MANAJEMEN KEMASJIDAN
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG BERDIRINYA MASJID
Masjid
berasal dari bahasa Arab sajada yang
berarti tempat sujud atau tempat menyembah Allah SWT. Bumi yang kita tempati
ini adalah masjid bagi kaum muslimin. Setiap muslim boleh melakukan shalat di
wilayah mana pun di bumi ini, terkecuali di atas kuburan, di tempat yang
bernajis, dan di tempat-tempat yang menurut syari’at Islam tidak sesuai untuk
di jadikan tempat shalat.
“Setiap bagian dari bumi Allah
adalah tempat sujud (masjid).” (HR Muslim)
Pada
hadits yang lain Rasulullah bersabda pula:
“Telah dijadikan bagi kita bumi ini
sebagai tempat sujud dan keadaannya bersih.” (HR Muslim)
Masjid
tidak biasa dilepaskan dari masalah shalat. Berdasarkan sabda Nabi saw. di
atas, setiap orang bias melakukan shalat di mana saja di rumah, di kebun, di
jalan, di kendaraan, dan di tempat lainny. Selain itu, masjid merupakan tempat
orang berkumpul dan melakukan shalat secara berjamaah, dengan tujuan
meningkatkan solidaritas dan silaturrahmi di kalangan kaum muslimin. Di masjid
pulalah tempat terbaik untuk melangsungkan shalat jum’at.
Dimasa Nabi saw. ataupun dimasa
sesudahnya, masjid menjadi pusat atau sentral kegiatan kaum muslimin. Kegiatan
di bidang pemerintahan pun mencakup, ideology, politik, ekonomi, sosial,
peradilan dan kemiliteran dibahas dan di pecahkan di masjid.
B. MASJID PERTAMA DALAM ISLAM
Setelah
Nabi sampai di desaa Quba yang terletak di sebelah barat laut Yasrib, kota yang
belakang hari berganti nama menjadi “ Madinatur Rasul”, “Kota Nabi”, atau
“Madinah” saja. Di desa itu nabi beristirahat selama empat hari. Dalam tempo
pendek itulah Nabi membangun masjid, bersama para sahabat beliau dari mekkah
yang sudah menunggu di sana. Ali bin Abi Thalib yang datang menyusul Nabi ikut
serta mengangkat dan meletakkan batu, sehingga tampak sekali keletihan pada
wajah beliau. Jerih payah Nabi dan para sahabat menghasilkan sebuah masjid yang
sangat sederhana yang di sebut Masjid Quba.
Bangunan Masjid Quba terdiri dari
pelepah kurma, berbentuk persegi empat, dengan enem serambi yang bertiang.
Masjid pertama dalam sosialisasi Islam itu hanya sekedar tempat bersujud,
tempat shalat, dan tempat berteduh dari panas terik matahari di padang pasir
yang tandus. Sejarah mencatat, Masjid Quba berdiri pada tanggal 12 Rabiul Awal
tahun pertama Hijriah.
C. TIGA MASJID SUCI
Perkembangan
Masjid Quba memang kalah pesat di bandingkan dengan Masjidil Haram dan Masjidil
Nabawi, terutama setelah wafatnya Nabi saw. wajar karena kedua masjid di Makkah
dan di Madinah itu, bersama Masjidil Aqsa di Yerussalem, adalah tiga masjid
suci di dalam Islam. Namun, keberadaan masjid Quba sebagai masjid pertama yang
didirikan umat Islam menempatkannya pada posisi istimewa. Masjid itu adalah
pengejawantahan dan lambang keberanian kaum perintis dalam mengemukakan jati
dirinya. Lebih dari itu, Masjid Quba adalah bentuk rumah ibadah pertama umat
Islam yang lantas menjadi model dimasa-masa selanjutnya.
Posisi
Masjid Quba bertambah istimewa karena dia adalah salah satu dari hanya tiga
masjid yang dicantumkan dalam Al-Qur’an. Dua yang lain adalah Masjidil Haram di
Mekkah dan Masjidil Aqsa di Yerussalem. Masjid Nabawi tidak termasuk ke dalam
kelompok elite tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar