan
pada tumbuhan biji tertutup (Angiospermae).
b. Putih lembaga
luar (perispremium), jika bagian ini berasal dari bagian biji di luar kandung
lembaga, entah dari
nuselus entah dari selaput bakal biji.
Biji yang sebagian
besar terdiri atas putih lembaga dalam, misalnya biji jagung (Zea
mays L.) dan biji
rumput (Gramineae) umumnya, sedang biji yang untuk sebagian besar hanya
terdiri atas putih
lembaga luar ialah biji lada (Piper nigrum L.). Ada pula biji yang cadangan
makanannya
tersimpan baik dalam putih lembaga luar maupun dalam, jadi kedua-duanya ada
pada biji tadi,
seperti misalnya pada biji pala (Myristica fragrans Houtt.)
F. Kecambah (plantula)
Perkecambahan
adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tanaman baru. Biji akan
berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai. Perkecambahan biji
bergantung pada imbibisi. Imbibisi merupakan penyerapan air oleh biji. Air yang
berimbibisi menyebabkan biji mengembang, memecahkan kulit biji, dan memicu
perubahan metabolic pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan
pertumbuhannya. Munculnya plantula (tumbuhan kecil) dari dalam biji merupakan
hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio.
Fase perkecambahan
diikuti pertumbuhan 3 jaringan meristem primer, yaitu :
a.Protodrem :
lapisan terluar yang akan membentuk jaringan epidermis
b.Meristem dasar
akan berkembang menjadi jaringan dasar yang mengisi lapisan korteks pada akar
diantara stele dan epidermis
c.Prokambium :
lapisan dalam yang akan berkembang menjadi silinder pusat, yaitu floem dan
xylem
Tahapan dan
perkembangan
a.Pembelahan sel
(cleavage) : Jumlah bertambah banyak
b.Spesialisasi :
sel-sel yang sejenis berkelompok
c.Diferensiasi sel
: Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi
d.Organogenesis sel
: proses pembentukkan organ-organ tumbuhan
e.Morfogenesis sel
: Organ satu dengan yang yang lain memiliki
kekhususan dalam
bentuk dan fungsi
Berdasarkan letak
kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
a. Perkecambahan Epigeal
Merupakan
perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat keatas tanah. Ruas batang
di bawah daun lembaga (hipokotil) akan tumbuh lurus mengangkat kotiledon dan
epikotil. Dengan demikian epikotil dan kotiledon terangkat ke atas permukaan
tanah. Epikotil memunculkan helai daun pertamanya. Sedang kotiledon akan layu
dan rontok karena cadangan makanannya telah habis oleh embrio yang berkecambah.
Contohnyapada perkecambahan kacang hijau dan kacang tanah.
perkecambahan pada
kacang tanah
b.Perkecambahan Hypogeal
Merupakan
perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di bawah. Tumbuhnya
epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di
atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal di dalam tanah. Contohnya
pada perkecambahan kacang kapri dan jagung.
Urutan proses
perkecambahan:
a.Masuknya air
kedalam biji atau imbibisi
b.Aktifnya
enzim-enzim untuk proses metabolisme, membongkar cadangan makanan dalam
kotiledon / endosperm
c.Hasil
pembongkaran berupa sumber energi sebagai bahan penyusun komponen sel, dan
pertumbuhan embrio.
d.Embrio tumbuh dan
berkembang
Bagian – bagian
perkecambahan :
a.Radikula
Adalah
bakal calon akar yang tumbuh selama masa perkecambahan. Fungsinya untuk
menyokong dan menyuplai bahan – bahan makanan untuk di proses pada bagian
tanaman lainnya.
b.Kotiledon
Adalah daun kecil
yang terletak di bawah daun pertama kecambah. Fungsinya untuk menyimpan
cadangan makanan dan asimilasi.
c.Cauliculus
Adalah bakal calon batang yang tumbuh
selama masa perkecambahan. Fungsinya sebagai bagian tanaman yang akan mengalami
perkembangan ke atas untuk membentuk batang.
Hipokotil : Batang
yang terletak di bagian bawah kotiledon
Epikotil : Batang
yang terletak di bagian atas kotiledon
d.Testa
Adalah bagian yang
melindungi bagian dalam biji.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari
pembahasan makalah ini dapat di simpulkan bahwa Biji tersusun atas
tiga komponen, yakni kulit biji (spermodermis), tali pusar (funiculus) dan inti biji (Nucleus
seminis).
B.Saran
Saran
yang kami berikan dalam makalah ini adalah sebaiknya dalam penyusunan makalah
ini ruang lingkupnya dibatasi agar pembahasannya lebih terarah dan lebik
spesifiks.
DAFTAR PUSTAKA
Tjitrosoepomo,
Gembong. 2001. Morfologi Tumbuhan. Cetakan ketiga belas. Yogyakarta:Gadjah Mada
University PRESS
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan
http://ninityulianita.wordprees.com/2009/07/29/anatomi.tumbuhan
No comments:
Post a Comment