1. Penelitian
Kuantitatif
Penelitian Kuantitatif adalah data yang berwujud angka /
bilangan.
Yang
disebut dengan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang :
Melibatkan
lima komponen informasi ilmiah, yaitu teori, hipotesis, observasi, generalisasi
empiris, dan penerimaan atau penolakan hipotesis.
Mengandalkan
adanya populasi dan teknik penarikan sampel.
Menggunakan
kuesioner untuk pengumpulan datanya.
Mengemukakan
variabel-variabel penelitian dalam analisis datanya.
Berupaya
menghasilkan kesimpulan secara umum, baik yang berlaku untuk populasi atau
sampel yang diteliti.
Tahap-tahap
Penelitian Kuantitatif
Pemaparan
latar belakang penelitian.
Perumusan
masalah penelitian.
Mengemukakan
tujuan penelitian, tujuan penelitian ini bisa bersifat umum atau khusus,
akademik atau non akademik, teoritis atau praktis.
Mengemukakan
teori yang digunakan dalam penelitian.
Fungsi
teori dalam penelitian kuantitatif adalah untuk menjelaskan Fenomena yang
diteliti dan juga untuk memandu peneliti dalam merumuskan hipotesis-hipotesis
penelitiannya.
Mengemukakan
metodologi penelitian yang digunakan, terdiri dari:
1)
Operasional
konsep-konsep yang digunakan.
2)
Alasan
pemilihan lokasi penelitian.
3)
Penentuan
populasi dan teknik penarikan sampel.
4)
Penentuan
teknik pengumpulan data.
5)
Penentuan
teknik analisis data.
2. Penelitian
Kualitatif
Penelitian
kuantitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan data
deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis, dan tingkah laku yang
dapat diamati dari orang-orang yang diteliti.
Karakteristik
Penelitian Kualitatif
Penelitian
kualitatif memiliki karakteristik khusus sebagai berikut (Taylor dan Boqdan,
1984: Marshall dan Rossman, 1989, Silverman, 1993):
1) Bersifat induktif, yaitu mendasarkan pada prosedur logika
yang berawal dari proposisi khusus sebagai hasil pengamatan dan terakhir pada
suatu kesimpulan (pengetahuan baru) hipotesis yang bersifat umum.
2) Melihat pada setting dan manusia sebagai suatu kesatuan,
yaitu mempelajari manusia dalam konteks dan situasi dimana mereka berada.
3) Memahami prilaku manusia dari sudut pandang mereka
sendiri (sudut pandang yang diteliti). Hal ini dilakukan dengan cara melakukan
empati pada orang-orang yang diteliti dalam upaya memahami bagaimana mereka
melihat berbagai hal dalam kehidupannya.
4) Lebih memetingkan proses penelitian dari pada hasil
penelitian. Oleh karena itu, bukan pemahaman mutlak yang dicari, tetapi
pemahaman mendalam tentang kehidupan sosial.
5) Menekankan pada validitas data sehingga ditekankan pada
dunia empiris.
6) Bersifat humanitis, yaitu memahami secara pribadi orang
yang diteliti dan ikut mengalami apa yang dialami orang yang diteliti dalam
kehidupannya sehari-hari.
7) Semua aspek kehidupan sosial dan manusia dianggap
berharga dan penting untuk dipahami karena dianggap bersifat spesifik dan unik.
Tahap-tahap
Penelitian
ü Menetapkan fokus penelitian.
ü Menentukan setting dan subjek penelitian.
ü Pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data.
ü Penyajian data.
No comments:
Post a Comment