BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu yang diketahui
langsung dari pengalaman, berdasarkan pancaindra, dan diolah oleh akal budi
secara spontan. Pada intinya, pengetahuan bersifat spontan, subjektif dan
intuitif. Pengetahuan dapat dibedakan menjadi pengetahuan non-ilmiah dan
pengetahuan pra-ilmiah. Pengetahuan non-ilmiah adalah hasil serapan indra
terhadap pengalaman hidup sehari-hari yang tidak perlu dan tidak mungkin diuji
kebenarannya. Sedangkan pengetahuan pra-ilmiah adalah hasil serapan indra dan
pemikiran rasional yang terbuka terhadap pengujian lebih lanjut menggunakan
metode-metode ilmiah.
Ilmu (sains) berasal dari Bahasa Latin scientia yang
berarti knowledge. Ilmu dipahami sebagai proses penyelidikan yang berdisiplin.
Ilmu bertujuan untuk meramalkan dan memahami gejala-gejala alam. Ilmu
pengetahuan ialah pengetahuan yang telah diolah kembali dan disusun secara
metodis, sistematis, konsisten dan koheren.
Koheren, berarti
setiap bagian dari jabaran ilmu pengetahuan itu merupakan rangkaian yang saling
terkait dan berkesesuaian (konsisten). Sedangkan suatu usaha untuk menemukan,
mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan disebut penelitian
(research)
Metode ilmiah boleh dikatakan suatu pengejaran terhadap
kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis. Karena ideal dari
ilmu adalah untuk memperoleh interelasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka
metode ilmiah berkehendak untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan
menggunakan pendekatan kesangsian sistematis.
Dengan adanya metode ilmiah, pertanyaan-pertanyaan dalam
mencari dalil umum akan mudah terjawab, seperti menjawab seberapa jauh, mengapa
begitu, apakah benar, dan sebagainya.
B. Rumusan masalah
1. Pengertian Metode Ilmiah?
2. Kriteria-kriteria apa saja yang
tercantum dalam metode ilmiah?
3. Langkah-langkah apa saja yang
diperlukan dalam membuat metode ilmiah?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini memberi
pengetahuan dan wawasan mengenai metode ilmiah, serta langkah-langkah pembuatan
metode ilmiah kepada masyarakat awam pada umumnya dan kaum intelektual
(mahasiswa) pada khususnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. METODE ILMIAH
Boleh dikatakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang
diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis. Karena ideal dari ilmu adalah
untuk memperoleh interelasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka metode
ilmiah berkehendak untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan menggunakan
pendekatan kesangsian sistematis. Karena itu, penelitian dan metode ilmiah
mempunyai hubungan yang dekat sekali, jika tidak dikatakan sama. Dengan adanya
metode ilmiah, pertanyaan-pertanyaan dalam mencari dalil umum akan mudah
terjawab, seperti menjawab seberapa jauh, mengapa begitu, apakah benar, dan
sebagainya.
Menurut Almadik (1939),” metode ilmiah adalah cara
menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan
kebenaran. Sedangkan Ostle (1975) berpendapat bahwa metode ilmiah adalah
pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.”
Metode ilmiah dalam meneliti mempunyai kriteria serta
langkah-langkah tertentu dalam Metode ilmiah bekerja. seperti di bawah ini.
a. Kriteria Metode Ilmiah :
1. Berdasarkan fakta
2. Bebas dari prasangka
3. Menggunakan prinsip-prinsip analisa
4. Menggunakan hipolesa
5. Menggunakan ukuran objektif
6. Menggunakan teknik kuantifikasi
b. Langkah-langkah :
1. Memilih dan mendefinisikan masalah.
2. Survei terhadap data yang tersedia
3. Memformulasikan hipotesa.
4. Membangun kerangka analisa serta
alat-alat dalam menguji hipotesa.
5. Mengumpulkan data primair.
6. Mengolah, menganalisa serla membuat
interpretasi.
7. Membual generalisasi dan kesimpulan.
8. Membuat Laporan
c. Kriteria Metode Ilmiah
1. Berdasarkan fakta
Keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam
penelitian, baik yang akan dikumpulkan dan yang dianalisa haruslah berdasarkan
fakta-fakta yang nyata. Janganlah penemuan atau pembuktian didasar-kan pada
daya khayal, kira-kira, legenda-legenda atau kegiatan sejenis.
2. Bebas dari Prasangka
Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih
dan jauh dari pertimbangan subjektif. Menggunakan suatu fakta haruslah dengan
alasan dan bukti yang lengkap dan dengan pembuktian yang objektif.
3. Menggunakan Prinsip Analisa
Dalam memahami serta member! arti terhadap fenomena yang
kompleks, harus digunakan prinsip analisa. Semua masalah harus dicari
sebab-musabab serta pemecahannya dengan menggunakan analisa yang logis, Fakta
yang mendukung tidaklah dibiarkan sebagaimana adanya atau hanya dibuat
deskripsinya saja. Tetapi semua kejadian harus dicari sebab-akibat dengan
menggunakan analisa yang tajam
4. Menggunakan Hipotesa
Dalam metode ilmiah, peneliti harus dituntun dalam proses
berpikir dengan menggunakan analisa. Hipotesa harus ada untuk mengonggokkan
persoalan serta memadu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai sehingga
hasil yang ingin diperoleh akan mengenai sasaran dengan tepat. Hipotesa
merupakan pegangan yang khas dalam menuntun jalan pikiran peneliti.
5. Menggunakan Ukuran Obyektif
Kerja penelitian dan analisa harus dinyatakan dengan ukuran
yang objektif. Ukuran tidak boleh dengan
merasa-rasa atau menuruti hati nurani. Pertimbangan-pertimbangan harus dibuat
secara objektif dan dengan menggunakan pikiran yang wara
6. Menggunakan Teknik Kuantifikasi
Dalam memperlakukan data ukuran kuantitatif yang lazim
harus digunakan, kecuali untuk artibut-artibut yang tidak dapat
dikuantifikasikan Ukuran-ukuran seperti ton, mm, per detik, ohm, kilogram, dan
sebagainya harus selalu digunakan Jauhi ukuran-ukuran seperti: sejauh mata
memandang, sehitam aspal, sejauh sebatang rokok, dan sebagai¬nya Kuantifikasi
yang termudah adalah dengan menggunakan ukuran nominal, ranking dan rating
B. LANGKAH DALAM METODE ILMIAH
Pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode ilmiah
harus mengikuti langkah-langkah tertentu. Marilah lebih dahulu ditinjau
langkah-langkah yang diambil oleh beberapa ahli dalam mereka melaksanakan
penelitian.
Schluter
(1926) memberikan 15 langkah dalam melaksanakan penelitian dengan metode
ilmiah.
Langkah-langkah
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pemilihan bidang, topik atau judul
penelitian.
2. Mengadakan
survei lapangan untuk merumuskan masalah-malalah yang ingin dipecahkan.
3. Membangun sebuah bibliografi.
4. Memformulasikan dan mendefinisikan
masalah.
5. Membeda-bedakan dan membuat out-line
dari unsur-unsur permasalahan.
6. Mengklasifikasikan
unsur-unsur dalam masalah menurut hu-bungannya dengan data atau bukti, baik langsung ataupun tidak langsung.
7. Menentukan
data atau bukti mana yang dikehendaki sesuai dengan pokok-pokok dasar dalam
masalah.
8. Menentukan apakah data atau bukti yang
dipertukan tersedia atau tidak.
9. Menguji untuk diketahui apakah masalah
dapat dipecahkan atau tidak.
10. Mengumpulkan data dan keterangan yang
diperlukan.
11. Mengatur data secara sistematis untuk
dianalisa.
12. Menganalisa data dan bukti yang diperoleh
untuk membuat interpretasi.
13. Mengatur data untuk persentase dan
penampilan.
14. Menggunakan citasi, referensi dan
footnote (catatan kaki).
15. Menulis laporan penelitian.
Selain melaksanakan penelitian secara ilmiah. Abclson
(1933) mcmberikan langkah-langkah berikut :
1.
Tentukan judul. Judul dinyatakan secara singkat
2.
Pemilihan masalah. Dalam pemilihan ini harus:
• Nyatakan apa yang disarankan oleh
judul.
•
Berikan alasan terhadap pemilihan
tersebut. Nyatakan perlunya diselidiki
masalah menurut kepentingan umum.
• Sebutkan ruang lingkup penelitian. Secara singkat
jelaskan materi. situasi dan hal-hal lain yang menyangkut bidang yang akan
diteliti.
3.
Pemecahan masalah. selain memecahkan masalah harus diikuti hal-hal berikut:
• Analisa harus logis. Aturlah bukti dalam bentuk yang
sistematis dan logis. Demikian juga halnya unsur-unsur yang dapat memecahkan
masalah.
• Prosedur penelitian yang digunakan harus dinyatakan
secara singkat.
•Urutkan data, fakta dan keterangan-keterangan khas yang
diperlukan
•Harus dinyatakan bagaimana set dari data diperoleh
termasuk referensi yang digunakan.
•Tunjukkan cara data dilola sampai mempunyai arti dalam
memecahkan masalah.
• Urutkan asumsi-asumsi yang digunakan serta luibungannya
dalam berbagai fase penelitian.
4.
Kesimpulan
• Berikan kesimpulan dari hipotesa. nyatakan dua atau tiga
kesimpulan yang mungkin diperoleh.
• Berikan implikasi dari kesimpulan. Jelaskan beberapa
implikasi dari produk hipotesa dengan memberikan beberapa inferensi.
5.
Berikan studi-studi sebelumnya yang pernah dikerjakan yang berhubungan dengan
masalah.
Nyalakan kerja-kerja sebelumnya secara singkat dan berikan
referensi biografi yang mungkin ada manfaatnya sebagai model dalam memecahkan
masalah. Dari pedoman beberapa ahli di atas, maka dapal disimpulkan bahwa
penelitian dengan menggunakan metode ilmiah sekurang-kurangnya dilakukan dengan
langkah-langkah berikut :
1.
Merumuskan serta mendefinisikan masalah
langkah pertama dalam meneliti adalah menetapkan masalah
yang akan dipecahkan. Untuk menghilangkan keragu-raguan. masalah tersebut
didefinisikan secara jelas. Sampai ke mana luas masalah yang akan dipecahkan
Sebutkan beberapa kata kunci (key words) yang terdapat dalam masalah.
2. Mengadakan studi kepustakaan
Setelah masalah dirumuskan, step kedua yang dilakukan dalam
mencari data yang tersedia yang pernah ditulis peneliti sebelumnya yang ada
hubungannya dengan masalah yang ingin dipecahkan. Kerja mencari bahan di
perpustakaan merupakan hal yang tak dapat dihindarkan oleh seorang peneliti.
Ada kalanya. perumusan masalah dan studi keputusan dapat dikerjakan secara
bersamaan.
3.
Memformulasikan hipotesa
Setelah diperoleh informasi mengenai hasil penelitian ahli
lain yang ada sangkut-pautnya dengan masalah yang ingin dipecahkan. maka tiba
saatnya peneliti memformulasikan hipotesa-hipotesa unttik penelitian. Hipotesa
tidak lain dari kesimpulan sementara tentang hubunggan sangkut-paut antar
variabel atau fenomena dalam penelitian. Hipotesa merupakan kesimpulan tentatif
yang diterima secara sementara sebelum diuji.
4.
Menentukan model untuk menguji hipotesa
Setelah hipotesa-hipotesa ditetapkan. kerja selanjutnya
adalah merumuskan cara-cara untuk menguji hipotesa tersebut. Pada ilmu-ilmu
sosial yang telah lebih berkembang. scperti ilmu ekonomi misalnva. pcnguji’an
hipotesa didasarkan pada kerangka analisa (analytical framework) yang telah
ditetapkan. Model matematis dapat juga dibuat untuk mengrefleksikan hubungan
antarfenomena yang secara implisif terdapal dalam hipotesa. untuk diuji dengan
teknik statistik yang tersedia.
Pcngujian hipotesa menghendaki data yang dikumpulkan untuk
keperluan tersebut. Data tersebut bisa saja data prime ataupun data sekunder
yang akan dikumpulkan oleh peneliti.
5.
Mengumpulkan data
Peneliti memerlukan data untuk menguji hipotesa. Data
tersebut yang merupakan fakta yang digunakan untuk menguji hipotesa perlu
dikumpulkan. Bcrgantung dan masalah yang dipilih serta metode pcnelitian yang
akan digunakan. teknik pengumpulan data akan berbeda-beda. Jika penelitian
menggunakan metode percobaan. misalnya. data diperoleh dan plot-plot pcrcobaan
yang dibual sendiri oleh peneliti Pada metodc scjarah ataupun survei normal.
6.
Menyusun, Menganalisa, and Menyusun interfensi
Setelah data terkumpul. pcneliti menyusun data untuk
mengadakan analisa Sebelum analisa dilakukan. data tersebul disusun lebih
dahulu untuk mempermudah analisa. Penyusunan data dapat dalam bentuk label
ataupun membuat coding untuk analisa dengan komputer. Sesudah data dianalisa.
maka perlu diberikan tafsiran atau interpretasi terhadap data tersebut.
7.
Membuat generalisasi dan kesimpulan
Setelah tafsiran diberikan, maka peneliti membuat
generalisasi dari penemuan-penemuan, dan selanjutnya memberikan beberapa
kesimpulan. Kesimpulan dan generalisasi ini harus berkaitan dengan hipotesa.
Apakah hipotesa benar untuk diterima. ataukah hiporesa tersebut ditolak.
8.
Membuat laporan ilmiah
Langkah terakhir dari suatu penelitian ilmiah adalah
membuat laporan ilmiah tentang hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian
tersebut. Penulisan secara ilmiah mempunyai teknik tersendiri.
Metode ilmiah merupakan suatu prosedur (urutan langkah)
yang harus dilakukan untuk melakukan suatu proyek ilmiah (science project).
Secara umum metode ilmiah meliputi langkah-langkah berikut:
• Observasi Awal
• Mengidentifikasi Masalah
• Merumuskan atau Menyatakan Hipotesis
• Melakukan Eksperimen
• Menyimpulkan Hasil Eksperimen
Langkah pertama untuk melakukan proyek ilmiah adalah
melakukan observasi awal untuk mengumpulkan informasi segala sesuatu yang
berhubungan dengan topik tersebut melalui pengalaman, berbagai sumber ilmu
pengetahuan, berkonsultasi dengan ahli yang sesuai.
• Gunakan semua referensi: buku, jurnal, majalah, koran,
internet, interview, dll.
• Kumpulkan informasi dari ahli: instruktur, peneliti,
insinyur, dll.
• Lakukan eksplorasi lain yang berhubungan dengan topik.
Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus
diselesaikan. Permasalahan dinyatakan dalam pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan
dengan jawaban berupa suatu pernyataan, bukan jawaban ya atau tidak. Sebagai
contoh: Bagaimana cara menyimpan energi surya di rumah?
• Batasi permasalahan seperlunya agar
tidak terlalu luas.
• Pilih permasalahan yang penting dan
menarik untuk diteliti.
• Pilih permasalahan yang dapat
diselesaikan secara eksperimen.
Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan sementara tentang
penyelesaian masalah yang diajukan dalam proyek ilmiah. Hipotesis dirumuskan
atau dinyatakan sebelum penelitian yang seksama atas topik proyek ilmiah
dilakukan, karenanya kebenaran hipotesis ini perlu diuji lebih lanjut melalui
penelitian yang seksama. Yang perlu diingat, jika menurut hasil pengujian
ternyata hipotesis tidak benar bukan berarti penelitian yang dilakukan salah.
• Gunakan pengalaman atau pengamatan
lalu sebagai dasar hipotesis
• Rumuskan hipotesis sebelum memulai
proyek eksperimen
Perhitungkan semua variabel, yaitu semua yang berpengaruh
pada eksperimen. Ada tiga jenis variabel yang perlu diperhatikan pada
eksperimen: variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol.
Varibel bebas merupakan variabel yang dapat diubah secara
bebas. Variabel terikat adalah variabel yang diteliti, yang perubahannya
bergantung pada variabel bebas. Variabel kontrol adalah variabel yang selama
eksperimen dipertahankan tetap.
• Usahakan hanya satu variabel bebas selama eksperimen.
• Pertahankan kondisi yang tetap pada variabel-variabel
yang diasumsikan konstan.
• Lakukan eksperimen berulang kali untuk memvariasi
hasil.
• Catat hasil eksperimen secara lengkap dan seksama.
Jika dapat dilakukan, kesimpulan dapat diakhiri dengan
memberikan pemikiran untuk penelitian lebih lanjut.
Jika
hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis:
• Jangan ubah hipotesis
• Jangan abaikan hasil eksperimen
• Berikan alasan yang masuk akal mengapa tidak sesuai
• Berikan cara-cara yang mungkin dilakukan selanjutnya
untuk menemukan penyebab ketidaksesuaian
• Bila cukup waktu lakukan eksperimen sekali lagi atau
susun ulang eksperimen.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian
metode ilmiah adalah suatu proses atau cara keilmuan dalam melakukan proses
ilmiah (science project) untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis
berdasarkan bukti fisis.
2. Kritria yang termasuk ke dalam metode
ilmiah adalah :
1. Berdasarkan
fakta
2. Bebas dari
prasangka
3. Menggunakan
prinsip-prinsip analisa
4. Menggunakan
hipotesa
5. Menggunakan ukuran
objektif
6. Menggunakan
teknik kuantifikasi
3. Langkah-langkah dalam membuat metode ilmiah
1. Hipotesis
2. Melakukan
eksperimen
3. Menyimpulkan
eksperimen
DAFTAR PUSTAKA
•
http://alphaomega86.tripod.com/metode-ilmiah.html
• http://id.wikipedia.org/wiki/Metode-ilmiah.html
•http://fachryaje.blogspot.com/2010/04/penggunaan-metode-ilmiah-dalam.htm
No comments:
Post a Comment