Thursday, April 03, 2014

Makalah Hasil observasi pada Masjid Jami’ Lueng Bata

Hasil Observasi pada Masjid Jami’ Lueng Bata

Masjid berasal dari bahasa arab sajada yang berarti tempat sujud atau tempat menyembah Allah SWT. Bumi yang kita tempati ini adalah masjid bagi kaum muslimin. Setiap muslim boleh melakukan shalat di wilayah mana pun di bumi ini, terkecuali di atas kuburan, di tempat yang bernajis, dan di tempat-tempat yang menurut syari’at Islam tidak sesuai untuk di jadikan tempat shalat. Oleh karena itu untuk mangetahui bagaimana kriteria sebuah masjid yang dianggap sesuai dengan kriteria yang ada dalam hukum islam, maka saya melakukan sebuah observasi lapangan untuk melihat bagaimana bangunan dan fasilitas-fasilitas pendukung lainnya yang ada pada masjid jami’ Lueng Bata.
Masjid bjami’ lueng bata terletak di dusun masjid, desa lueng bata, kecamatan lueng bata, banda aceh dengan imuem syiek masjid yang bernama bapak A Rahman TB seorang kepala kanwil depag.

A.    Observasi bangunan
1.      Arsitektur bangunan masjid
Dalam menentukan bentuk arsitektur sebuah masjid, di indonesia khususnya memiliki dua bentuk arsitektur yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Adapun kedua bentuk arsitektur tersebut adalah:
·         Asitektur Pancasila
Arsitektur pancasila adalah sebuah gaya bangunan atap masjid yang merupai persegi yang mempunyai tingkatan, biasanya terdapat tiga tingkatan pada atap masjid tersebut. Masjid yang seperti biasanya disebut masjid pancasila karena merupankan masjid bantuan dari para menteri dan para pejabat tinggi negara pada masa orde baru.
·         Arsitektur Biasa
Arsitektur biasa adalah gaya arsitektur yang biasa kita temukan pada masjid-masjid umumnya. Biasanya masjid yang memiliki arsitektur ini memiliki kubah seperti masjid pada umumnya.
Di dalam perkarangan masjid Jami’ Lueng Bata terdapat dua masjid, yang mana antara satu masjid dengan masjid yang satunya lagi memiliki dua gaya arsitektur yang berbeda diantara keduanya.
 Masjid pertama dibangun pada perkarangan ini adalah masjid yang mempunyai gaya arsitektur pancasila, masjid ini sudah lama tidak digunakan lagi untuk pelaksanaan ibadah sekali-kali hanya digunakan untuk keperluan perkumpulan para jamaah tabligh ataupun untuk menyimpan buku-buku atau kitap-kitap. Didepan masjid ini juga terdapat sebuah kolam yang tidak digunakan lagi, dulunya kolam ini digunakan sebagai tempat mengambil wudhu’.

Masjid yang kedua adalah masjid yang mempunyai arsitektur seperti umumnya masjid, masjid ini dibangun sekitar tahun 1990 dan selesai pada tahun 1991. Sekarang masjid ini sedang mengalami renovasi dan pertambahan luas masjid.

2.      Kapasitas daya tampung jamaah
Masjid jami’ Lueng Bata memiliki kapasitas daya tampung yang besar sehingga cukup menampung jamah dalam kapasitas yang besar. Masjid ini masih dalam tahap renovasi dan pertambahan luas di sebelah utara,selatan, timur, dan lantai atas masjid. Dikarnakan lantai atas belum siap, maka yang saya hitung jumlahnya hanya pada lantai pertama.
Pada lantai pertama terdapat 24 shaf yang terbagi atas shaf lama sebanyak 18  shaf yang bersambung dengan shaf tambahan dari sebelah utara dan selatan masjid serta tambahan sebanyak 6 shaf pada bagian timur masjid. Oleh karena itu, dalam satu shaf  bisa diisi ±82 jamah maka dikalikan dengan jumlah shaf sebanyak 24 maka kira-kira dalam tersebut bisa memuat sebanyak  ±1968 jamah, ini belum termasuk dengan lantai 2 yang kira-kira bisa memuat jamah sebanyak ±1068 jamaah. Maka apabila dijumlahkan total dari jumlah jamaah lantai 1 dan 2 maka berjumlah ±3036 jamah.
3.      Sarana pendukung lainnya
·         Ruang pengurus masjid
Masjid jami’ lueng bata memiliki satu ruang yang dikhususkan kepada para pengurus masjid dan para remaja masjid jami’ lueng bata. Ruang ini terletak d sebelah barat masjid lantai pertama.
·         Gedung TPA
Masjid jami’ lueng bata memiliki ruang yang dikhususkan kepada santri dan ustadz TPA Al-Irsyad dalam menjalankan proses belajar mengajar al-qur’an dan ilmu agama lainnya. Adapun jumlah ruang untuk TPA adalah 6 ruang disebelah tenggara masjid dan yang lainnya berada di dalam masjid.
·         Tempat wudhu’
Masjid jami’ lueng bata memiliki tiga tempat wudhu’ , tempat wudhu’ tersebut terbagi atas dua di sebelah barat masjid dan satu di sebelah selatan masjid.
Pada bagian barat masjid terdapat satu tempat wudhu’ wanita dengan jumlah keran air sebanyak 28 keran. Dan untuk laki-laki senyak 15 keran pada bagian dalam dan 17 keran pada bagian luar. Di sebelah selatan masjid juga terdapat satu tempat wudhu’ yang memilki 12 keran air.
·         Sumur dan WC (toilet)
Pada masjid ini terdapat dua sumur yang satu berada di sebelah barat masjid dan yang satunya lagi berada di sebelah selatan masjid. untuk WC masjid ini memiliki dua disebelah barat dan 4 disebelah selatan masjid. masjid ini juga mempunyai satu tempat buang air kecil bagi pria yang terletak di sebelah barat masjid dan memiliki 4 tempat bilik.
·         TK (Taman Kanak-Kanak)
Dilingkungan masjid ini juga memiliki satu TK yang bernama TK Al-Irsyad, TK ini memiliki tiga ruang untuk proses belajar mengajar, satu ruang untuk para guru dan kepala sekolah serta satu ruang untuk gudang penyimpanan.
·         Menara
Masjid ini memiliki satu menara dengan empat lantainya.
·         Kuburan
Didepan masjid pancasila terdapat satu komplek kuburan dengan enam liang.
·         Vas Bunga
Masjid ini memiliki enam vas bunga kertas yang di tempatkan di depan masjid

Tempat wudhu wanita                                    Tempat wudhu wanita                        tempat wudhu pria barat
Description: C:\Users\Riznal Akhyar\Pictures\Foto\Foto0861.jpgDescription: C:\Users\Riznal Akhyar\Pictures\Foto\Foto0862.jpg Description: C:\Users\Riznal Akhyar\Pictures\Foto\Foto0863.jpg
Tempat wudhu pria barat luar      tempat wudhu pria selatan             tempat buang air kecil
Description: C:\Users\Riznal Akhyar\Pictures\Foto\Foto0864.jpg Description: C:\Users\Riznal Akhyar\Pictures\Foto\Foto0865.jpg Description: C:\Users\Riznal Akhyar\Pictures\Foto\Foto0871.jpg
























































Description: C:\Users\Riznal Akhyar\Pictures\Foto\Foto0866.jpgDescription: C:\Users\Riznal Akhyar\Pictures\Foto\Foto0867.jpgDescription: C:\Users\Riznal Akhyar\Pictures\Foto\Foto0870.jpgGedung TPA                                       Gedung taman kanak-kanak               makam
  hjb


B.     Kelengkapan
1.      Sound system
Masjid ini memiliki sound sistem yang cukup jelas, sehingga seluruh masyarakat gampoeng lueng bata dapat mendengar sesuatu dari sound dengan jelas.
2.      Lampu
Masjid ini memiliki lampu sebanyak 45 dengan klasifikasi sebagai berikut:
·         lampu hias ada satu
·         lampu neon sebanyak 44, 10 berada pada bangunan lama dan 34 pada bangunan tambahan yang baru.
3.      Jam
Masjid ini mempunyai empat jam, satu jam hias, dan tiga jam dinding.
4.      Kipas angin
Masjid ini memiliki 16 pada bangunan lama, dan 2 pada bangunan baru di sebelah utara serta 1 pada bangunan baru sebelah selatan.
5.      Tiang Masjid
Masjid jami’ lueng bata memiliki 43 tiang penyanggah, 29 berada pada bangunan lama, dan 14 berada pada bangunan baru (perluasan).


6.      Mimbar
Masjd ini dulunya memiliki satu mimbar yang sudah lama masa pemakaiannya, kemudian digantikan dengan yang baru atas sumbangan dari salah seorang pengurus masjid. Dan mimbar yang lama diberikan kepada pengurus menasah desa lueng bata.

C.    Pengelolaan
1.      Protokol
Protokol pada pelaksanaan shalat jumat ataupun pada hal-hal yang lain memiliki suara yang jelas, karena yang menjadi protokol pada masa-masa tersebut adalah para remaja masjid.
2.      Suara imam
Suara imam pada masjid ini cukup jelas karena yang menjadi imam adalah mereka yang berumur 50 tahun kebawah, akan tetapi sering juga dijumpai imam yang berumur 50 tahun keatas, walaupun menjadi imam mereka hanya ditempatkan pada saat pelaksanaan shalat dhuhur dan ashar saja.
3.      Jumlah jamah yang melaksanakan ibadah shalat
Jumlah jamaah yang melaksanakan ibadah shalat biasanya berada pada jumlah yang berbeda-beda tergantung pada kondi dan situasi cuaca ataupun halangan dari masing-masing jamaah itu sendiri. Namun saya dapat menarik kesimpulan dari jumlah rata-rata jamah yang melaksanakan ibadah shalat di masjid ini.
·         Shalat Subuh
Pada pelaksanaan shalat subuh biasanya rata-rata jamaah berjumlah ±25 orang biasanya didominasi oleh para laki-laki.
·         Shalat Dhuhur
Pada waktu shalat dhuhur jumlah jamaah bisa menjadi banyak dikarnakan adanya jamaah dari para siswa-siswi dan para guru dari MTsN 2 Banda Aceh yang juga melaksanakan shalat di masjid ini. Biasanya jumlah jamaah pada waktu ini bisa menjadi +500 jamaah.
·         Shalat Ashar
Jumlah jamaah pada waktu ini bisa berjumlah +200 lebih dikarnakan adanya tambahan dari santri TPA dan siswa-siswi yang sedang mengikuti les di sekolahnya.
·         Shalat Maghrib
Pada waktu pelaksanaan shalat maghrib jamaah biasanya berjumlah ±60 jamaah
·         Shalat Isya’
Pada waktu ini jumlah biasanya jumlah jamaah sedikit menurun dari waktu shalat maghrib, biasanya jamaah pada shalat isya’ berjumlah ±40 orang.

D.    kebersihan
1.      Ruang Utama
Pada ruang ini ruangan bisa dikatakan bersih dan teratur hanya saja pada ruang tambahan yang sedikit berabu dan kurang rapi, karena masih dalam masa perluasan.
2.      Perkarangan Masjid
Meskipun masih dalam masa perluasan masjid ini memiliki perkarangan yang bersih dan teratur.
3.      Kamar mandi dan tempat wudhu
·         Kamar mandi (toilet)
Pada bagian ini agak sedikit kurang bersahabat, dikarnakan bau yang sangat menyengat dan lantai yang sedikit becek bercampur tanah, namun pada tempat pembuangan lumayan bersis karena tidak ada sisa yang ditinggalkan.
·         Tempat Wudhu
Pada tempat ini meskipun terkadang bersih karena baru dibersihkan terkadang juga kotor karena becek bercampur tanah yang dibawa sandal jamaah seperti pada gambar diatas.

E.     Keuangan
-Kas masjid pada tanggal 21 oktober 2011 berjumlah  Rp75.395.900
-sumbangan dari hamba Allah pada tanggal 24 oktober 2011 berjumlah Rp 500.000
-sumbangan dari hamba Allah pada tanggal 27 oktober 2011 berjumlah Rp 1.000.000
-pengeluaran sebasar Rp 750.000
-Setelah pemasukan dikurangi pengeluaran maka jumlah kas yang tersisa adalah:
 Rp78.114.900
-untuk kas pembangunan perluasan masjid berjumlah Rp32.564.000
-sisa semen yang tersedia berjumlah 353 sak semen.

F.     Penutup
Demikianlah hasil observasi yang telah saya laksanakan di Masjid Jami’ Lueng Bata kecamatan Lueng Bata kota Banda Aceh. Apabila terdapat kesilapan ataupun kelasahan dalam penulisan ini saya mengharapkan kritikan  membangun dari kawan-kawan sekalian agar kedepan saya lebih paham terhadap kekurangan yang ada pada saya, karena yang menilai seseorang bukanlah dirinya sendiri akan tetapi orang lainlah yang menjadi penilai yang objektif  bagi orang tersebut.


Sumber : Riznal Akhyar S.Sos.                                                                                        

No comments: