Pengertian Rasionalisme
Rasionalisme
v Secara
etimologis Rasionalisme berasal dari kata bahasa Inggris
rationalism.5
Kata ini berakar dari kata bahasa Latin ratio yang berarti “akal”.6
A.R. Lacey7 menambahkan
bahwa berdasarkan akar katanya Rasionalisme adalah
sebuah pandangan yang
berpegangan bahwa akal merupakan sumber bagi
pengetahuan dan
pembenaran.
Sementara itu, secara terminologis
aliran ini dipandang sebagai aliran yang berpegang pada prinsip bahwa akal
harus diberi peranan utama dalam penjelasan. Ia menekankan akal budi (rasio)
sebagai sumber utama pengetahuan, mendahului atau unggul atas, dan bebas
(terlepas) dari pengamatan inderawi. By Kuwat Pamuji.
v Rasionalisme,
dalam kosmos filsafat, adalah sebuah sistem berpikir yang menekankan peran
nalar dalam mencerap ilmu. Kebalikan dari Empirisisme, yang menekankan peran
pengalaman, khususnya indra dan persepsi.
v Rasionalisme
muncul pada abad ke-17 dan tokoh yang dikenal dalam mazhab ini adalah Rene
Descrates (1596-1650) yang memopulerkan ungkapan cogito ergo sum yang berarti
aku berpikir maka aku ada. Menurut Descrates, Rasionalisme yaitu manusia
memiliki kebebasan dalam berkehendak oleh karena itu manusia dapat merealisasikan
kebebasannya tersebut dan kebebasanlah yang merupakan cirri khas kesadaran
manusia yang berpikir.
v Rasionalisme
dalam ranah teologi (baca: Deism) adalah kebalikan dari Fideism yang lebih
mengedepankan akal atas iman, dan seluruh asas dan hakikat agama dapat
dibuktikan dengan rasio. Tidak bersandar melulu kepada iman
v Rasionalisme
pada masa Aufklarung (Age of Reason). Istilah teknis ini digunakan untuk
penyifatan terhadap pandangan-pandangan dunia (weltanschauung) filsuf-filsuf
pada masa itu. Reason dalam persfektif mereka adalah opposite meaning dengan
iman, otoritas tradisional, puritanisme dan khurafat. Tentunya di sini posisi
mereka bertentangan secara diametral dengan kaum Masehi tradisional. Para
cendekiawan rausyan fikr ini beranggapan bahwa akal adalah piranti reliabel dan
akseptabel dalam perkara-perkara yang bertalian dengan hauzah kehidupan
manusia, seperti ilmu, agama, etika, politik
v Rasionalisme
adalah paham filsafat yang mengatakan bahwa akal (reason) adalah alat
terpenting untuk memperoleh pengetahuan. Menurut aliran rasionalisme suatu
pengetahuan diperoleh haruslah dengan cara berpikir
v Pengertian
lain rasionalisme atau gerakan rasionalis adalah doktrin filsafat yang
menyatakan bahwa kebenaran ditentukan melalui pembuktian, logika, dan analisis
yang berdasarkan fakta, daripada melalui iman, dogma, atau ajaran agama.
v Rasionalisme
adalah pandangan bahwa akal memiliki kekuatan independen untuk dapat mengetahui
dan mengungkapkan prinsip-prinsip pokok dari alam , atau terhadap sesuatu
kebenaran yang menurut logika , berada sebelum pengalaman, tetapi tidak
bersifat analitik . ( by Achmad Maulana, dkk, Kamus ilmiah populer ).
Referensi
1. Jujun
S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer, Jakarta, Pustaka Sinar
Harapan,
1998, hal. 119-125.
2. Harun Hadiwijono, Sari Sejarah Filsafat 2,
Yogyakarta, Kanisius, 1980, hal. 18.
3. Bertrand Russell, History of Western
Philosophy and Its Connection with Political and Social
Circumstances from the
Earliest Times to the Present Day, London, George Allen
and Unwin,1946, hal. 580.
4. Ibid., hal. 685. dan Y. Masih, A
Critical History of Modern Philosophy, Delhi, MotilalBanarsidass, 1988,
hal. 173.
5.
http://kuwatpamuji.blogspot.com/2009/01/rasionalisme.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Rasionalisme
http://education.feedfury.com/content/16333544-filsafat_rasionalisme.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar