PENDIRI MUHAMMADIYAH
Organisasi
Muhammadiyah pada mulanya didirikan pada tanggal 18 Nopember 1912 M atau
bertepatan dengan 13 Zulhijah 1330 H di Yogyakarta oleh KH Ahmad Dahlan.
Nama
organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad
s.a.w. Dari segi bahasa, Muhammadiyah artinya pengikut Muhammad SAW. Pengertian
ini sangat luas sehingga seluruh umat Islam dapat dikatakan Muhammadiyah.
Namun
dari segi istilah, Muhammadiyah adalah organisasi yang didirikan oleh K.H.
Ahmad Dahlan dengan maksud agar umat Islam Indonesia melaksanakan ajaran Islam
sesuai dengan yang dituntunkan oleh Nabi Muhammad SAW
SEJARAH MUHAMMADIYAH
Organisasi
ini kemudian dibawa ke Minangkabau oleh Buya AR Sutan Mansur yang kemudian menjadi Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah
bersama dengan adik iparnya yaitu Buya
Hamka atas restu dari Inyiak DR atau Syeikh Abdul Karim Amrullah. Bukit tinggi
pernah menjadi tuan rumah Kongres Muhammadiyah yang juga dihadiri oleh Nyai
Ahmad Dahlan, isteri KH Ahmad Dahlan sendiri.
Di
Tanjung Alam, pendirian Muhammadiyah juga menghadapi tantangan yang sangat
berat mengingat pada masa itu umumnya masyarakat khawatir kehadiran organisasi
Muhammadiyah akan memecah belah “ukhuwah
islamiyah” dan persatuan masyarakat Tanjung Alam.
Terlepas
dari pro dan kontra, akhirnya Muhammadiyah berdiri tahun 1974 yang didirikan
oleh Nazaruddin Sutan Muntiko Basa sebagai ketua pertama dan Nasrul Sutan Sati
sebagai bendahara. Pada waktu pendiriannya di TK Perpeta Tanjung Alam juga dihadiri
oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah IV Angkat Candung yaitu Ustadz H.Nazir
Nurdin, Angku Khatib Masjid Nurul Huda Tanjung Alam, Angku Hadjam Hakim dan
lain-lain. Salah seorang warga suku Pili Tanjung Alam yaitu Haji Mukhtar kemudian mewakafkan
tanahnya yang terletak di depan Masjid Nurul Huda untuk digunakan bagi
pendirian gedung Muhammadiyah.
SYSTEM MANAJEMEN MUHAMMADIYAH
Menurut
Qanun Asasi atau Anggaran Dasarnya, Muhammadiyah dalam gerakanya adalah gerakan
menurut Islam dan dakwah secara amar ma'ruf nahi munkar beraqidah Islam dan bersumber
pada Al-Qur'an dan Sunnah Rasul.
Dalam
pembentukannya, Muhammadiayah banyak merefleksikan kepada perintah-perintah Al Quran,
dan sunnah rasull, diantaranya surat Ali Imran
ayat 104 :

Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah
orang-orang yang beruntung.” (Q.S Ali Imran: 104)
Ayat
tersebut, menurut para tokoh Muhammadiyah, mengandung isyarat untuk bergeraknya
umat dalam menjalankan dakwah Islam secara teorganisasi, umat yang bergerak,
yang juga mengandung penegasan tentang hidup berorganisasi. Maka dalam butir
ke-6 Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dinyatakan, melancarkan
amal-usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi, yang mengandung
makna pentingnya organisasi sebagai alat gerakan yang niscaya (pasti).
Sebagai
salah satu organisasi modernis Islam di Indonesia, Muhammadiyah memiliki
puluhan ribu amal usaha berupa sekolah (TK/SD/ SLTP/SMU), universitas, masjid,
pondok pesantren, rumah sakit, panti asuhan yatim, bank/koperasi, dan jamaah
pengajian yang tersebar di seluruh pelosok nusantara. Jaringan organisasi
Muhammadiyah terdapat di seluruh propinsi dan di ratusan daerah tingkat
kabupaten/kotamadya dan di ribuan kecamatan (cabang) serta desa/kelurahan
(ranting).
Jaringan
dakwah Muhammadiyah telah merambah hingga Singapura (Muhammadiyah Association),
Malaysia, khususnya di negara bagian Pulau Penang, Negeri Patani Raya-Thailand
dan Brunai Darussalam, serta negara-negara lainnya di wilayah Asia Tenggara.
Tidak berlebihan bila Muhammadiyah dikatakan sebagai salah satu organisasi
Islam Modernis (Pembaharu) terbesar di dunia.
Menurut
klaim mereka, ada sekitar 35 juta pengikut Muhammadiyah di Indonesia. Bahkan
Ir. Soekarno (Presidenpertama Republik Indonesia ) pernah menjadi konsul
pendidikan Muhammadiyah di Bengkulu dan Jenderal Soeharto (Presiden kedua Republik
Indonesia )
pernah mengaku sebagai bibit Muhammadiyah.
TUJUAN DIDIRIKANYA ORGANISASI
Tujuan
utamanya organisasi Muhammadiyah didirikan adalah mengembalikan seluruh penyimpangan yang terjadi dalam proses dakwah.
Penyimpangan ini sering menyebabkan ajaran Islam bercampur-baur dengan
kebiasaan di daerah tertentu dengan alasan adaptasi.
Dasar
pendiriannnya adalah untuk mengembalikan ajaran Islam sesuai dengan Al Qur’an
dan sunnah karena pada masa itu praktek agama Islam telah bercampur
dengan tahyul bida’ah dan churafat atau yang dikenal dengan penyakit TBC.
Persyarikatan
Muhammadiyah didirikan untuk mendukung usaha KH Ahmad Dahlan untuk memurnikan
ajaran Islam yang dianggap banyak dipengaruhi hal-hal mistik. Kegiatan ini pada
awalnya juga memiliki basis dakwah untuk wanita dan kaum muda berupa pengajian Sidratul
Muntaha. Selain itu peran dalam pendidikan diwujudkan dalam pendirian sekolah
dasar dan sekolah lanjutan, yang dikenal sebagai Hooge School Muhammadiyah dan
selanjutnya berganti nama menjadi Kweek School Muhammadiyah.
Tujuan-tujuan lainya Pembentukan Organisasi ini adalah:
1. Efisiensi dan
efektifitas Persyarikatan Muhammadiyah.
2. Pengembangan
Persyarikatan Muhammadiyah.
3. Dinamika
persyarikatan Muhammadiyah.
4. Kaderisasi
Persyarikatan Muhammadiyah.
KEWAJIBAN ORGANISASI
Dalam
kedudukannya sebagai organisasi otonom yang mempunyai kewenangan mengatur rumah
tangga sendiri, Organisasi Otonom Muhammadiyah mempunyai hak dan kewajiban
dalam Persyarikatan Muhammadiyah.
Kewajiban-kewajiban
Organisasi
1. Melaksanakan
Keputusan Persyarikatan Muhammadiyah.
2. Menjaga nama
baik Persyarikatan Muhammadiyah.
3. Membina anggota-anggotanya menjadi warga dan
anggota Persyarikatan Muhammadiyah yang baik.
4. Membina
hubungan dan kerjasama yang baik dengan sesama organisasi otonom.
5. Melaporkan
kegiatan-kegiatannya kepada Pim-pinan Persyarikatan Muhammadiyah.
6. Menyalurkan anggota-anggotanya dalam kegiatan
gerak dan amal usaha Persyarikatan Muham-madiyah sesuai dengan bakat, minat dan
kemam-puannya.
SPESIFIKASI ORGANISASI MUHAMMADIYAH
Organisasi otonom dalam
Persyarikatan Muhammadiyah mempunyai karakteristik dan spesifikasi bidang
tertentu. Adapun Organisasi otonom dalam Persya-rikatan Muhammadiyah yang sudah
ada ialah sebagai berikut :
1. Aisyiyah (bergerak di kalangan wanita dan
ibu-ibu)
2. < align="JUSTIFY">Pemuda
Muhammadiyah (bergerak di kalangan pemuda)
3. Nasyiatul Aisyiyah (bergerak di kalangan
perempuan-perempuan muda)
4. Ikatan Remaja Muhammadiyah (bergerak di
kalangan pelajar dan remaja)
5. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (bergerak di
kalangan mahasiswa)
6. Tapak Suci Putra Muhammadiyah (bergerak dalam
aktivitas bela diri)
7. Hisbul Wathan
(bergerak dalam aktivitas kepanduan
DAFTAR PUSTAKA
Sucipto Hery dan Ramly Nadjamuddin, 2005, Tajdid muhammadiyah,cetakan pertama,
grafimdo khazanahilmu
http://www.muhammadiyah.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=40&Itemid=31
http://id.wikipedia.org/wiki/Ahmad_Dahlan
http://www.sabda.org/publikasi/40hari/2003/07/
http://baikoeni.multiply.com/journal/item/117
http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammadiyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar