MAKALAH PROSES MANAJEMEN STRATEGIS
Manajemen strategis merupakan proses yang
berkesinambungan yang terdiri dari sembilan langkah yaitu Mengembangkan visi
yang jelas dan menerjemahkannya ke dalam pernyataan misi yang bermakna, Menilai
kekuatan dan kelemahan perusahaan., Memindai lingkungan untuk peluang yang
signifikan dan ancaman yang dihadapi bisnis, Mengidentifikasi faktor-faktor kunci
untuk sukses dalam bisnis, Menganalisis kompetisi, Membuat tujuan perusahaan
dan tujuan, Merumuskan opsi-opsi strategis dan pilih strategi yang tepat, Menerjemahkan
rencana strategis ke dalam rencana aksi dan Membangun kontrol yang akurat.
1.1.
Perusahaan-perusahaan Yang Dikagumi Dunia
Perusahaan yang diksgumi dunia dalam
buku ini adalah perusahaan yang dikagumi dunia berdasarkan survei dari majalah
Fortune sejak 1997 sampai 2007 terhadap 10.000 perusahaan termasuk 500 top
global dari Fortune dan perusahaan yang mempunyai pendapatan minimal 8 milyar
dolar Amerika. Sembilan kriteria yang dipakai untuk menilai perusahaan yang
dikagumi dunia tersebut terdiri dari kualitas manajemen, kualitas produk dan
pelayanan, inovasi, nilai investasi jangka panjang, gema keuangan, manajemen
sumberdaya manusia, tanggungjawab kepada masyarakat dan lingkungan, bijaksana
menggunakan asset perusahaan dan kemampuan memasuki pasar global.
Peri Peringkat pertama sampai
peringkat kelima perusahaan yang dikagumi dunia pada 2007 sebagai berikut :
Peringkat
pertama perusahaan yang dikagumi dunia pada 2007 versi majalah Fortune tersebut
adalah General Electric. General Electric merusahaan yang telah mengembangkan,
memproduksi dan memasarkan berbagai produk pembangkit, transmisi, distribusi,
pengendalian dan pemberdayaan listrik sejak perusahaan tersebut terbentuk pada
1892. Pendiri perusahaan tersebut adalah Thomas Alfa
Edison. Produk dari perusahaan
tersebut meliputi peralatan rumah tanggan, lampu, otomatisasi industrial,
peralatan medis, teknologi sparasi dan bioscience, peralatan
kendali dan distribusi listrik, lokomotif, pembangkit tenaga listrik, bahan
bakar dan tenaga nuklir, mesin jet komersial dan militer, peralatan kimia
dan pemberdayaan air, peralatan dan sistem keamanan dan rekayasa material,
misalnya plastik dan silikon. Bisnis yang dijalankan mencakup Infrastruktur,
Industrial, kesehatan, NBC Universal, Commercial Finance and Consumer
Finance. Perusahaan beroperasi di Amerika
Utara, Eropa, Asia dan Amerika Selatan. Pada akhir 2006, General Electric
mempunyai pendapatan 163,4 milyar dolar Amerika Serikat dan mempunyai karyawan
sekita 316.000 orang dan sekitar161.000 merupakan karyawan yang ada di Amerika
Serikat. Pada 2007 ini dipimpin oleh Jeffrey R. Immelt
sebagai CEO/Chairman of the
Board/Director.
Peringkat kedua perusahaan yang
dikagumi dunia pada 2007 versi majalah Fortune tersebut adalah Toyota
Motor Corporation. Toyota Motor didirikanpad 1933 oleh Kiichiro Toyoda di Jepang. Pada 31
Maret 2006, Toyota dioperasi melalui 523 cabang yang terkonsolidasi dan 219
perusahaan yang terafiliasi. Perusahaan mempunyai tiga segmen yaitu otomotif,
jasa keuangan dan bisnis lainnya. Dalam bidang otomotif, Toyota mengerjakan
perancangan, produksi dan perakitan dan penjualan mobil penumpang, kendaraan
untuk olah raga dan rekreasi, minivan dan truk dan juga menyediakan sparepart dan
asesorisnya. Dala bidang jasa keuangan, Toyota menyediakan jasa keuangan kepada
dealer dan pelanggan untuk membeli atau menyewa kendaraan Toyota. Sedangkan
dalam bidang bisnis lainnya Toyota menyediakan jasa perancangan dan
pembangunan rumah dan teknologi informasi yang berhubungan dengan bisnis,
mencakup sistem transportasi cerdas dan e-commerce. Toyota menjual kendaran ke
lebih dari 170 daerah dan negara. Pasar utama Toyota untuk otomotif
Jepang, Amerika Utara, Eropa dan Asia. Pada 31 Maret 2006, Toyota memperoleh
pendapat dari penjualan sebesar 202,9 milyar dolar Amerika Serikat dan
mempunyai karyawan 285.977 orang. Pada 2007, ini dipimpin oleh Katsuaki
Watanabe sebagai CEO/President.
Peringkat ketiga perusahaan yang
dikagumi dunia pada 2007 versi majalah Fortune tersebut adalah Procter &
Gamble. Procter & Gamble Company
telah mempunyai badan hukum di Ohio pada 1905. Perusahaan tersebut didirikan
oleh William Procter and James Gamble pada 1837. Procter
& Gamble memfokuskan diri pada produk bermerek untuk meningkatkan
kehidupan konsumen seluruh dunia. Saat ini perusahaan telah memasrkan lebih dari 300 merek yang telah
tersebar di lebih dari 160 negara. Perusahaan beroperasi di lebih dari 80
negara melalui Market Development Organization “MDO”. MDO
meliputi pelanggan ritel yang resmi, saluran dagang dan tim khusus untuk negara
yang bekerja untuk membangun merek perusahaan di pasar lokal. MDO diorganiasi
mencakup tujuh wilayah, yaitu Amerika Utara, Eropa Barat, Asia Utara-Timur,
Amerika Latin, Eropa Timur dan Tengah / Timur Tengah / Afrika, Cina dan ASEAN
/Australia/India. Perusahaan dikelompokkan menjadi tiga Global
Business Units: P&G Beauty; P&G Family Health; and P&G Household
Care. Dalam P&G Beauty unit, meliputi Retail and Professional
Hair Care, Skin Care, Feminine Care, Cosmetics, Fine Fragrances and Personal
Cleansing. Hair Care merupakan bisnis utama dan Feminine Care merupakan
bisnis utama lainnya. Merek dalam P&G Beauty antara lain Pantene, Wella,
Olay, Always and Head & Shoulders. Dalam P&G Family Health, perusahaan
menawarkan produk perawatan kesehatan mencakup Oral Care, Pharmaceuticals,
Personal Health and Pet Health and Nutrition. Merek P&G Family Health
meliputi Actonel, Crest, Iams, Pampers, Bounty and Charmin brands. Dalam
P&G Household Care, terdiri dari Fabric Care and Home Care,
mencakup Tide, Ariel, Downy dan Dawn. In Snacks and Coffee, perusahaan
membagi menjadi dua kategori, yaitu Salted Snacks and Coffee. Dua merek dalam
Snacks and Coffee - Pringles dan Folgers. Pada 27 January 2005,Procter
& Gamble bekerjasama dengan The
Gillette Company. The Gillette Company merupakan perusahaan yang
menghasilkan produk untuk pria, misalnya silet, pisau cukur dan tempat
penyipanan peralatan dan juga tersedia untuk produk wanita. Gillette juga
menyediakan batu baterai alkalin dan sikat gigi yang mampu masuk ke pasar
global. Pada 2007, Procter & Gamble ini dipimpin oleh Alan G. Lafley, sebagai CEO/Chairman of the
Board/President/Director.
Peringkat keempat perusahaan yang
dikagumi dunia pada 2007 versi majalah Fortune tersebut adalah Jonhson &
Johnson. Perusahaan ini tercatat secara
hukum di negara bagian New Jersey pada 1887. Johnson & Johnson memproduksi
dan menjual produk perawatan kesehatan. Perusahaan ini beroperasi di lebih dari 230 negara di seluruh dunia. Bisnis
Johnson & Johnson dikelompokkan menjadi tiga segmen : Consumer,
Pharmaceutical dan Medical Devices and Diagnostics. Segmen Consumer meliputi perawatan bayi dan anak, perawatan kulit,
perawatan luka dan mulut serta perawatan kesehatan wanita. Segmen
Pharmaceutical meliputi bidang terapi, misalnya anti-fungal,
anti-infective, cardiovascular, contraceptive, dermatology, gastrointestinal,
hematology, immunology, neurology, oncology, pain management, psychotropic dan
urology. Segmen The Medical Devices and Diagnostics mencakup produk yang
didistribusikan ke padagang besar, rumah sakit, dan retailer, digunakan
terutama dalam bidang profesional oleh dokter, perawat, ahli terapi, rumah
sakit, laboratorium diagnostik dan klinik. Johnson & Johnson memperoleh
pendapatan pada akhir 2006 sebesar 53,3 milyar dolar Amerika Serikat dan
mempunyai karyawan sekitar 115,600 orang di seluruh dunia. Pada 2007, Johnson
& Johnson dipimpin oleh William C. Weldon, sebagai CEO/Chairman of the
Board/Director.
Peringkat kelima perusahaan yang
dikagumi dunia pada 2007 versi majalah Fortune tersebut adalah Apple Computer, Inc. Perusahaan ini tercatat secara hukum di negara bagian
California pada 3 Januari 1977. Perusahaan ini merancang, memproduksi dan
memasarkan komputer pribadi dan perangkat lunak yang berhungan dengan komputer
tersebut, jasa, periferal dan solusi jaringan. Apple juga merancang,
mengembangkan dan memasarkan pemutar musik digital portabel dengan asesoris dan
jasa meliputi distribusi secara online dari musik, audio buku,
video musik, film pendek dan pertunjukan televisi. Produk dan jasa perusahaan
mencakup lini Macintosh dari komputer desktop dan notebook, the iPod digital
music player, the Xserve G5 server dan produk penyimpanan Xserve RAID, aplikasi
perangkat lunak untuk consumer dan profesional, sistem operasi Mac OS X,
iTunes Music Store, untuk mendukung lini produk Macintosh dan iPod dan berbagai
jasa dan pendukung yang diberikan. Pada 24 September, 2006, Apple memperoleh
pendapatan sekitar 19,3 milyar dolar Amerika Serikat dan mempunya karyawan
sekitar 14.800 full-time dan 2.020 karyawan kontrak.
Apple dipimpin oleh Steven P. Jobs, sebagai
Founder/CEO/Director.
Daftar 50 perusahaan yang dikagumi dunia (All-Star)
tersebut dapat dilihat pada tabel.1.1.
Tabel 1.1.
2007
|
PERUSAHAAN
|
INDUSTRI
|
NEGARA
|
1
|
General Electric
|
Electronik
|
U.S.A
|
2
|
Toyota Motor
|
Kendaraan Bermotor
|
Jepang
|
3
|
Procter & Gamble
|
Sabun, Kosmetik
|
U.S.A
|
4
|
Jonhson & Johnson
|
Farmasi
|
U.S.A
|
5
|
Apple
|
Komputer
|
U.S.A
|
6
|
Berkshire Hathaway
|
Asuransi: tanah dan bangunan
|
U.S.A
|
7
|
FedEx
|
Pos, Paket & Pengantaran Langsung
|
U.S.A
|
8
|
Microsoft
|
Komputer
|
U.S.A
|
9
|
BMW
|
Kendaraan Bermotor
|
Jerman
|
10
|
PepsiCo
|
Minuman
|
U.S.A
|
11
|
IBM
|
Komputer
|
U.S.A
|
12
|
Target
|
Perdagangan Umum
|
U.S.A
|
13
|
Wal-Mart Stores
|
Perdagangan Umum
|
U.S.A
|
14
|
United Parcel Service
|
Pos, Paket dan Pengantaran Langsung
|
U.S.A
|
15
|
Costco Wholesale
|
Perdagangan Umum
|
U.S.A
|
16
|
Walt Disney
|
Dunia Hiburan
|
U.S.A
|
17
|
Singapore Airlines
|
Penerbangan
|
Singapura
|
18
|
Exxon Mobil
|
Perminyakan
|
U.S.A
|
19
|
Boeing
|
Pesawat Terbang
|
U.S.A
|
20
|
Nokia
|
Jaringan Komunikasi
|
Finlandia
|
21
|
Citigroup
|
Perbankan
|
U.S.A
|
22
|
Bank of America
|
Perbankan
|
U.S.A
|
23
|
Honda Motor
|
Kendaraan Bermotor
|
Jepang
|
24
|
Coca-Cola
|
Minuman
|
U.S.A
|
25*
|
Caterpillar
|
Industri, Peralatan Pertanian
|
U.S.A
|
25*
|
Nestle
|
Produksi Makanan
|
Swis
|
27
|
Dell Computer
|
Komputer
|
U.S.A
|
28
|
Toyota Industries
|
Kendaraan Bermotor
|
Jepang
|
29
|
Intel
|
Semikonduktor
|
U.S.A
|
30
|
Tesco
|
Perdagangan Umum
|
U.S.A
|
31
|
Du Pont
|
Kimia
|
U.S.A
|
32*
|
Cisco Systems
|
Jaringan Komunikasi
|
U.S.A
|
32*
|
Walgreen
|
Makanan dan Obat-obatan
|
U.S.A
|
34*
|
Samsung Electronic
|
Jaringan Komunikasi
|
Korea
|
34*
|
Anheuser-Busch
|
Minuman
|
U.S.A
|
36
|
BP
|
Perminyakan
|
Inggris
|
37*
|
Best Buy
|
Perdagangan Umum
|
U.S.A
|
37*
|
Siemens
|
Jaringan Komunikasi
|
Jerman
|
39
|
Home Depot
|
Pengecer Khusus
|
U.S.A
|
40
|
L’Oreal
|
Kosmetik
|
Perancis
|
41
|
Sony
|
Elektronik
|
Jepang
|
42
|
Motorola
|
Semikonduktor Jaringan Komunikasi
|
U.S.A
|
43
|
Hewlett-Packard
|
Komputer
|
U.S.A
|
44
|
Northwester Mutual
|
U.S.A
|
|
45
|
Lowe’s
|
Perdagangan Umum
|
U.S.A
|
46
|
Canon
|
Jepang
|
|
47
|
Deere
|
Industri, Peralatan Pertanian
|
U.S.A
|
48*
|
HSBC Holding
|
Perbankan
|
Inggris
|
48*
|
Xerox
|
U.S.A
|
|
50
|
Dow Chemical
|
U.S.A
|
|
|
|
|
|
1.2. Proses
Manajemen Strategis
Tidak hanya perusahaan besar saja
yang mempunyai manajemen strategis, tetapi perusahaan kecilpun sebaiknya
dikelola dengan menggunakan manajemen strategis. Manajemen strategis merupakan
sekumpulan keputusan dan tindakan yang dirancang untuk mencapai sasaran
perusahaan. Dengan demikian manajemen strategis melibatkan pengambilan
keputusan berjangka panjang dan rumit serta berorientasi masa depan dengan
membutuhkan sumberdaya yang besar dan partisipasi manajemen puncak. Manajemen
strategis merupakan proses tiga tingkatan yang melibatkan para perencana di
tingkat perusahaan, unit bisnis dan fungsional serta para perencana pendukung
lainnya.
Manajemen
strategis prosesnya terdiri dari delapan langkah yaitu : mendefinisikan visi,
misi bisnis dan tanggungjawab sosial, menganalisis lingkungan eksternal,
menganalisis lingkungan internal, memilih tujuan dan sasaran bisnis,
mengembangkan strategis bisnis, merinci rencana program,
mengimplementasikan rencana program, dan mengumpulkan umpan
balik dan menguji pengendalian terlihat pada gambar 1.1. Semua
langkah ini menjaga terhambatnya unit usaha terhadap lingkungan dan
berjaga-jaga terhadap peluang dan masalah-masalah yang baru.
1.2.1. Visi dan Misi Bisnis
Perusahaan kecil serupa dengan
perusahaan besar, sebaiknya mempunyai visi dan misi perusahaan. Visi adalah
tujuan unik dari perusahaan yang membedakan perusahaan tersebut dengan perusahaan
lainnya yang sejenis dan mengidentifikasi cakupan operasinya. Visi merupakan
pernyataan atau rumusan umum yang luas dan bersifat tahan lama tentang
keinginan atau tujuan perusahaan. Visi ini mengandung filosofi bisnis dari
pengambil keputusan strategi perusahaan, menyiratkan citra yang dipancarkan
perusahaan, mencerminkan konsep diri perusahaan dan mengidentifikasikan bidang
produk (barang, jasa, gagasan) utama perusahaan serta kebutuhan utama pelanggan
yang dipenuhi perusahaan. Secara ringkas, visi menguraikan produk, pasar,
teknologi yang diterapkan perusahaan, dan ini dilakukan sedemikian sehingga
mencerminkan nilai dan prioritas dari pengambil keputusan strategik perusahaan.
Sedangkan misi merupakan operasionalilasi dari visi.
Intel mempunyai visi mendorong secara terus-menerus
batas-batas inovasi agar dapat membuat hidup orang lebih bergairah, lebih
terpenuhi dan lebih mudah untuk mengelolanya. Bill Gates pada awal berdirinya
Microsoft, mempunyai visi “Sebuah komputer di atas setiap meja kerja di setiap
rumah, menjalankan perangkat Microsoft”.
Misi Levi Strauss & Co. adalah “ memelihara
keberhasilan komersial yang bertanggungjawab dalam perusahaan pemasaran global
pakaian santai bermerk”. Pernyataan misi Motorola, yaitu “Tujuan mendasar kami
adalah kepuasan pelanggan total”.
1.2.2. Analisis lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal akan
menghasilkan peluang dan ancaman perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan
terdiri dari tiga perangkat faktor, yaitu lingkungan jauh, lingkungan industri
dan lingkungan operasional.
Lingkungan jauh terdiri dari dari faktor-faktor yang
bersumber dari luar, dan biasanya tidak berkaitan dengan situasi operasi
perusahaan tertentu, yaitu faktor ekonomi, sosial-budaya, teknologi, demografi,
politik-hukum, dan ekologi.
Lingkungan insudtri terdiri dari persaingan diantara
anggota industri, hambatan masuk, produk substitusi, daya tawar pembeli dan
daya tawar pemasok.
Lingkungan operasional meliputi faktor-faktor yang
mempengaruhi situasi persaingan perusahaan, yaitu posisi bersaing, profil
pelanggan, pemasok, kreditor, dan pasar tenaga kerja.
Ketiga faktor tesebut memunculkan peluang dan ancaman
dalam memasarkan produk secara menguntungkan. Misalnya, Coca-Cola pada tahun
1993 melakukan analisis lingkungan jauh, mendapatkan hasil sebagai berikut:
- semakin meningkatnya pendapatan disposabel,
penjualan Coca-
Cola akan meningkat,
- Inflasi mempengaruhi keberhasilan Coca-Cola
- K
- Konsumsi minuman ringan berbanding terbalik
dengan usia seseorang,
artinya semakin tua, semakin berkurang minum minuman
ringan,
sebaliknya kelompok muda yang paling banyak minum
minuman
ringan.
- Teknologi membuat dunia semakin sempit,
sehingga muncul nya pasar
“kaum muda” baru yang lebih mudah dijangkau.
Dari lingkungan industri Coca-Cola menghasilkan :
- Coca-Cola mendapat persaingan yang kuat dari
Pepsi
- Bahan baku utama Coca-Cola adalah sirup jagung
berkadar fruktosa tinggi, sejenis gula, untuk di Amerika Serikat dapat dipasok
oleh sebagian besar sumber domistik. Untuk diluar Amerika Serikat dapat diganti
sukrosa. Bahan lain adalah aspartam, bahan pemanis yang digunakan dalam produk
minuman ringan rendah kalori diperoleh dari The Nutra Sweet Company.
- Pembeli minuman ringan adalah perorangan dan
para pembotol yang memperoleh hak waralaba.
- Ada banyak minuman substutusi dari minuman
ringan yang populer , antara lainminuman sitrus (citrus beverage), sari buah
(fruit juice)
1.2.3. Analisis Lingkungan Internal
Analisis lingkuangan internal akan
menghasilkan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Analisis Internal
Perusahaan dikenal juga dengan nama Analisis Profil Perusahaan. Analisis ini
menggambarkan kekuatan perusahaan, baik kuantitas maupun kualitas pemasaran,
sumberdaya manusia, sumberdaya fisik, operasi, keungan, manajemen dan organisasi.
Kekuatan dan kelemahan Pemasaran
dapat dilihat dari reputasi perusahaan, pangsa pasar, kualitas produk, kualitas
pelayanan, efektifitas penetapan harga, efektifitas distribusi, efektifitas
promosi, kekuatan penjualan, efektifitas inovasi dan cakupan geografis.
Kekuatan dan kelemahan sumberdaya manusia dapat
ditunjukkan dari manajemen sumberdaya manusia, ketrampilan dan moral karyawan,
kemampuan dan perhatian manajemen puncak, produktivitas karyawan, kualitas
kehidupan karyawan, fleksibilitas karyawan, ketaatan hokum karyawan,
efektivitas imbalan dalam memotivasi karyawan, dan pengalaman karyawan.
Keuangan terdiri dari ketersediaan
modal, arus kas, stabilitas keuangan, hubungan dengan pemilik dan investor,
kemampuan berhubungan dengan bank, besarnya modal yang ditanam, keuntungan yang
diperoleh (nilai saham), efektivitas dan efisiensi system akuntansi untuk
perencanaan biaya-anggaran dan keuntungan dan sumber tingkat perusahaan.
Operasi meliputi fasilitas perusahaan, skala ekonomi,
kapasitas produksi, kemampuan berproduksi tepat waktu, keahlian dalam
berproduksi, biaya bahan baku dan ketersediaan pemasok, lokasi, layout,
optimalisasi fasilitas, persediaan, penelitian dan pengembangan, hak paten,
merk dagang, proteksi hokum, pengendalian operasi dan efisiensi serta
biaya-manfaat peralatan.
Kekuatan dan kelemahan organisasi
dan manajemen dapat diperoleh dari struktur organisasi, citra dan prestasi
perusahaan, catatan perusahaan dalam mencapai sasaran, komunikasi dalam
organisasi, system pengendalian organisasi keseluruhan, budaya dan iklim
organisasi, penggunaan system yang efektif dalam pengambilan keputusan, system
perencanaan strategic, sinergi dalam organisasi, system informasi yang baik dan
manajemen kualitas yang baik.
1.2.4. Perumusan Sasaran
Setelah perusahaan melakukan
analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dikenal juga dengan
Analisis SWOT, selanjutnya merumuskan sasaran. Sasaran menjelaskan
tujuan-tujuan yang spesifik dalam jumlah dan waktu. Dengan demikian sasaran
memudahkan untuk perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian. Sasaran perusahaan
dapat berupa profitabilitas, posisi pasar, produktivitas, kepemimpinan
teknologi, pengembangan sumberdaya manusia, hubungan antar karyawan dan
tanggungjawab sosial.
Sedikit sekali
perusahaan yang hanya memiliki satu sasaran. Sebagian besar perusahaan memiliki
bauran sasaran yang mencakup laba, pertumbuhan penjualan, peningkatan pangsa
pasar, pembatasan risiko, inovasi reputasi, dan sebagainya. Perusahaan
menentukan sasarannya dan melakukan pengelolaan usaha sesuai sasaran tersebut (Management
By Objectives-MBO).
Dilema penting lainnya mencakup
antara laba jangka pendek versus pertumbuhan jangka panjang, penetrasi pasar
yang ada versus pengembangan pasar baru, sasaran laba versus sasaran nirlaba,
pertumbuhan tinggi versus risiko rendah. Setiap pilihandalam kelompok dilema
sasaran ini memerlukan strategi pemasaran yang berbeda.
1.2.5. Pengembangan Strategi
Sasaran menunjukkan apa yang ingin
dicapai suatu perusahaan, strategi adalah suatu rencana
permainan untuk mencapainya. Setiap usaha harus merancang strategi untuk
mencapai sasarannya. Perusahaan bisnis multidevisional besar, biasanya memiliki
tiga level strategi, yaitu strategi korporasi, strategi bisnis dan strategi
fungsional.
Strategi korporasi menggambarkan
arah perusahaan secara keseluruhan mengenai sikap perusahaan secara umum
terhadap pertumbuhan dan manajemen berbagai bisnis dan lini produk untuk
mencapai keseimbangan portofolio produk dan jasa.
Strategi bisnis atau strategi
bersaing biasanya dikembangkan dalam level devisi dan menekankan pada perbaikan
posisi persaingan produk barang atau jasa perusahaan dalam industri khusus atau
segmen pasar yang dilayani oleh devisi tersebut. Strategi bisnis ini misalnya
strategi generik dari Michael E. Porter, strategi dari Jack Trout, Strategic
Intent dari Hamel dan Prahalat dan strategi samudra biru dari Kim dan
Mauborgne.
Kondisi badai yang dahsyat bagi
perusahaan memaksa perusahaan-perusahan yang dikagumi dunia membuat strategi
untuk dapat tetap bertahan dan tumbuh. Strategi adalah ilmu perencanaan dan
penentuan arah operasi-operasi militer berskala besar. Strategi adalah
bagaimana menggerakkan pasukan ke posisi paling menguntungkan sebelum
pertempuran aktual dengan musuh. Strategi bisnis berfokus pada peningkatan
posisi bersaing produk dan jasa perusahaan dalam industri atau segmen pasar
tertentu yang dilayani perusahaan. Strategi bisnis mengatasi masalah bagaimana
perusahaan dan unit-unitnya bersaing dalam bisnis dan industri.
Strategi generik dari Michael E.
Porter. Strategi ini terdiri dari
strategi keunggulan biaya, strategi deferensiasi dan strategi fokus. Strategi
keunggulan biaya secara keseluruhan merupakan strategi yang membuat unit
bisnis bekerja keras mencapai biaya produksi dan distribusi terendah, sehingga
harganya dapat lebih rendah daripada pesaing dan mendapat pangsa pasar yang
besar. Strategi Diferensiasi merupakan strategi unit bisnis
yang berkonsentrasi untuk mencapai kinerja terbaik dalam memberikan manfaat
bagi pelanggan yang dinilai penting oleh sebagian besar pasar.
Sedangkan strategi fokus merupakan strategi unit bisnis yang
memfokuskan diri pada satu atau lebih segmen pasar yang sempit dari pada
mengejar pasar yang lebih besar.
Strategi dari Jack
Trout menyebutkan bahwa inti dari strategi adalah bagaimana bertahan hidup
dalam dunia kompetitif, bagaimana membuat persepsi yang baik di benak
konsumen, menjadi berbeda, mengenali kekuatan dan kelemahan pesaing, menjadi
spesialisas, menguasai satu kata yang sederhana di kepala, kepemimpinan yang
memberi arah dan memahami realitas pasar dengan menjadi yang pertama daripada
menjadi yang lebih baik.
Hamel dan Prahalat menyatakan
bahwa untuk bersaing masa yang akan datang yang dibutuhkan empat
hal. Pertama, harus memahami bahwa
bagaimana bersaing pada masa yang akan datang adalah berbeda dengan bersaing di
masa sekarang. Kedua, melakukan langkah untuk menemukan dan meningkatkan
pengetahuan yang mendalam tentang peluang-peluang yang akan datang. Ketiga,
melakukan mobilisasi sumberdaya perusahaan untuk menuju perjalanan pada masa
yang akan datang. Keempat, mengambil masa yang akan datang yang pertama, tanpa
mengambil mengambil risiko yang berlebihan.
Sedangkan
strategi samudra biru dari Kim dan Mauborgne atau Blue Ocean
Strategy, menganggap bahwa bersaing adalah menciptakan ruang pasar
yang tidak ada lawannya. Blue Oceans merupakan seluruh
industri yang tidak ada saat ini, tidak dikenal ruang pasarnya dan tidak ada
persaingan. Dalam blue oceans permintaan itu diciptakan, bukan
diperebutkan dengan persaingan. Permintaan itu dapat tumbuh dengan cepat dan
menguntungkan. Untuk menciptakan blue oceans dengan dua cara,
yaitu perusahaan dapat meningkatkan industri baru yang lengkap, misalnya eBay
menciptakan lelang, tetapi secara online. Cara kedua, blue oceans dapat
diciptakan dari dalam red oceans pada saat perusahaan mengubah
batas industri yang ada.
Strategi
fungsional menekankan terutama pada pemaksimalan sumberdaya produktivitas,
misalnya strategi pemasaran, strategi keuangan, strategi sumberdaya manusia,
strategi operasi dan strategi penelitian dan pengembangan.
Menurut Porter,
perusahaan-perusahaan yang melakukan strategi yang sama dan ditujukan untuk
pasar atau segemen sasaran yang sama membentuk kelompok
strategis. Perusahaan yang melaksanakan strategis tersebut dengan
paling baik akan memperoleh laba paling besar. Jadi perusahaan yang memiliki
biaya paling rendah diantara perusahaan-perusahaan yang melaksanakan strategi
biaya rendah akan tampil paling baik. Perusahaan yang tidak ,menerapkan
strategi yang jelas “pengambil jalan tengah” akan gagal. Sebagai contoh,
International Harvester mengalami masa sulit, karena dalam industri ia bukanlah
perusahaan dengan biaya terendah, mencapai nilai yang tertinggi, atau terbaik
dalam melayani beberapa segmen pasar. Pengambil jalan tengah mencoba untuk
tampil baik dalam semua dimensi strategis, tetapi karena berbagai dimensi
strategis memerlukan cara pengelolaan perusahaan yang berbeda dan kadang kala
tidak konsisten, perusahaan-perusahaan ini akhirnya tidak unggul dalam satu
bidangpun.
Perusahaan-perusahaan juga menemukan
bahwa strategi yang paling efektif mengharuskan mereka memiliki mitra
strategis. Bahkan perusahaan-perusahaan raksasa AT&T, IBM, Philips, Siemens
sering tidak dapat menjadi pemimpin, baik, secara Nasional maupun global, tanpa
membentuk aliansi strategis dengan perusahaan domestik dan /
atau multinasional yang melengkapi atau meningkatkan kemampuan dan sumber daya
mereka. Untuk berusaha dalam negara lain, perusahaan mungkin perlu mendapatkan
lisensi produknya, membentuk kerja sama dengan perusahaan lokal, membeli dari
pemasok lokal untuk memenuhi persyaratan “kandungan lokal” dan sebagainya.
Sebagai akibatnya, semakin banyak perusahaan yang mengembangkan jaringan kerja
strategis global. Untuk lebih rinci, lihat uraian Visi 2000 pada halaman 76
yang berjudul “Persekutuan Aneh : Mengusahakan Pertumbuhan Global Melalui
Aliansi Strategis.”
Banyak aliansi strategis mengambil
bentuk aliansi pemasaran yang terbagi dalam empat kategori :
Aliansi produk dan/atau pelayanan : Satu
perusahaan memberikan lisensi pada perusahaan lain untuk memproduksi produknya,
atau dua perusahaan bersama-sama memasarkan produk mereka yang saling
melengkapi atau suatu produk baru, Sebagai contoh, Apple bekerja sama dengan
Digital Vax untuk bersama merancang, memproduksi, dan memasarkan suatu produk
baru. Sprinty baru-baru ini bergabung dengan RCA sebagai imbalan mengganti
pelayanan telepon mereka kepada Sprint. H&R Blockdan Hyatt Legal Service
dua usaha jasa telah bekerja sama dalam sebuah aliansi pemasaran.
Aliansi promosi
: Sebuah perusahaan setuju melakukan promosi
untuk produk atau jasa perusahaan lain. Misalnya, Burger King bekerja sama
dengan Disney menawarkan benda-benda berkarakter Lion king atau Pocahontas
serta produk lain kepada pembeli burgernya. Demikian juga halnya, sebuah bank
mungkin bersedia untuk memajang sebuah lukisan dan suatu galeri lokal.
Aliansi
logistik : Di sini, suatu perushaan
menawarkan dukungan logistik untuk produk perusahaan lain. Misalnya, Abbott
Laboratories menyimpan dan mengirimkan seluruh produk medis dan bedah 3M ke
rumah-rumah di seluruh Amerika Serikat.
Kolaborasi
harga : Satu atau lebih perusahaan
turut serta dalam kolobarasi harga khusus. Biasanya jaringan hotel dan
perusahaan penyewaan mobil saling memberikan potongan harga.
Perusahaan-perusahaan
perlu mempunyai pemikiran yang relatif dalam menemukan mitra usaha yang akan
melengkapi kekuatan dan menutupi kelemahan mereka. Bila dikelola dengan baik,
aliansi memungkinkan perusahaan-perusahaan untuk mencapai penjualan yang lebih tinggi
dengan biaya yang lebih rendah.
Setelah unit
usaha mengembangkan strategi utamanya, unit usaha tersebut mengembangkan
program pendukungnya yang terinci. Jadi kalau unit usaha memutuskan untuk
unggul dalam teknologi, unit usaha tersebut harus merencanakan program untuk
memperkuat departemen litbangnya, mengumpulkan intelejensi teknologi,
mengembangkan produk mutakhir, melatih para staf penjual teknis, membuat iklan
untuk mengkomunikasikan keunggulan teknologinya, dan sebagainya.
Setelah program
tersebut dirumuskan dengan sementara, staf fungsional harus mengevaluasi biaya
dari program tersebut. Pertanyaan-pertanyaan bermunculan seperti : Apakah
partisipasi dalam pameran dagang tertentu cukup berarti ? Apakah kontes
penjualan tertentu bermanfaat ? Apakah mempekerjakan tenaga penjual tambahan
akan memberikan kontribusi terhadap laba ? Activity-based accountingharus
diterapkan untuk setiap kegiatan pemasaran untuk menentukan apakah kegiatan
tersebut akan memberikan hasil yang cukup menutupi biayanya.
1.2.6. Implementasi Strategi
Strategi yang
jelas dan pendukung yang matang mungkin tidak akan bermanfaat, jika perusahaan
gagal melaksanakannya dengan cermat. Menurut McKinsey Consulting Firm, strategi
hanyalah satu dari tujuh unsur yang ditunjukkan oleh perusahaaan yang dikelola
dengan baik. Kerangka keberhasilan usaha 7-S dari McKinsey. Tiga unsur pertama
strategi (strategy), struktur (structure),dan sistem (systems) dianggap
sebagai “perangkat keras” keberhasilan. Empat unsur selanjutnya gaya (style), staf (staff) ketrampilan
(skill) dan nilai bersama (shared value) adalah
perangkat lunaknya.”
Unsur lunak
pertama, gaya, artinya perusahaan memiliki cara berpikir dab bersikap yang
sama. Sehingga semua karyawan McDonald tersenyum pada pelanggan dan karyawan
IBM sangat profesional dalam berhubungan dengan pelanggan. Yang kedua, staf,
artinya perusahaan telah memperkerjakan orang yang cakap, melatih
mereka dengan baik, dan menugaskanmereka pada tugas yang sesuai. Yang ketiga,
kemampuan, berarti semua karyawan memiliki kemampuan untuk menjalanjkan
strategi perusahaan. Yang keempat, nilai bersama, berarti semua
karyawan memiliki nilai-nilai panduan yang sama. Kala unsur “lunak” inin
ada, perusahaan biasanya lebih berhasil dalam pelaksanaan strategi.
1.2.7. Pengendalian Strategi.
Selama
perusahaan melaksanakan strateginya, perusahaan perlu mengamati hasilnya dan
memantau perkembangan baru di lingkungan internal dan eksternalnya. Beberapa
lingkungan stabil dari tahun ke tahun. Yang lain perlahan-lahan berevolusi
dengan cara yang dapat diperkirakan. Tetapi, ada juga lingkungan yang mengalami
perubahan besar yang cepat dan tak dapat diramalkan. Perusahaan harus yakin akan satu hal : lingkungan akan berubah. Dan jika
perubahan itu terjadi, perusahaan itu terjadi, perusahaan harus meninjau ulang
dan merevisi pelaksanaan. Program, strategi, atau bahkan sasarannya.
Pengendalian organisasi terdiri dari
tiga jenis, yaitu pengendalian strategis, pengendalian manajemen dan
pengendalian operasional. Pengendalian strategis merupakan proses dari evaluasi
strategi, yang dilakukan baik strategi tersebut dirumuskan dan setelah
diimplementasikan. Pengendalian manajemen berfokus pada pencapaian sasaran dari
berbagai substrategi bersesuaian dengan strategi utama dan pencapaian sasaran
dari rencana jangka menengah. Sedangkan pengendalian operasional berpusat pada
kinerja individu dan kelompok yang dibandingkan dengan peran individu dan
kelompok yang telah ditentukan oleh rencana organisasi. Masing-masing jenis
pengendalian tersebut tidak terpisah dan tidak berbeda secara nyata serta dalam
kenyataan mungkin tidak berbeda satu dengan yang lainnya.
Pengendalian strategi
dipusatkan dengan mengikuti jalannya strategi yang dimplementasikan, mendeteksi
setiap bidang masalah atau bidang masalah yang potensial dan membuat
penyesuaian yang diperlukan. Newman and Logan menggunakan
terminologi “pengendalian sistem kemudi” untuk menyoroti beberapa karakteristik
penting dari pengendalian strategi. Biasanya, suatu rentang waktu yang penting
terjadi antara awal implementasi strategi dengan pencapaian dari hasil yang
diharapkannya. Selama waktu itu, sejumlah proyek dilaksanakan, investasi dibuat
dan tindakan dilakukan untuk mengimplentasikan strategi baru. Juga situasi
lingkungan dan internal perusahaan sedang tumbuh dan berkembang. Pengendalian
strategi diperlukan untuk mengendalikan perusahaan melalui peristiwa tersebut.
Pengendalian strategi harus menyediakan beberapa koreksi langsung berdasarkan
pada kinerja menengah dan informasi baru.
Henry Mintzberg menyatakan bahwa
persoalan sebagaimana baiknya organisasi membuat rencana strategi, tetapi
strategi yang berbeda mungkin akan muncul. Memulai dengan strategi yang
direncanakan atau yang diharapkan berhubungan dengan beberapa hal :
Strategi yang diharapkan yang dapat direalisasikan yang disebut strategi
dengan sengaja (deliberate strategy)
Strategi yang diharapkan yang tidak dapat direalisasikan yang disebut
strategi tak terealisasi (unrealized strategy)
Strategi yang terealisasi yang tidak pernah diharapkan disebut strategi
darurat (emergent strategy)
Robert Anthony dari Harvard
Business School menyatakan bahwa perencanaan dan pengendalian
dihubungkan antara keduanya secara dekat dalam organisasi sehingga untuk
membuat pemisahan antara keduanya tidak diinginkan dan tidak diartikan.
Perencanaan harus mendahului pengendalian, pengendalian harus merefleksikan
perencanaan. Anthony menyarankan bahwa perencanaan dan pengendalian organisasi
disegmantasi ke dalam tiga kategori, yaitu perencanaan strategis, pengendalian
manajemen dan pengendalian tugas (operasional). Ia menyatakan bahwa perencanaan
strategis berarti perencanaan dan pengendalian strategis, serupa pula dengan
pengendalian manajemen adalah melibatkan aktivitas perencanaan dan
pengendalian.
Pengendalian
strategi menurut Schendel and Hofer berfokus pada dua pertanyaan
(1) apakah strategi yang diimplementasikan sebagai yang direncanakan dan (2)
apakah hasil yang dibuat oleh strategi merupakan yang diharapkan. Definisi ini
merujuk pada kajian tradisional dan langkah umpan balik yang merupakan langkah
akhir dari proses manajemen strategis. Model normatif dari proses manajemen
strategis yang menggambarkan langkah-langkah utama tersebut mencakup perumusan
strategi, implentasi strategi dan evaluasi (pengendalian) strategi.
Pengendalian
strategi berpijak terutama pada proses pengendalian tradisional yang melibatkan
kajian dan umpan balik kinerja untuk menentukan rencana, strategi dan sasaran
yang telah dicapai dengan menghasilkan informasi yang digunakan untuk
memecahkan masalah atau mengambil tindakan korektif.
Kontributor
konseptual yang baru untuk literatur pengendalian strategis memperlihatkan
pengendalian umpan balik antisipasi ke depan yang mempertimbangkan perubahan
cepat dan lingkungan eksternal yang tidak pasti.Schreyogg dan Steinmann (1987)
telah membuat penemuan awal dalam mengembangkan sistem yang baru beroperasi
pada landasan yang berkesinambungan, mengecek dan mengevaluasi asumsi, strategi
dan hasil secara kritis. Pengendalian
strategis sebagai evaluasi kritis dari rencana, aktivitas dan hasil, dengan
demikian menyediakan informasi untuk tindakan masa yang akan datang. Schreyogg
dan Steinmann mengusulkan model umpan balik secara klasik untuk pengendalian
strategis mencakup pengendalian asumsi, pengendalian implementasi dan
pengawasan strategis. Pearce and Robinson menambahkan dengan komponen
pengendalian peringatan khusus. Keempat jenis pengendalian ini dirancang
untuk memenuhi kebutuhan manajemen puncak untuk mengawasi strategi saat dilaksanakan,
untuk mendekteksi masalah-masalah penting, dan untuk melakukan penyesuaian yang
diperlukan. Pengendalian strategis ini terkait dengan asumsi lingkungan dan
persyaratan operasional kunci yang diperlukan untuk implementasi strategi yang
berhasil.
Pengendalian asumsi dirancang untuk
mengecek secara sistematis dan berkesinambungan apakah atau asumsi-asumsi yang
dipakai selama proses perencanaan dan implementasi masih handal atau tidak. Hal
itu melibatkan kondisi lingkungan, yaitu faktor lingkungan (ekonomi, teknologi,
sosial-budaya, politik-hukum, demografi, ekologi, peraturan pemerintah dsb.)
dan faktor industri (pesaing, suplier, pembeli, barang substitusi dan hambatan
masuk). Seluruh asumsi mungkin tidak mengharuskan kesamaan dari sejumlah
pengendalian. Oleh karena itu, manajer harus memilih asumsi dan variabel yang
sesuai untuk perubahan dan akan berdampak besar pada perusahaan dan strategi
yang dilaksanakannya.
Pengendalian implementasi merupakan
pengendalian yang mempertanyakan apakah strategi keseluruhan perlu diubah atau
tidak dengan melihat hasil implementasi strategi. Pengendalian implementasi
strategis tidak menggantikan pengendalian operasional. Pengendalian
implementasi strategi berkait dengan strategi fungsional, struktur organisasi,
gaya kepemimpinan, sistem imbalan dan sistem informasi. Tidak seperti
pengendalian operasional, pengendalian implementasi strategis secara
berkesinambungan mempertanyakan arah strategi secara mendasar. Pengendalian
implementasi tersebut melibatkan 2 hal, yaitu memantau kepercayaan strategis
(program strategis baru atau program strategis kunci) dan mengkaji ulang
kejadian penting.
Pengawasan strategis merupakan
pengendalian yang memantau peristiwa yang mungkin mempengaruhi jalannya
strategi baik di dalam maupun di luar perusahaan. Dibandingkan dengan
pengendalian asumsi dan pengendalian implementasi, pengawasan strategis
dirancang relatif kurang terfokus, terbuka dan aktivitas pencarian yang lebih
luas. Ide dasar dibalik pengawasan strategis adalah beberapa bentuk pemantauan
umum terhadap berbagai sumber informasi akan menemukan peluang penting tidak
terduga yang sebelumnya tidak diantisipasi. Pengawasan strategis memunculkan
cara yang serupa dengan melakukan pengamatan terhadap lingkungan, meskipun
pengamatan terhadap lingkungan biasanya dilihat dari bagian dari siklus
perencanaan yang secara kronologis dijadikan untuk menghasilkan informasi untuk
rencana yang baru. Sebaliknya, pengawasan strategis dirancang untuk
menyelamatkan strategi yang telah dibangun atas dasar berkesinambungan.
Pengendalian peringatan khusus
adalah pemikiran kembali terhadap strategi perusahaan secara mendalam, dan
seringkali cepat akibat adanya kejadian yang tak terduga. Kejadian yang tak
terduga tersebut misalnya bencana alam, kecelakaan pesawat, pengambil alihan
perusahaan, produk cacat, produk mengandung racun, dan sebagainya. Kejadian
tersebut dapat secara dramatis mengubah strategi perusahaan. Pearce dan
Robinson menyarankan pengendalian peringatan khusus dibentuk hanya selama
implementasi strategi, karena pengendalian peringatan khusus sesungguhnya
merupakan sub bagian dari pengawasan strategis yang dipandu seluruhnya dalam
proses manajemen strategis.
Meskipun sistem pengendalian harus dibuat sesuai
dengan situasi yang khusus, tetapi sistem pengendalian mengikuti proses dasar
yang sama, biasanya mengikuti enam langakah sebagai berikut :
a. Menentukan
apa yang dikendalikan
b.
Menetapkan standar
c.
Mengukur kinerja
d.
Membandingkan kinerja dengan standar
e.
Menentukan alasan penyimpangan
f. Melakukan
tindakan koreksi
DAFTAR PUSTAKA
Cravens, David W. and Piercy, Nigel F. 2006. Strategic
Marketing, Eighth Edition, New York : McGraw-Hill.
David, Fred R. 2007. Strategic Management :
Concepts and Cases, Eleventh Edition, New Jersey : Pearson Education.
Dess, Gegory G.,Lumpkin, G. T., Taylor, Marilyn L.
2005. Strategic Management : Creating Competitive Advantages. Second
Edition, New York : McGraw-Hill.
Goldstein, Arnold S. 1991. Starting on a
Shoestring : Building a Business Without a Bankroll, New Jersey: John
Wiley & Sons, Inc.
Gross, Daniel 1999, Forbes Greatest Business
Stories of All Time, Professional Books
Hamel, Gary and Prahalad, C.K. 1994. Competing
For The Future, Boston : Harvard Business School Corporation.
Hamel, Gary. 2000. Leading The
Revolution, Boston : Harvard Business School Corporation.
Ingebretsen, Mark. 2003. Why Company
Fail, New York : Three Rivers Press.
Ivancevich, John. M. 2007. Human Resource
Management, Tenth Edition, New York: McGraw-Hill
Johnson, C. Ray. 1998, CEO Logic : How to
Think and Act Like a Chief Executive Officer, Career Press, Franklin
Lake
Kim, W. Chan and Mouborgne, Renee. 2005. Blue Ocean
Strategy, Boston : Harvard Business School Corporation.
Konopasek, Roger 2001. Roger Magnet’s
Success Adventures, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Kotler, Philip and Lee,
Nancy. 2005. Corporate Social Responsibility : Doing
the Most Good for Your Company and Your Cause , New Jersey: John Wiley
& Sons, Inc.
Lynie Arden, Tom Nash, 2000. 101 Best Dot Coms
To Start, New York: The Philip Lief Group.
Noe,R.A., Hollenbeck, J.R.,Gerhart,B., Wright P. M.
2007. Fundamental of Human Resource Management, Tenth Edition,
New York: McGraw-Hill
Pearce, John A. and Robinson, Richard B. 2007. Strategic
Management : Fornulation, Implementation and Control. International
Edition, New York : McGraw-Hill.
Pitts, Robert A. and Lei, David.. 2000. Strategic
Management : Building and Sustaining Competitive Advantage, Second
Edition, Cincinnati : South Western College Publishing.
Porter, Michael E. 1985. Competitive
Advantages. New York : Simon & Schuster.
Price, Christopher. 2000, The Internet
Entrepreneurs, New Jersey : Pearson Education limited
Ries, Al and Jack Trout. 2001. Positioning :
The Battle for Your Mind. New York : McGraw-Hill.
Stiglitz, Joseph E. 2006. Making Globalization
Work, New York: W.W. Norton & Company,Inc.
Suyanto, M. 2004, Smart
In Entrepreneur : Belajar dari Kesuksesan Pengusaha Top Dunia, Andi
Yogyakarta
Suyanto, M. 2006, Revolusi
Organisasi : Memberdayakan Kecerdasan Spiritual, Andi Yogyakarta
Suyanto, M. 2007, Revolusi
Strategi : Mengubah Proses Bisnis Meledakkan Perusahaan, Andi
Yogyakarta.
Swasono, Sri-Edi, 2003. Ekspose
Ekonomika : Kompetensi dan Integritas Sarjana Ekonomi, Jakarta:
UI-Press
Barney, Jay B. 2007. Gaining And Sustaining Competitive Advantages. Third Edition, New Jersey : Pearson Education.
Carpenter, Mason R. and Sanders, Wm. Gerard. 2007. Strategic Management: A Dynamic Perspective, International Edition, New Jersey : Pearson Education.
Case, John. 1989, The Origins of Entrepreneurship, Inc., June, p. 52
Crainer, Stuart. 1999, The 75 Greatest Management Decisions Ever Made, New York: Amacom Publishing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar