Saturday, November 22, 2014

Perencanaan


PLANNING

A.    Pengertian Perencanaan

    Menurut Garth N. Jone, perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan pengembanngan dari pada tindakan yang paling baik untuk pencapaian tugas. Sedanfakn menurut M.Farland, perencanan adalah suatu fungsi dimana pimpinan kemungkinan mengunakan sebagian pengaruhnya untuk mengubah daripada wewenangnya.
Perencanaan adalah memilih tujuan dan mengembangkan metode untuk mencapai tujuan. Perencanaan adalah salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kinerja organisasi dan individu. Hal ini mendorong orang berkerja ebih keras (usaha yang intensif), bekerja keras dalam waktu yang lama(tekun), terlibat lansung dalam pencapaian tujuan (prilaku terarah),  dan memikirkan cara-cara terbaik untuk melakukan pekerja (strategi pekerja). Akan tetapi yang paling penting, perusahaan-perusahaan yang memilki perencanaan, akan memperoleh keuntungan yang lebi besar, dan tumbuh lebih cepat dari pada yang tidak memilki rencana. Namun, perencanaan juga memilki ketiga perangkap potensial. Perusahaan –perusahaan yang sangat terpaku kepada rencana mereka, mungkin mengalami keterlabatan dalam beradaptasi terhadap perubahan lingkungannya. Perencanaan didasarkan atas asumsi masa depan, dan jika asumsi itu salah, mungkin rencana tersebut mengalami kegagalan.akhirya , perencanaan bias mengalami kegagalan jika pembuat rencana terpisah dari pelaksanaan rencana-rencana tersebut.

B.     Teori Perencanaan
a.         Teori Sinoptik
Teori ini adalah teori yang paling lengkap di banding dengan yang lainnya. Teori ini sudah menggunakan model berpikir sistem dalam perencanaannya. Objek yang di rencanakan di pandang sebagai kesatuan yang bulat, dengan satu tujuan yang di sebut misi. Langkah-langkah perencanaan sinoptik meliputi : 1) Perencanaan masalah, 2) Mengestimasi ruang lingkup problem, 3) Mengklasifikasi kemungkinan penyelesaian, 4) Menginvestigasi problem, 5) Memprediksi alternatif, 6) Mengevaluasi kemajuan atas penyelesaian yang spesifik.
b.        Teori Inkremental
Teori ini berdasarkan pada kemampuan institusi dan kinerja personaliannya. Teori ini tidak cocok untuk jangka panjang karena sulit di ramalkan.
c.         Teori Transaktif
Teori ini menekankan pada hakikat individu yang menjunjung tinggi kepentingan pribadi. Perencanaan dalam teori ini di lakukan oleh provinsi/kabupaten/kota atau sekolah.
d.        Teori Advokasi
Teori advokasi menekankan pada hal yang bersifat umum. Perbedaan individu dan daerah di abaikan. Dasar perencanaannya pada argumentasi yang logis,rasional, dan dapat di pertahankan melalui argumentasi ( advokasi).
e.         Teori Radikal
Teori ini menekankan pada kebebasan lembaga lokal untuk melakukan perencanaan sendiri, dengan maksud agar lebih cepat memenuhi kebuuhan lokal.
f.         Teori SITAR
Teori sitar adalah gabungan kelima di atas. Oleh sebab itu di sebut juga sebagai compementary planning proces. Teori ini untuk menggabungkan semua kelebihan masing-masing teori di atas sehingga lebih lengkap.

C.    Tujuan, fungsi dan Syarat sebuah perencanaan
Tujuan Perencanaan
a.         Standar pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaannya.
b.        Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan.
c.         Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik kualifikasinya maupun kuantitasnya.
d.        Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan.
e.         Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat, biaya, tenaga, dan waktu.
f.         Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan.
g.        Menyerasikan dan memadukan beberapa subkegiatan.
h.        Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui.
i.          Mengarahkan pada pencapaian tujuan.
Fungsi perencanaan menurut Robbins dan Coulter yaitu :
a.       Perencanaan sebagai Pengarah
b.      Perencanaan sebagai Minimalisasi Ketidakpastian
c.       Perencanaan sebagai Minimalisasi Pemborosan Sumber Daya
d.      Perencanaan sebagai Penetapan Standar dalam Pengawasan Kualitas.
persyaratan perencanaan adalah sebagai berikut:
a.   Faktual dan Realistis
b.   Logis dan rasional
c.   Fleksibel
d.   Komitmen
e.   Komprehensif dan menyeluruh

D.    Jenis Perencanaan
Jenis perencanaan menurut prosesnya

1.      Policy Planning
Suatu rencana yang memuat kebiajkankebijakansaja, tentang garis besar atau pokok dan bersifatumum. Mengenai apa dan bagaimana melaksanakan kebijakanitu tidak dirumuskan. Contohnya ada pada GBHN.
2.      Program Planning
Merupakan perincian dan penjelasan dari pada policy planning. Dalam perencanaan ini biasanya memuat, hal-hal berikut:
a.       Ikhtisar tugas-tugas yang harus dikerjakan
b.      Sumber-sumber dan bahan-bahan yang dapat digunakan
c.       Biaya, personalia, situasi dan kondisi pekerjaan
d.      Prosedur kerja yang harus dipatuhi
e.       Struktur organisasi yang harus dipenuhi
3.      Operational Planning (perencanaan kerja)
Suatu perencanaan yang memuat hal- hal yang bersifat teknis seperti cara-cara pelaksanaan tugas agar berhasil mencapai tujuan yang lebih tinggi. Hal-hal yang seringkali dimuat dalam perencanaan ini adalah: Analisa dari pada program perencanaa.
1.      Penetapan prosedur kerja
2.      Metode-metode kerja
3.      Tenaga-tenaga pelaksana
4.      Waktu, dan sebagainya

Jenis perencanaan menurut jangka waktunya
1.      Long Range Planning
Perencanaan jangka panjang yang dalam pelaksanaannya membutuhkan waktu lebih dari tiga tahun.
2.      Intermediate Planning
Perencanaan jangka menengah yang waktu pelaksanaanya membutuhkan waktu antara 1 hingga tiga tahun
3.      Short Range Planning
Perencanaan jangka pendek yangpelaksanaannya membutuhkan waktu kurang dari 1 tahun

Perencanaan dari Dimensi Jenis
1.      Perencanaan dari atas ke bawah (top down planning)
Perencanaan ini dibuat oleh pucuk pimpinan dalam suatu struktur organisasi, misalnya pemerintah pusat yang selanjutnya perencanaan tersebut disampaikan ke tingkat provinsi/kabupate/kota untu ditindak lanjuti.
2.      Perencanaan dari bawah ke atas (bottom-up planning)
Perencanaan ini dibuat oleh tenaga perencana di tingkat bawah dari suau struktur organsasi, misalnya dibuat di provinsi/kabupaten/kota utuk disampaikan ke pemerintah pusat.
3.      Perencanaan menyerong ke samping (diagonal planning)
Perencanaan ini dibuat oleh pejabat lain bersama-sama dengan pejabat yang berada di level bawah di luar struktur oraganisasinya. Misalnya Depdiknas Jakarta Bappeda Provinsi membuat perencanaan pendidikan sektoral di daerah. Perencanaan ini juga disebut dengan perencanaan sektoral.
4.      Perencanaan mendatar (horizontal planning)
Perencanaan mendatar biasanya dibuat pada saat membuat perencanaan lintas sektoral oleh pejabat selevel. Misalnya perencanaan peningkatan sumber daya manusia melibatkan pejabat departemen pendidikan, departemen agama, departemen tenaga kerja dan transmigrasi departemen kesehatan dan departemen sosial.
5.      Perencanaan menggelinding (rolling planning)
Perencanaan menggelinding dibuat oleh pejabat yang berwenang dalam bentuk perencanaan jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang.
6.      Perencanaan gabungan atas ke bawah dan bawah ke atas (top down and buttom-up planning)
Perencanaan ini di buat untuk mengakomodasi kepentingan pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi/kabupate/kota. Oleh sebab itu, pembuatannya melibatkan partisipasi aktif kedua belah pihak.

Sumber :
Usman, Husaini. 2008. Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara

Sri Wiludjeng. Pengantar Manajemen Yogyakarta: Garaha Ilmu, 2007

No comments: